Hanung Bramantyo Ciptakan Genre Baru di Benyamin Biang Kerok
A
A
A
DEPOK -
Satu film epic kembali dibesut sutradara Hanung Bramantyo. Film remake Benyamin Biang Kerok ini bakal dibintangi Reza Rahadian yang memerankan tokoh Benyamin. Di film komedi ini, Hanung ingin melanjutkan spirit almarhum Bang Ben (Benyamin Suaib) yang ingin kaum Betawi menjadi terdepan di tanah Jawa.
Film berdurasi 90 menit ini dikemas dengan versi milenial dan kekinian. Kendati mengangkat tokoh Bang Ben, tapi Hanung tak ingin menjiplak film sebelumnya yang sudah melegenda.
"Biarlah film Benyamin Biang Kerok dulu tetap begitu adanya dan menjadi legenda. Film ini bukan mengulang film yang telah ada. Namun yang dihadirkan adalah sosok Bang Ben nya, sedangkan alur cerita nya berbeda. Ini lebih menceritakan Bang Ben yang modern, kekinian, milineal dan hi-tech," kata Hanung saat rilis teaser trailer di studio Karnos Film, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Rabu (24/1/2018).
Untuk dapat karakter Ben yang sesuai, Hanung sengaja memilih Reza. Menurut Hanung, Reza adalah aktor yang pas dan punya senyawa dengan dirinya.
"Saya tumbuh besar bareng Reza, saya tahu dia itu gimana. Saya tak sekedar memilih aktor yang mirip dan bisa akting. Aktor ini tidak hanya bisa menjelma jadi Bang Ben saja namun bisa menjadi sosok Pengki di Biang Kerok. Saya harus kerja sama dengan aktor yang klop, sehati, bahkan 'seiman' dengan saya. Itulah alasan saya pilih Reza," papar Hanung.
Dia menjelaskan ketika pertama kali dirinya diminta menyutradarai film tersebut, yang terpikir olehnya adalah film biopic. "Tapi ternyata bukan, ini genre baru. Belum pernah ada di Indonesia bahkan di dunia. Falcon Pictures pertama kali melahirkan genre ini. Genre yang tak sekedar menghidupkan kembali sosok Bang Ben tapi menghidupkan sosoknya yang menjelma dalam karakter filmnya dahulu. Benyamin tak pernah menjadi Benyamin di film nya, tapi jadi orang lain. Menjadi Pengki, Tarzan dan lain-lain," tutur Hanung.
Ditempat yang sama, Reza menuturkan dirinya merasa bangga bisa memerankan sosok Bang Ben. Dia pun menonton film-film Benyamin agar mendapatkan karakter yang pas.
"Karakter Benyamin sangat kuat dan mengena di masyarakat. Logat kentalnya juga diingat, gayanya bahkan ketika bernyanyi semua tahu itu Benyamin. Ini menjadi tantangan, dan saya menyukainya," katanya.
Menurur Reza, mencari karakter vokal yang bisa mengingatkan orang terhadap Benyamin itu tidak mudah. "Saya punya kepentingan untuk merubah karakter vokal sepanjang film. Mencari gaya ketawa yang paling pas, karena harus 'smiling face' di sepanjang film dan itu menjadi PR saya," kata dia.
Dalam film Benyamin Biang Kerok, Reza membutuhkan proses reading selama sebulan. Dia juga mendapat masukan dan pandangan dari Hanung untuk mencoba mengulik sendiri sosok karakter dalam film.
"Saya nonton film Benyamin beberapa termasuk Biang Kerok, sebagai acuan saya," ucapnya.
Reza mengaku senang ikut serta dalam film ini. Pasalnya, selama proses syuting, dirinya punya ruang gerak berekpresi yang diberikan oleh sang sutradara.
"Ini sebuah harga yang tidak bisa saya ungkapkan. Berperan sebagai tokoh yang dikenal luas, setelah sebelumnya Habibie. Ini jadi tantangan terbaru," ujar Reza.
