50 Anak-anak Autis Unjuk Bakat di Mal Kota Kasablanca
A
A
A
JAKARTA - Untuk pertama kalinya dan yang menjadi hal paling luar biasa, 50 anak-anak berkebutuhan khusus dibawa untuk tampil di panggung Mal di Kota Metropolitan. Di USA paling banyak 12 anak-anak berkebutuhan yang dibawa ke Mall dengan pembimbingnya hanya untuk belanja 1 jam saja.
Hal itu terjadi saat acara Seminar, Pentas Seni dan Teater Kisah Nyata Keluarga Penyandang Autis dengan tema “Kirim aku malaikat-Mu Tuhan…” di Aruba Room, The Kasablanka, Mal Kota Kasablanka, Jakarta.
Acara ini menampilkan musik kolaborasi orang tua dan murid, tarian anak, fashion show anak, teatrikal oleh para orang tua murid sekaligus Launching Buku 1001 “Cara Mengajarkan Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus dan pemberian penghargaan Imaculata Awards.
"Anak-anak autis ini bagai hidup di lorong gelap, mereka sebetulnya adalah anak-anak yang memiliki kemampuan namun hidup dalam ‘kegelapan’. Disinilah peran dari orang tua sekaligus tantangan bagaimana mempersiapkan masa depan anak-anak tersebut mulai dari cara cara mendidik hingga cara menyiapkan masa depan mereka terutama untuk terjun ke dalam dunia kerja nantinya," kata Pakar Anak Autis, Dr. Imaculata Umiyati, dalam Seminar tentang autis di Aruba Room.
Pendidikan bagi anak-anak autis, menurut Ima, berawal dari rumah dengan menanamkan perilaku dan mengenalkan kemandirian adalah hal yang sangat penting diterapkan.
Banyak anak-anak autis tidak memiliki emosi dan empati padahal sebetulnya mereka adalah orang yang mengerti, justru mereka memahami tetapi tidak bisa mengatakan kita bisa melihatnya emosi apa yang mereka rasakan, penting bagi bunda mempelajari hal tersebut.
“Mempunyai anak autis memang amat berat, yang dapat memahami mereka hanya seorang ibu yang melahirkannya, tidak perlu menangisi tetapi hal yang perlu dilakukan adalah mencari solusi apa yang harus kita kerjakan dan selebihnya biar Tuhan yang mengatur dan mengerjakan,” papar Ima.
Pada penutupan acara tersebut diberikan Penghargaan Imaculata Awards 2017 antara lain kepada :
- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, DIP. APLING, MA atas dedikasi serta perhatiannya terhadap Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
- Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait atas dedikasi serta kepeduliannya terhadap anak-anak.
- PT. Asuransi Jiwa Generali Indonesia sebagai Perusahaan Asuransi yang Peduli terhadap Anak Berkebutuhan Khusus.
- Liliana Tanoesoedibjo (Ketua Umum Kartini Perindo) sebagai Ibu Cinta Kasih
- Dr. Margaretha Kushendrawati, SS., M.Hum sebagai Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus
- Elisabeth Louise Coreta Kapoyos, SE sebagai Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus
- Christine Hakim (Selebriti) sebagai Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus
- Reza Rahadian (Selebriti/Aktor) sebagai Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus
- Sarwendah (Selebriti) sebagai Sosok Ibu Sejati
- Radio Heartline FM Tangerang sebagai Radio yang Peduli terhadap Perlindungan Anak.
Hal itu terjadi saat acara Seminar, Pentas Seni dan Teater Kisah Nyata Keluarga Penyandang Autis dengan tema “Kirim aku malaikat-Mu Tuhan…” di Aruba Room, The Kasablanka, Mal Kota Kasablanka, Jakarta.
Acara ini menampilkan musik kolaborasi orang tua dan murid, tarian anak, fashion show anak, teatrikal oleh para orang tua murid sekaligus Launching Buku 1001 “Cara Mengajarkan Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus dan pemberian penghargaan Imaculata Awards.
"Anak-anak autis ini bagai hidup di lorong gelap, mereka sebetulnya adalah anak-anak yang memiliki kemampuan namun hidup dalam ‘kegelapan’. Disinilah peran dari orang tua sekaligus tantangan bagaimana mempersiapkan masa depan anak-anak tersebut mulai dari cara cara mendidik hingga cara menyiapkan masa depan mereka terutama untuk terjun ke dalam dunia kerja nantinya," kata Pakar Anak Autis, Dr. Imaculata Umiyati, dalam Seminar tentang autis di Aruba Room.
Pendidikan bagi anak-anak autis, menurut Ima, berawal dari rumah dengan menanamkan perilaku dan mengenalkan kemandirian adalah hal yang sangat penting diterapkan.
Banyak anak-anak autis tidak memiliki emosi dan empati padahal sebetulnya mereka adalah orang yang mengerti, justru mereka memahami tetapi tidak bisa mengatakan kita bisa melihatnya emosi apa yang mereka rasakan, penting bagi bunda mempelajari hal tersebut.
“Mempunyai anak autis memang amat berat, yang dapat memahami mereka hanya seorang ibu yang melahirkannya, tidak perlu menangisi tetapi hal yang perlu dilakukan adalah mencari solusi apa yang harus kita kerjakan dan selebihnya biar Tuhan yang mengatur dan mengerjakan,” papar Ima.
Pada penutupan acara tersebut diberikan Penghargaan Imaculata Awards 2017 antara lain kepada :
- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, DIP. APLING, MA atas dedikasi serta perhatiannya terhadap Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
- Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait atas dedikasi serta kepeduliannya terhadap anak-anak.
- PT. Asuransi Jiwa Generali Indonesia sebagai Perusahaan Asuransi yang Peduli terhadap Anak Berkebutuhan Khusus.
- Liliana Tanoesoedibjo (Ketua Umum Kartini Perindo) sebagai Ibu Cinta Kasih
- Dr. Margaretha Kushendrawati, SS., M.Hum sebagai Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus
- Elisabeth Louise Coreta Kapoyos, SE sebagai Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus
- Christine Hakim (Selebriti) sebagai Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus
- Reza Rahadian (Selebriti/Aktor) sebagai Pemerhati Anak Berkebutuhan Khusus
- Sarwendah (Selebriti) sebagai Sosok Ibu Sejati
- Radio Heartline FM Tangerang sebagai Radio yang Peduli terhadap Perlindungan Anak.
(nfl)