Berakhirnya Petualangan sang Playboy dari Swedia
A
A
A
PANGERAN Carl Philip memiliki reputasi lama sebagai playboy yang suka mengendarai mobil balap dan berpesta ria. Sebelumnya dia diketahui menjalin cinta dengan Emma Pernald yang berprofesi sebagai humas eksekutif selama 10 tahun sebelum tiba-tiba berpisah pada 2009.
Tidak lama setelah itu, Pangeran bertemu wanita yang akhirnya menjadi istrinya, Sofia Hellqvist, di sebuah klub malam. Mereka berkenalan biasa saja. Dua tahun kemudian, mereka bertemu lagi di pesta besar setiap musim panas selama turnamen tenis terbuka Swedia di Båstad, sebuah kota kecil di pantai barat Swedia.
Pada 2005, Sofia adalah bintang acara reality show terkenal Paradise Hotel versi Swedia. Dia juga dikenal sebagai gadis pesta sebelum pindah ke New York. Di Amerika Serikat, dia belajar akuntansi dan pengembangan bisnis di Institute of English and Business. Dia juga sempat menjadi bartender dan instruktur yoga. Tetapi, dia masih memiliki waktu untuk datang ke klub malam dan mengisi blog petualangan rahasianya bersama teman terbaiknya, Camilla Sundman.
Di blog, dia dan sahabatnya juga berbagi cerita tentang pesta dengan selebritas, termasuk Mark Wahlberg. Ketika ditanya TV3 asal Swedia tentang masa lalunya yang penuh warna pada 2013, dia mengatakan tidak menyesali apa pun. Pengalaman inilah yang akhirnya membentuk karakter dirinya lebih baik lagi.
Dilansir Hello!, perempuan yang memiliki beberapa tato di tubuhnya ini juga bekerja sebagai sukarelawan dan pekerja bantuan di Afrika Selatan, Senegal, dan Ghana. Sebelum menikah pada 13 Juni 2015, malam sebelumnya Pangeran Carl dan Sofia menggelar pesta di yacht mewah. Pesta ini dihadiri keluarga dan teman dekat pasangan, termasuk Putri Mahkota Mette-Marit dan The Countess of Wessex.
Saat menikah, acaranya pun dibuat dengan kemegahan di kapel kerajaan di Stockholm. Pengantin wanita tampil dalam gaun rancangan desainer Swedia Ida Sjöstedt. Saat ini pasangan tersebut telah memiliki dua anak lelaki, yaitu Pangeran Alexander dan Pangeran Gabriel.
Tetap Membalap meski Dikhawatirkan Keluarga
Pangeran Carl Philip diketahui sangat menyukai balapan mobil. Di arena balap ini, Pangeran mengaku bisa menjadi dirinya sendiri tanpa dibebankan dengan gelar pangeran yang dimilikinya.
"Balapan itu seperti sebuah oase bagi saya. Saya bisa datang ke sini dan menjadi diri saya sendiri, rasanya seperti saya sama seperti orang lain. Saya tidak merasa memiliki kendala karena saya adalah pangeran; itu bukan sesuatu yang saya pikirkan saat saya balapan, ini semua tentang berkendara secepat mungkin," terangnya, dikutip People.
Lalu bagaimana dengan respons keluarga besar terhadap hobinya ini? Ternyata tidak semua orang menyetujuinya. Keluarga besar kerajaan menyimpan perasaan campur aduk tentang masa depannya dalam dunia balap mobil.
Terlebih ketika Pangeran mengalami insiden kehilangan kendali atas mobilnya dan menabrak pengemudi lain di luar jalan saat Swedish Touring Car Championship di Falkenberg pada tahun 2016 lalu. Ibunya, Ratu Silvia, tampak tidak terlalu senang dengan hobi balapan sang Pangeran. "Ibu sedikit khawatir," terangnya.
Sedangkan sang istri Putri Sofia memilih untuk menghadiri festival musik bersama kakak iparnya, Pangeran Daniel, daripada menjadi penonton di lintasan akhir saat Pangeran bertanding. "Ada beberapa di keluarga yang ingin mengambil tempat saya di kursi pengemudi," terangnya kepada penyiar nasional STV Sports.
