Ecodome Jadi Magnet Baru Kebun Raya Bogor

Selasa, 21 November 2017 - 10:34 WIB
Ecodome Jadi Magnet...
Ecodome Jadi Magnet Baru Kebun Raya Bogor
A A A
BOGOR - Ecodome wahana baru wisata edukasi yang baru diluncurkan oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia di kawasan Lapangan Astrid, Kebun Raya Bogor, Senin (13/11/2017) lalu, sukses menjadi magnet atau daya tarik pengunjung.

Pasalnya, Indonesia, tepatnya Kebun Raya Bogor sebagai negara ketiga, setelah Amsterdam, Belanda, dan Philadelphia, Amerika Serikat, yang dikunjungi Pemerintah Belanda dalam menyediakan fasilitas wahana Ecodome atau biasa disebut sebagai ‘rumah masa depan’.

Pasalnya, Ecodome ini sengaja didatangkan dari Belanda sebagai hadiah ulang tahun ke-200 dari Kedutaan Belanda. “Jadi, wahana ini menjadi salah satu hadiah ulang tahun kita. Kebun Raya Bogor dipilih karena sangat cocok dijadikan sebagai tempat Ecodome atau miniatur lingkungan,” kata Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Didik Widyatmoko.

Saat ini pihak Kebun Raya Bogor telah mengagendakan kegiatan untuk memeriahkan dan menghidupkan suasana di dalam Ecodome Kegiatan yang dirangkai dalam Calender of Event Kebun Raya Bogor.

“Banyak kalender kegiatan yang kami lakukan di antaranya Festival Peduli Sampah, Hari Menanam Pohon Nasional, Hari Bumi, Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional,” katanya.

Menurut dia, pembukaan wahana wisata edukasi Ecodome yang diresmikan mulai pada tanggal 13 November 2017 hingga November 2018, pihaknya secara simbolis menyumbangkan ratusan bibit tanaman yang akan ditanam di sepanjang DAS Cipinang. “Kita juga membagikan bibit tanaman,” katanya.

Didik mengatakan, miniatur wisata Ecodome awalnya dikembangkan oleh Nico Wissing dan Lodewijk Hoekstra dari NL Greenlabel, yang bertugas di Kementerian Urusan Ekonomi Belanda. “Ecodome ini diciptakan 10 tahun lalu dengan menghubungi para peneliti di Fakultas Teknik Universitas Delft.
Ecodome tumbuh menjadi sebuah oasis yang inovatif, di antaranya di dalam Ecodome di antaranya pintu iklim yang sehat di mana pintu tersebut dapat membersihkan 10.000m/kubik udara kotor per jam melalui sebuah saringan tertentu,” jelasnya.

Desain bagian luar dari dilapisi dengan lumut, di mana lumut tersebut dapat menjaga air hujan serta menyerap bakteri dari udara. Peresmian Ecodome dibuat menarik dengan suasana pesta kebun diiringi musik jazz yang dimainkan Rembrandt Freriks Trick musisi jazz asal Belanda.

Dalam kesempatan itu, hadir pula Duta Besar Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol yang ikut meresmikan Ecodome di Kebun Raya Bogor. Menurut Rob, Bogor adalah salah satu dari tiga lokasi negara yang sudah disinggahi Ecodome setelah sebelumnya Amsterdam, Belanda, dan Philadelphia, Amerika Serikat.

“Ecodome bangunan yang unik. Platform menampilkan ekosistem yang berkelanjutan. Indonesia jadi lokasi di negara berkembang pertama yang disinggahi Ecodome. Sebelumnya di Amsterdam dan Philadelphia,” tuturnya.

Ia mengatakan kehadiran Ecodome di Indonesia berkat kerja sama antara Kebun Raya Bogor dengan Kedutaan Belanda dan Erasmus Huis mendatangkan Ecodome dari Philadelphia, Amerika Serikat.

“Ecodome diberikan sebagai kado ulang tahun dua abad Kebun Raya Bogor,” ujarnya. Menurutnya, negara-negara di dunia saat ini tengah menghadapi isu yang sama, yakni persoalan air, pemanasan global, pangan dan hak asasi manusia. Pemanasan global menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama-sama. Ecodome merupakan inovasi yang fokus pada kehidupan yang hijau.

Ecodome mempunyai suhu ruangan yang sehat lewat sebuah filter yang bisa membersihkan 10.000 meter kubik udara kotor per jam. “Mari kita kerja bersama dalam mengatasi pemanasan global ini,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Enny Sudarmonowati mengatakan, Ecodome akan berada di Kebun Raya Bogor selama satu tahun, yakni dari bulan November 2017 sampai November 2018.

“LIPI berterima kasih kepada Pemerintah Belanda melalui Erasmus Huis sudah meletakkan Ecodome di Kebun Raya Bogor, yang tadi rencananya bulan Mei 2017 karena faktor cuaca, diundur jadi bulan November,” katanya.

Ia menyebutkan Ecodome menjadi model Kebun Raya Bogor sebagai pendidikan lingkungan melalui sentuhan teknologi masyarakat menjadi tahu bagaimana cara mendaur ulang sumber daya alam. “Di Ecodome ini, air hujan didaur ulang untuk menyirami tanaman yang ada di dalamnya. Ecodome menjadi contoh pembangunan berkelanjutan, teknologi hijau,” ujarnya.

Model bangunan Ecodome berupa kubah memiliki filosofi bangunan sangat kokoh terhadap angin dan cuaca apa pun. Selain itu, permukaan kubah yang transparan berfungsi untuk menyerap matahari yang dapat manfaatkan oleh tanaman untuk fotosintesis. (Haryudi)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4988 seconds (0.1#10.140)