JKT48 Padukan Batik dan Budaya Jepang untuk Single Dirimu Melody
A
A
A
JAKARTA - Ada yang berbeda dari tampilan idol grup JKT48 di single ke-18 yang berjudul Dirimu Melody. Pada video klip yang diperuntukkan untuk perpisahan Melody ini, sebanyak 16 member JKT48 tampil lebih tradisional.
Mengambil tempat di Yogyakarta, video klip Dirimu Melody bertemakan perpaduan antara budaya tradisional Indonesia dan budaya pop Jepang. Ini pun menjadi hal baru bagi JKT48, khususnya 16 member yang berpartisipasi dalam single ini.
"Video klip lebih Indonesia, mengapresiasikan, mendukung kearifan lokal," ujar Shanty perwakilan manajemen JKT48 saat rilis single ke-18 JKT48, Dirimu Melody, di Theater JKT48 FX Sudirman, Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Sentuhan kearifan lokal pada single ini pun terlihat dari kostum perpaduan batik dan kebaya. Menariknya, konsep ini merupakan ide dari Melody yang menjabat sebagai center atau kapten. Kostum kali ini juga tampil lebih cerah dengan menggunakan warna pastel.
"Jadi kostum single yang batik atau kebaya ini baru pertama kali di single ke-18. Kita punya stylish sendiri. Jatohnya kebaya temporer nggak full banget kebaya tapi juga dipadukan dengan fashion. Syutingnya juga di Jogja, di rumah sekitar ratusan tahun," papar Melody.
Sebelumnya, JKT48 senantiasa tampil dengan kostum yang chic dan terkesan untuk anak muda dan sekolahan. Kini, di kostum terbaru itu, meski ada sentuhan budaya lokal, mereka pun tetap tampil chic dan girly.
"JKT48 kan terkenalnya seragam jadi misal ada kebaya atau batik jatuhnya kaya kostum JKT48 biasanya. Ini persilangan budaya juga, Jepang sama Indonesia. Kita sengaja juga pilih yang colorful, JKT48 kan memang ceria. Batik kan identik dewasa tapi di JKT48 kita maunya warna warni gitu yang cerah, pastel yang muda-muda," kata Kinal.
Mengambil tempat di Yogyakarta, video klip Dirimu Melody bertemakan perpaduan antara budaya tradisional Indonesia dan budaya pop Jepang. Ini pun menjadi hal baru bagi JKT48, khususnya 16 member yang berpartisipasi dalam single ini.
"Video klip lebih Indonesia, mengapresiasikan, mendukung kearifan lokal," ujar Shanty perwakilan manajemen JKT48 saat rilis single ke-18 JKT48, Dirimu Melody, di Theater JKT48 FX Sudirman, Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Sentuhan kearifan lokal pada single ini pun terlihat dari kostum perpaduan batik dan kebaya. Menariknya, konsep ini merupakan ide dari Melody yang menjabat sebagai center atau kapten. Kostum kali ini juga tampil lebih cerah dengan menggunakan warna pastel.
"Jadi kostum single yang batik atau kebaya ini baru pertama kali di single ke-18. Kita punya stylish sendiri. Jatohnya kebaya temporer nggak full banget kebaya tapi juga dipadukan dengan fashion. Syutingnya juga di Jogja, di rumah sekitar ratusan tahun," papar Melody.
Sebelumnya, JKT48 senantiasa tampil dengan kostum yang chic dan terkesan untuk anak muda dan sekolahan. Kini, di kostum terbaru itu, meski ada sentuhan budaya lokal, mereka pun tetap tampil chic dan girly.
"JKT48 kan terkenalnya seragam jadi misal ada kebaya atau batik jatuhnya kaya kostum JKT48 biasanya. Ini persilangan budaya juga, Jepang sama Indonesia. Kita sengaja juga pilih yang colorful, JKT48 kan memang ceria. Batik kan identik dewasa tapi di JKT48 kita maunya warna warni gitu yang cerah, pastel yang muda-muda," kata Kinal.
(alv)