Dia kemungkinan mengacu pada ayahnya, Raja Carl XVI Gustaf, yang juga memiliki hobi di dunia balap. Meskipun sang ayah pernah mengalami tabrakan saat mengendarai BMW di jalan umum pada tahun 2005, tapi Raja diketahui masih memiliki Ford Mustang Shelby dan garasi yang dipenuhi dengan mobil supercepat yang eksotis dan mahal.
Pangeran memang tak menyerah usai mengalami beberapa insiden kecelakaan. Pada kejuaraan Swedish Touring Car Championship (STCC) di Falkenberg tahun 2016, dia kehilangan kendali atas kendaraannya di awal musim panas yang pertama, yang membuat rekan pembalap Mattias Andersson terpental keluar dari sirkuit.
Ini bukan kecelakaan balapan pertama bagi Pangeran Carl. Sebelum pernikahannya pada Juni 2015 dengan Putri Sofia, dia terlibat tabrakan dengan pengemudi STCC lain. Akibatnya, dia harus pensiun dari balapan itu. Kondisi ini kemudian 'ditebus' selama musim panas kedua STCC ketika dia dinobatkan sebagai pemenang setelah driver Frederik Larsson menerima penalti waktu. Tahun ini dia pun resmi mengkonfirmasi akan bersaing di Evora GT4 2018 GT Swedia.
Dikutip The Lotus Forums, Pangeran Carl Philip telah menandatangani kontrak untuk melanjutkan balap untuk tim yang sama yang ia ikuti pada tahun 2012. Tahun lalu Pangeran berada di posisi runner-up di musim GT Swedia. "Tujuan saya adalah menantang gelar kelas GTB dan saya yakin kami memiliki hal yang diperlukan untuk mencapainya," ungkapnya.
Juara dunia mobil balap Thed Björk dan lima kali juara mobil touring Scandinavian Richard Göransson akan bergantian sepanjang musim sebagai co-driver untuk Pangeran Carl Philip. Keduanya akan berada di belakang kemudi selama musim dimulai di Knutstorp di Swedia pada 4–5 Mei mendatang.
The Swedish GT adalah kejuaraan yang digelar bersama Scandinavian Touring Car Championship untuk lima balapan akhir pekan di Swedia dengan mobil dari McLaren, Porsche, Ferrari dan mobil lainnya. Adapun Cyan Racing, tim juara dunia balap mobil tur, adalah mitra motorsport resmi untuk Geely Group Motorsport dan menjalankan FIA World Touring Car Championship serta program GT Polestar di Swedia.
Tidak lama setelah itu, Pangeran bertemu wanita yang akhirnya menjadi istrinya, Sofia Hellqvist, di sebuah klub malam. Mereka berkenalan biasa saja. Dua tahun kemudian, mereka bertemu lagi di pesta besar setiap musim panas selama turnamen tenis terbuka Swedia di Båstad, sebuah kota kecil di pantai barat Swedia.
Pada 2005, Sofia adalah bintang acara reality show terkenal Paradise Hotel versi Swedia. Dia juga dikenal sebagai gadis pesta sebelum pindah ke New York. Di Amerika Serikat, dia belajar akuntansi dan pengembangan bisnis di Institute of English and Business. Dia juga sempat menjadi bartender dan instruktur yoga. Tetapi, dia masih memiliki waktu untuk datang ke klub malam dan mengisi blog petualangan rahasianya bersama teman terbaiknya, Camilla Sundman.
Di blog, dia dan sahabatnya juga berbagi cerita tentang pesta dengan selebritas, termasuk Mark Wahlberg. Ketika ditanya TV3 asal Swedia tentang masa lalunya yang penuh warna pada 2013, dia mengatakan tidak menyesali apa pun. Pengalaman inilah yang akhirnya membentuk karakter dirinya lebih baik lagi.
Dilansir Hello!, perempuan yang memiliki beberapa tato di tubuhnya ini juga bekerja sebagai sukarelawan dan pekerja bantuan di Afrika Selatan, Senegal, dan Ghana. Sebelum menikah pada 13 Juni 2015, malam sebelumnya Pangeran Carl dan Sofia menggelar pesta di yacht mewah. Pesta ini dihadiri keluarga dan teman dekat pasangan, termasuk Putri Mahkota Mette-Marit dan The Countess of Wessex.
Saat menikah, acaranya pun dibuat dengan kemegahan di kapel kerajaan di Stockholm. Pengantin wanita tampil dalam gaun rancangan desainer Swedia Ida Sjöstedt. Saat ini pasangan tersebut telah memiliki dua anak lelaki, yaitu Pangeran Alexander dan Pangeran Gabriel.
