Bayi Tabung Malaysia

AKHIR tahun lalu, pasangan selebritas Zaskia Sungkar dan Irwansyah tertangkap kamera tengah berada di Negeri Jiran Malaysia. Mereka berada di sana bukan dalam rangka liburan akhir tahun. Menurut keterangan dari Muhaimin, manajer dari Zaskia Sungkar, pasangan yang telah menikah selama 7 tahun itu tengah menjalani program bayi tabung di sebuah rumah sakit ternama di negeri itu.

Zaskia Sungkar dan Irwansyah jadi salah satu dari pasangan suami istri (pasutri) asal Indonesia yang berikhtiar memiliki momongan melalui bayi tabung di Malaysia. Kabarnya, setiap tahun ratusan pasangan asal Indonesia dari berbagai latar belakang mengunjungi Malaysia untuk mengikuti program bayi tabung.

Sebagai negara dengan perawatan terbaik di dunia pada 2017 versi Global Retirement Index, Malaysia memang menjadi destinasi untuk mereka yang membutuhkan perawatan (pengobatan) kesehatan. Salah satu layanan kesehatan yang jadi unggulan adalah bayi tabung. Keberhasilan program bayi tabung yang mencapai lebih dari 65%, layanan yang memuaskan, dan biaya yang terjangkau menjadi alasan banyak pasutri datang ke Malaysia untuk mendapatkan momongan.

Sebagai informasi, salah satu rumah sakit di Malaysia, TMS Fertility Center, dalam kurun waktu 20 tahun (1996–2016) mampu menghasilkan 3.700 bayi tabung. Melalui teknik pre-implantation genetic diagnosis (PGD), keberhasilan program bayi tabung di Malaysia cukup tinggi. Sebagai pembanding, di Indonesia, menurut data yang disampaikan Persatuan In Vitro Fertilization (Perfitri), keberhasilan program bayi tabung baru mencapai 50%. Nah, itu sebabnya program bayi tabung yang diselenggarakan rumah sakit di Malaysia tidak hanya diminati oleh pasutri asal Indonesia. Pasangan dari Singapura, Vietnam, Bangladesh, dan bahkan dari Timur Tengah juga datang ke negeri ini.

Mengapa rumah sakit-rumah sakit di Malaysia mampu menghasilkan program bayi tabung yang mumpuni? Simak laporan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 02-07 Tahun 2018 yang terbit Senin (12/3/2018).