Pantai Gope Daya Tarik Wisata Baru di Kota Serang
A
A
A
SERANG - Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) Karangantu, Kasemen, Kota Serang, menjadi daya tarik wisata bagi masyarakat Kota Serang.
Di lokasi ini terdapat dermaga yang dijadikan tempat masyarakat duduk santai sambil melihat hilir mudik kapal-kapal nelayan yang beraktivitas. Masyarakat menyebut PPN Karangantu sebagai pantai 'gope' tentu bukan tanpa alasan.
Sebab, setiap wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan pelabuhan ini harus membayar tiket masuk dengan harga Rp500 untuk kendaraan sepeda motor dan Rp1.000 untuk roda empat. Kendati masyarakat tidak bisa berenang di tepi pantai di kawasan PPN Karangantu, suasana Pantai Gope tersebut sangat menarik dikunjungi.
Selain bisa melihat aktivitas nelayan, di tepi pantai sekitar lokasi juga banyak dijumpai tanaman mangrove. Jika datang ke lokasi ini wisatawan juga tidak hanya bisa menikmati suasana alamnya, namun bagi masyarakat yang gemar memancing dapat melampiaskan hobinya di lokasi ini.
Sebab, banyak ikan yang bisa ditangkap seperti kakap, ikan kakacangan, kerapu, belanak, dan lain-lain. Bagi yang tidak senang memancing namun mau membawa ikan segar untuk dibawa menjadi oleh-oleh, di kawasan ini terdapat pasar ikan segar yang bisa dijumpai.
Tidak hanya itu, di lokasi ini terdapat sentra ikan asin yang berjajar dijemur oleh para nelayan menuju Pantai Gope. Di lokasi dermaga juga banyak dijadikan tempat swafoto para wisatawan dengan berbagai latar belakang. Ada latar dermaga, latar laut dan nelayan, serta ada juga latar hutan mangrove.
Biasanya tempat ini banyak dijadikan tempat wisata alternatif bagi masyarakat di Banten karena murah dan mudah dijangkau. Salah seorang warga Karangantu, Satria, mengatakan, sebutan Pantai Gope itu berawal dari cerita pengunjung wisata.
Setiap wisatawan yang masuk ke lokasi membawa kendaraan akan dipungut biaya sebesar Rp500 atau gope. "Disebut Pantai Gope karena bayar masuk kendaraan sekaligus parkirnya gope," ujar Andi. Lokasi wisata di kawasan ini, kata Andi, sebetulnya bangunan dermaga untuk kapal-kapal nelayan bersandar.
Namun, setiap akhir pekan lokasi ini banyak dipadati pengunjung. "Warga sekitar juga memanfaatkan aktivitas menjamu wisatawan dengan kuliner lokal di setiap pinggir dermaga," katanya. Tidak hanya itu, bagi wisatawan yang ingin berkeliling menerjang ombak di Perairan Banten ini, banyak nelayan yang akan menawarkan jasa perahu.
Wisatawan sebetulnya tidak hanya bisa memutari Perairan Banten, di pelabuhan ini juga bisa menjadi pelabuhan menuju Pulau Lima, Pulau Tiga, dan Pulau Empat. Pulau Lima ini yang banyak diminati masyarakat. Pulau tersebut muncul setelah Pulau Pamujan Kecil yang berada di dekatnya.
Penamaan pulau ini menjadi Pulau Lima diikuti pula oleh pulau lainnya yang berada di gugusan Kepulauan Mujan, yaitu Pulau Mojan Besar atau Pulau Tiga dan Pulau Empat atau Pulau Pamujan Kecil. Meskipun letaknya yang berdekatan, karakteristik Pulau Lima berbeda dengan kedua pulau lainnya.
Pulau ini banyak diminati masyarakat karena memiliki pasir putih yang lembut dan halus dengan hamparan hutan mangrove di sekitarnya. Sebagaimana kedua pulau lainnya, yaitu Pulau Tiga dan Empat, pulau ini terletak kurang lebih 20 menit perjalanan laut dari Pelabuhan Karangantu.