Satu film epic kembali dibesut sutradara Hanung Bramantyo. Film remake Benyamin Biang Kerok ini bakal dibintangi Reza Rahadian yang memerankan tokoh Benyamin. Di film komedi ini, Hanung ingin melanjutkan spirit almarhum Bang Ben (Benyamin Suaib) yang ingin kaum Betawi menjadi terdepan di tanah Jawa.
Film berdurasi 90 menit ini dikemas dengan versi milenial dan kekinian. Kendati mengangkat tokoh Bang Ben, tapi Hanung tak ingin menjiplak film sebelumnya yang sudah melegenda.
"Biarlah film Benyamin Biang Kerok dulu tetap begitu adanya dan menjadi legenda. Film ini bukan mengulang film yang telah ada. Namun yang dihadirkan adalah sosok Bang Ben nya, sedangkan alur cerita nya berbeda. Ini lebih menceritakan Bang Ben yang modern, kekinian, milineal dan hi-tech," kata Hanung saat rilis teaser trailer di studio Karnos Film, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Rabu (24/1/2018).
Untuk dapat karakter Ben yang sesuai, Hanung sengaja memilih Reza. Menurut Hanung, Reza adalah aktor yang pas dan punya senyawa dengan dirinya.
"Saya tumbuh besar bareng Reza, saya tahu dia itu gimana. Saya tak sekedar memilih aktor yang mirip dan bisa akting. Aktor ini tidak hanya bisa menjelma jadi Bang Ben saja namun bisa menjadi sosok Pengki di Biang Kerok. Saya harus kerja sama dengan aktor yang klop, sehati, bahkan 'seiman' dengan saya. Itulah alasan saya pilih Reza," papar Hanung.
Dia menjelaskan ketika pertama kali dirinya diminta menyutradarai film tersebut, yang terpikir olehnya adalah film biopic. "Tapi ternyata bukan, ini genre baru. Belum pernah ada di Indonesia bahkan di dunia. Falcon Pictures pertama kali melahirkan genre ini. Genre yang tak sekedar menghidupkan kembali sosok Bang Ben tapi menghidupkan sosoknya yang menjelma dalam karakter filmnya dahulu. Benyamin tak pernah menjadi Benyamin di film nya, tapi jadi orang lain. Menjadi Pengki, Tarzan dan lain-lain," tutur Hanung.
Ditempat yang sama, Reza menuturkan dirinya merasa bangga bisa memerankan sosok Bang Ben. Dia pun menonton film-film Benyamin agar mendapatkan karakter yang pas.
"Karakter Benyamin sangat kuat dan mengena di masyarakat. Logat kentalnya juga diingat, gayanya bahkan ketika bernyanyi semua tahu itu Benyamin. Ini menjadi tantangan, dan saya menyukainya," katanya.
Menurur Reza, mencari karakter vokal yang bisa mengingatkan orang terhadap Benyamin itu tidak mudah. "Saya punya kepentingan untuk merubah karakter vokal sepanjang film. Mencari gaya ketawa yang paling pas, karena harus 'smiling face' di sepanjang film dan itu menjadi PR saya," kata dia.
Dalam film Benyamin Biang Kerok, Reza membutuhkan proses reading selama sebulan. Dia juga mendapat masukan dan pandangan dari Hanung untuk mencoba mengulik sendiri sosok karakter dalam film.
"Saya nonton film Benyamin beberapa termasuk Biang Kerok, sebagai acuan saya," ucapnya.
Reza mengaku senang ikut serta dalam film ini. Pasalnya, selama proses syuting, dirinya punya ruang gerak berekpresi yang diberikan oleh sang sutradara.
"Ini sebuah harga yang tidak bisa saya ungkapkan. Berperan sebagai tokoh yang dikenal luas, setelah sebelumnya Habibie. Ini jadi tantangan terbaru," ujar Reza.
(alv)