Review Film Maze Runner: The Death Cure

Kamis, 25 Januari 2018 - 19:30 WIB
Review Film Maze Runner:...
Review Film Maze Runner: The Death Cure
A A A
JAKARTA - Maze Runner: The Death Cure adalah film yang paling dinantikan para fans serial ini. Seri ketiga atau terakhir ini sudah ditunggu sejak 2015 untuk menjawab semua pertanyaan yang ada sejak seri pertamanya tayang di bioskop pada 2014.

Jeda waktu yang lumayan lama, yaitu tiga tahun, sejak seri keduanya, Maze Runner: The Scorch Trial, tayang pada 2015, membuat The Death Cure seolah jadi pengobat rindu para fans atas aksi Thomas (Dylan O’Brien) dan gengnya. Dan, bisa jadi ini benar.

Maze Runner: The Death Cure sepertinya memang dibuat untuk para fans. Bagi Anda yang belum pernah menonton dua seri sebelumnya, bisa jadi bingung mengikuti film ketiga ini karena tidak ada perkenalan para tokohnya di awal-awal cerita.

Maze Runner: The Death Cure diawali dengan aksi Thomas bersama Newt (Thomas Brodie-Sangster), Frypan (Dexter Darden), Vince (Barry Pepper), Brenda (Rosa Salazar) dan Jorge (Giancarlo Esposito) di rel kereta api. Mereka ingin membebaskan rekan mereka, Minho (Ki Hong Lee) yang masih ditahan WCKD—dulunya Wicked—dan diduga ada di salah satu gerbong kereta yang akan menuju ke markas WCKD.

Setelah Brenda dan Jorge berhasil membajak sebuah pesawat patrol milik WCKD, aksi penyelamatan pun segera dilakuan. Para anggota Gladers yang kebal dari virus mematikan Flare yang menginfeksi dunia itu pun berhasil membawa satu gerbong yang diduga berisi orang-orang yang kebal dari virus dan juga Minho. Sayang, setelah gerbong itu mereka bawa dan dibuka di lokasi rahasia, Minho tidak ada di gerbong itu. Dia ikut terbawa kereta itu menuju ke sebuah kota yang menjadi markas WCKD.

Thomas kemudian bertekad untuk menyelamatkan Minho. Bersama Frypan dan Newt, dia kemudian pergi ke kota. Saat tiba di terowongan, mereka diserang serombongan Crank—orang-orang yang menjadi korban virus Flare. Beruntung, Brenda dan Jorge datang dan menyelamatkan mereka.

Saat tiba di kota, mereka melihat WCKD telah membangun tembok kokoh yang membentengi kota itu dari wilayah sekitarnya yang dihuni orang-orang yang terkena Flare. Di tempat itu, mereka kemudian bertemu Gally (Will Poulter) yang menyelamatkan mereka dari kejaran orang-orang WCKD.

Gally mempertemukan mereka dengan Lawrence (Walton Goggins), pemimpin pemberontakan orang-orang yang terkena virus. Lawrence mengatakan, mereka bisa masuk pusat kota, tapi hanya dua orang. Thomas mengajak Newt pergi ke pusat kota dengan dipandu Gally.

Saat mengamati markas WCKD dengan teropong, Thomas melihat Teresa (Kaya Scodelario), gadis pujaan hatinya yang kemudian mengkhianati mereka. Gally mengatakan, Teresa adalah satu-satunya jalan bagi mereka masuk ke markas WCKD untuk menyelamatkan Minho.

Thomas kemudian berhasil menangkap Teresa dan membawanya kepada para teman-temannya. Teresa sepakat untuk membantu Thomas dan teman-temannya masuk markas WCKD. Mereka kemudian berhasil menyelamatkan anak-anak Gladers yang ditahan WCKD. Namun, ketika hendak menuju ruang yang diduga menjadi tempat Minho disekap, Thomas dan Newt harus berhadapan dengan Janson (Aidan Gillen), pemimpin tentara WCKD, yang ingin membunuh Thomas.

Saat Thomas dan Newt berusaha menemukan Minho sekaligus meloloskan diri dari kejaran Janson, Teresa diam-diam memeriksa sampel darah Thomas yang dia dapatkan saat melakukan operasi kecil menghilangkan pemindai yang terpasang di leher Thomas. Teresa kaget dengan hasil pemeriksaan sampel itu.

Selama 2,5 jam, Anda akan disuguhi tontonan yang sangat intens, serius dan juga penuh aksi. Namun, bagi Anda yang baru pertama nonton film ini tanpa melihat dua film sebelumnya, Anda mungkin akan bosan karena film ini tidak menawarkan nuansa yang santai selama Anda menontonnya.

Semuanya dibuat dengan sangat serius sehingga Anda harus menahan napas setiap menonton adegan demi adegannya. Jadi, jika Anda bukan fans film ini, ada baiknya Anda menonton dulu dua film sebelumnya. Namun, kalau Anda hanya penasaran, ya, silakan saja tonton film ini langsung.

Namun, bagi para fans film ini, The Death Cure memberikan closure bagi mereka. Film ini adalah akhir dari petualangan Thomas sejak The Maze Runner dirilis pada 2014. Ada sejumlah adegan di bagian akhir film ini yang akan membuat para fansnya emosional.

Maze Runner: The Death Cure sudah bisa Anda saksikan di bioskop kesayangan Anda. Selamat menonton!

(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2382 seconds (0.1#10.140)