Tetap Membalap meski Dikhawatirkan Keluarga
Pangeran Carl Philip diketahui sangat menyukai balapan mobil. Di arena balap ini, Pangeran mengaku bisa menjadi dirinya sendiri tanpa dibebankan dengan gelar pangeran yang dimilikinya.
"Balapan itu seperti sebuah oase bagi saya. Saya bisa datang ke sini dan menjadi diri saya sendiri, rasanya seperti saya sama seperti orang lain. Saya tidak merasa memiliki kendala karena saya adalah pangeran; itu bukan sesuatu yang saya pikirkan saat saya balapan, ini semua tentang berkendara secepat mungkin," terangnya, dikutip People.
Lalu bagaimana dengan respons keluarga besar terhadap hobinya ini? Ternyata tidak semua orang menyetujuinya. Keluarga besar kerajaan menyimpan perasaan campur aduk tentang masa depannya dalam dunia balap mobil.
Terlebih ketika Pangeran mengalami insiden kehilangan kendali atas mobilnya dan menabrak pengemudi lain di luar jalan saat Swedish Touring Car Championship di Falkenberg pada tahun 2016 lalu. Ibunya, Ratu Silvia, tampak tidak terlalu senang dengan hobi balapan sang Pangeran. "Ibu sedikit khawatir," terangnya.
Sedangkan sang istri Putri Sofia memilih untuk menghadiri festival musik bersama kakak iparnya, Pangeran Daniel, daripada menjadi penonton di lintasan akhir saat Pangeran bertanding. "Ada beberapa di keluarga yang ingin mengambil tempat saya di kursi pengemudi," terangnya kepada penyiar nasional STV Sports.
Dia kemungkinan mengacu pada ayahnya, Raja Carl XVI Gustaf, yang juga memiliki hobi di dunia balap. Meskipun sang ayah pernah mengalami tabrakan saat mengendarai BMW di jalan umum pada tahun 2005, tapi Raja diketahui masih memiliki Ford Mustang Shelby dan garasi yang dipenuhi dengan mobil supercepat yang eksotis dan mahal.
Pangeran memang tak menyerah usai mengalami beberapa insiden kecelakaan. Pada kejuaraan Swedish Touring Car Championship (STCC) di Falkenberg tahun 2016, dia kehilangan kendali atas kendaraannya di awal musim panas yang pertama, yang membuat rekan pembalap Mattias Andersson terpental keluar dari sirkuit.
Ini bukan kecelakaan balapan pertama bagi Pangeran Carl. Sebelum pernikahannya pada Juni 2015 dengan Putri Sofia, dia terlibat tabrakan dengan pengemudi STCC lain. Akibatnya, dia harus pensiun dari balapan itu. Kondisi ini kemudian 'ditebus' selama musim panas kedua STCC ketika dia dinobatkan sebagai pemenang setelah driver Frederik Larsson menerima penalti waktu. Tahun ini dia pun resmi mengkonfirmasi akan bersaing di Evora GT4 2018 GT Swedia.
Dikutip The Lotus Forums, Pangeran Carl Philip telah menandatangani kontrak untuk melanjutkan balap untuk tim yang sama yang ia ikuti pada tahun 2012. Tahun lalu Pangeran berada di posisi runner-up di musim GT Swedia. "Tujuan saya adalah menantang gelar kelas GTB dan saya yakin kami memiliki hal yang diperlukan untuk mencapainya," ungkapnya.
Juara dunia mobil balap Thed Björk dan lima kali juara mobil touring Scandinavian Richard Göransson akan bergantian sepanjang musim sebagai co-driver untuk Pangeran Carl Philip. Keduanya akan berada di belakang kemudi selama musim dimulai di Knutstorp di Swedia pada 4–5 Mei mendatang.
The Swedish GT adalah kejuaraan yang digelar bersama Scandinavian Touring Car Championship untuk lima balapan akhir pekan di Swedia dengan mobil dari McLaren, Porsche, Ferrari dan mobil lainnya. Adapun Cyan Racing, tim juara dunia balap mobil tur, adalah mitra motorsport resmi untuk Geely Group Motorsport dan menjalankan FIA World Touring Car Championship serta program GT Polestar di Swedia.
(amm)