Kemenpar Tetapkan 3 Destinasi sebagai Wisata Kuliner
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus menggenjot jumlah kunjungan wisatawan ke Tanah Air. Salah satunya dengan menetapkan tiga destinasi wisata kuliner yakni Bali, Bandung dan Joglosemar (Yogyakarta, Solo, Semarang).
Cara ini dinilai mampu melestarikan kuliner nusantara Indonesia sekaligus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Apalagi, Indonesia dinilai memiliki potensi besar dalam mengembangkan gastronomi dengan keunikan dan keanekaragaman etnik dan budaya suku.
"Akhirnya kita punya tiga destinasi wisata kuliner. Satu Bali, dua Bandung, tiga Joglosemar," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya saat jumpa pers Festival Jajanan Bango 2018 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (9/4/2018).
Penetapan tiga destinasi tersebut tentunya bukanlah tanpa alasan melainkan berdasarkan beberapa kelayakan. Diantaranya produk dan daya tarik utama, pengemasan produk dan even, kelayakan pelayanan, kelayakan lingkungan, kelayakan bisnis serta peranan pemerintah dalam pengembangan destinasi wisata kuliner.
"Selain karena kuliner kaya juga karena komitmen pemerintahnya akan wisata kuliner. Kriterianya salah satunya yang tinggi adalah komitmennya pemerintah di samping potensinya yang luar biasa," jelas Ketua Tim Percepatan Destinasi Wista Kuliner dan Belanja, Vita Datau.
Seperti diketahui, wisata kuliner memiliki potensi ekonomi yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa kuliner Indonesia dapat menjadi salah satu faktor penggerak ekonomi masyarakat. Sementara sebelumnya, Kemenpar telah menetapkan lima makanan daerah sebagai makanan nasional yaitu rendang, soto, nasi goreng, sate dan gado-gado.
"Wisata kuliner diharapkan bisa menjadi unsur utama sebagai rangkaian berwisata, mengingat kepariwisataan sehingga menjadi pintu gerbang dan citra pariwisata Indonesia," tandasnya.
Cara ini dinilai mampu melestarikan kuliner nusantara Indonesia sekaligus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Apalagi, Indonesia dinilai memiliki potensi besar dalam mengembangkan gastronomi dengan keunikan dan keanekaragaman etnik dan budaya suku.
"Akhirnya kita punya tiga destinasi wisata kuliner. Satu Bali, dua Bandung, tiga Joglosemar," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya saat jumpa pers Festival Jajanan Bango 2018 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (9/4/2018).
Penetapan tiga destinasi tersebut tentunya bukanlah tanpa alasan melainkan berdasarkan beberapa kelayakan. Diantaranya produk dan daya tarik utama, pengemasan produk dan even, kelayakan pelayanan, kelayakan lingkungan, kelayakan bisnis serta peranan pemerintah dalam pengembangan destinasi wisata kuliner.
"Selain karena kuliner kaya juga karena komitmen pemerintahnya akan wisata kuliner. Kriterianya salah satunya yang tinggi adalah komitmennya pemerintah di samping potensinya yang luar biasa," jelas Ketua Tim Percepatan Destinasi Wista Kuliner dan Belanja, Vita Datau.
Seperti diketahui, wisata kuliner memiliki potensi ekonomi yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa kuliner Indonesia dapat menjadi salah satu faktor penggerak ekonomi masyarakat. Sementara sebelumnya, Kemenpar telah menetapkan lima makanan daerah sebagai makanan nasional yaitu rendang, soto, nasi goreng, sate dan gado-gado.
"Wisata kuliner diharapkan bisa menjadi unsur utama sebagai rangkaian berwisata, mengingat kepariwisataan sehingga menjadi pintu gerbang dan citra pariwisata Indonesia," tandasnya.
(tdy)