Jaraknya lebih dekat ke daratan daripada kedua pulau yang lain. Pulau Lima Banten ini memiliki luas sekitar 3,5 hektare. Akses untuk menuju ke Pulau Lima ini hampir sama pula dengan akses menuju ke Pulau Mojan Besar dan Pulau Pamujan Kecil. (Teguh Mahardika)
Di lokasi ini terdapat dermaga yang dijadikan tempat masyarakat duduk santai sambil melihat hilir mudik kapal-kapal nelayan yang beraktivitas. Masyarakat menyebut PPN Karangantu sebagai pantai 'gope' tentu bukan tanpa alasan.
Sebab, setiap wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan pelabuhan ini harus membayar tiket masuk dengan harga Rp500 untuk kendaraan sepeda motor dan Rp1.000 untuk roda empat. Kendati masyarakat tidak bisa berenang di tepi pantai di kawasan PPN Karangantu, suasana Pantai Gope tersebut sangat menarik dikunjungi.
Selain bisa melihat aktivitas nelayan, di tepi pantai sekitar lokasi juga banyak dijumpai tanaman mangrove. Jika datang ke lokasi ini wisatawan juga tidak hanya bisa menikmati suasana alamnya, namun bagi masyarakat yang gemar memancing dapat melampiaskan hobinya di lokasi ini.
Sebab, banyak ikan yang bisa ditangkap seperti kakap, ikan kakacangan, kerapu, belanak, dan lain-lain. Bagi yang tidak senang memancing namun mau membawa ikan segar untuk dibawa menjadi oleh-oleh, di kawasan ini terdapat pasar ikan segar yang bisa dijumpai.
Tidak hanya itu, di lokasi ini terdapat sentra ikan asin yang berjajar dijemur oleh para nelayan menuju Pantai Gope. Di lokasi dermaga juga banyak dijadikan tempat swafoto para wisatawan dengan berbagai latar belakang. Ada latar dermaga, latar laut dan nelayan, serta ada juga latar hutan mangrove.
Biasanya tempat ini banyak dijadikan tempat wisata alternatif bagi masyarakat di Banten karena murah dan mudah dijangkau. Salah seorang warga Karangantu, Satria, mengatakan, sebutan Pantai Gope itu berawal dari cerita pengunjung wisata.
Setiap wisatawan yang masuk ke lokasi membawa kendaraan akan dipungut biaya sebesar Rp500 atau gope. "Disebut Pantai Gope karena bayar masuk kendaraan sekaligus parkirnya gope," ujar Andi. Lokasi wisata di kawasan ini, kata Andi, sebetulnya bangunan dermaga untuk kapal-kapal nelayan bersandar.
Namun, setiap akhir pekan lokasi ini banyak dipadati pengunjung. "Warga sekitar juga memanfaatkan aktivitas menjamu wisatawan dengan kuliner lokal di setiap pinggir dermaga," katanya. Tidak hanya itu, bagi wisatawan yang ingin berkeliling menerjang ombak di Perairan Banten ini, banyak nelayan yang akan menawarkan jasa perahu.
Wisatawan sebetulnya tidak hanya bisa memutari Perairan Banten, di pelabuhan ini juga bisa menjadi pelabuhan menuju Pulau Lima, Pulau Tiga, dan Pulau Empat. Pulau Lima ini yang banyak diminati masyarakat. Pulau tersebut muncul setelah Pulau Pamujan Kecil yang berada di dekatnya.
Penamaan pulau ini menjadi Pulau Lima diikuti pula oleh pulau lainnya yang berada di gugusan Kepulauan Mujan, yaitu Pulau Mojan Besar atau Pulau Tiga dan Pulau Empat atau Pulau Pamujan Kecil. Meskipun letaknya yang berdekatan, karakteristik Pulau Lima berbeda dengan kedua pulau lainnya.
Pulau ini banyak diminati masyarakat karena memiliki pasir putih yang lembut dan halus dengan hamparan hutan mangrove di sekitarnya. Sebagaimana kedua pulau lainnya, yaitu Pulau Tiga dan Empat, pulau ini terletak kurang lebih 20 menit perjalanan laut dari Pelabuhan Karangantu.
Jaraknya lebih dekat ke daratan daripada kedua pulau yang lain. Pulau Lima Banten ini memiliki luas sekitar 3,5 hektare. Akses untuk menuju ke Pulau Lima ini hampir sama pula dengan akses menuju ke Pulau Mojan Besar dan Pulau Pamujan Kecil. (Teguh Mahardika)
(nfl)