Indonesian Promosikan Batik di Festival International Day Qatar

Jum'at, 06 April 2018 - 14:11 WIB
Indonesian Promosikan Batik di Festival International Day Qatar
Indonesian Promosikan Batik di Festival International Day Qatar
A A A
QATAR - Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Doha bekerja sama dengan komunitas Indonesia di Qatar mempromosikan batik Indonesia pada acara International Day Festival di salah satu sekolah elit di Doha, Qatar, Pearling Season International School in Doha (PSISD), 5 April 2018 lalu.

Ayunda Henny Affrianti, salah satu koordinator stand Indonesia di acara festival tahunan ini mengaku International Day Festival merupakan bagian dari kegiatan sekolah untuk lebih mengenalkan budaya dan kuliner internasional agar siswa lebih memahami kehidupan, diversifikasi dan budaya dunia lainnya.

Pengunjung terdiri dari siswa-siswi dari TK sampai SMA dan orang tua murid yang berasal 54 negara. Pada kesempatan itu juga negara berlomba memperkenalkan kesenian dan kuliner negaranya. Indonesia tampil dengan stand penuh dekorasi gaya khas Nusantara dan pakaian adat tradisional Aceh sehingga menarik pengunjung untuk melihat dari dekat booth Indonesia. Tak sedikit yang minta untuk berfoto bersama.
Indonesian Promosikan Batik di Festival International Day Qatar

Batik ditampilkan secara menarik agar pengunjung mendapatkan penjelasan tentang asal usul batik dan proses pembuatannya. Pengunjung juga diajarkan cara membatik. Henny Nur Susanti Dewi, promosi batik perlu dilakukan agar masyarakat internasional mengenal bahwa batik berasal dari Indonesia.

“Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama,” tambah Rosanna Syan yang dikenal ahli membatik sambil mengajarkan para siswa asing cara membatik yang benar.

Dalam festival ini, para peserta, termasuk anak-anak diperkenalkan dengan teknik sederhana penggunaan canting dan lilin panas untuk menggambar bentuk batik yang diinginkan. Motif-motif indah seperti motif berbagai jenis bunga dan binatang seperti kupu kupu, kuda sehingga menambah antusiasme para peserta yang mencoba belajar membatik.

Selain penggunaan canting, para pengunjung juga diperkenalkan bagaimana cara dan proses mewarnai batik dengan menggunakan pewarna kain.

“Batik merupakan ciri khas Indonesia. Tapi belum banyak komunitas internasional di Qatar yang tahu. Kami tertarik untuk mempromosikan ini pada festival ini agar masyarakat internasional tahu bahwa asal usul batik dari Indonesia,” jelas Soraya Alyahya, dokter gigi yang telah bermukim 3 tahun di Doha.

Menurut salah satu koordinator, Siti Umilah mengatakan tradisi membatik awalnya yang turun temurun ini membuat motif batik khas daerah dapat dikenali. “Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan beberapa motif batik tadisional hanya dipakai keluarga keraton di Jawa,” kataMr Smart, pengungung yang merupakan seorang ekpatriat asing asal Inggris yang sangat tertarik dengan budaya batik.

Ketua DWP KBRI Doha Andi Una Sidehabi mendukung partisipasi Indonesia pada festival yang mempromosikan batik dan kuliner nusantara khususnya setelah kunjungan Emir Qatar His Highness Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani to Indonesia pada 17-18 Oktober 2017 dan rencana Presiden Joko Widodo untuk berkunjung ke Qatar pada 2018.

”Momentum perayaan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk promosi batik di Qatar,” kata istri Dubes Indonesia di Qatar Muhammad Basri Sidehabi.
Indonesian Promosikan Batik di Festival International Day Qatar

Menurut Minister Counsellor KBRI Doha Boy Dharmawan KBRI ingin memaksimalkan promosikan batik sejak ditetapkan UNESCO sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009 lalu.

“Pengukuhan batik oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia, kami jelaskan kepada pengunjung agar mereka tahu batik itu asli Indonesia,” ujar pejabat politik yang memiliki siswi pada sekolah tersebut.

Selama festival berlangsung, stand Indonesia selalu padat dikunjungi sekaligus berfoto dengan pakaian daerah diperagakan oleh Ayunda Henny Affrianti dan Muhamad Taufiq yang dipanggil Tofu. Stand Wonderful Indonesia juga menampilkan tarian Remo Gagrak oleh siswa PSISD, Amyra Haydien Wibowo. Selain itu, berbagai perlombaan kuiz berhadiah yang dibawakan Leceyanti Aripurnomo guna menarik pengunjung.

“Bangga bisa mempromosikan Indonesia di Qatar,” ujar Fitra Ramadhani yang turut berinteraksi dengan pungunjung.
Sementara, para siswa begitu gembira dengan game yang ada, di mana mereka yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar memperoleh goody bag yang diperoleh dari sponsor yang dihias secara cantik dan menarik.

Selain batik, stand Indonesia juga mempromosikan kuliner antara lain kudapan tradisional dengan berbagai rasa termasuk dari bahan mie yang berasal dari sponsor Indomie, kue risol, tahu, bolu pelangi, bolu kukus, nasi tumpeng, lemper kroket, dan kue tradisional lainnya.

Festival tahunan ini diliputan berbagai media Qatar antara lain Gulf Times, Gulf Tribune dan The Peninsula. Momentum festival ini juga dimanfaatkan untuk mempromosikan penyelenggaraan Asian Games ke-18 yang diadakan di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus 2018 - 2 September 2018.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7373 seconds (0.1#10.140)