Yuk, Intip Suasana Berbuka Puasa di Masjid Nabawi
A
A
A
MADINAH - Masjid Nabawi tampak berbeda dengan hari biasanya. Pada Ramadhan ini, ribuan jamaah terlihat mulai memenuhi halaman luar Masjid Nabawi. Mereka bersiap untuk berbuka bersama. Pada Minggu (20/5/2018), SINDOnews berkesempatan mengabadikan momen berbuka puasa di masjid yang didirikan Nabi Muhammad SAW ini.
Berbagai jenis makanan dan minuman sperti roti, kurma, susu, nasi kari kambing, kebab dan menu khas timur tengah lainnya disediakan sejumlah sukarelawan, baik perseorangan maupun dilakukan oleh berbagai perusahaan. Mereka berlomba untuk memberikan menu terbaik berbuka puasa kepada kaum musliminn yang beribadah di masjid tersebut.
Sebelumnya, saat para sukarelawan menyiapkan hidangan secara berjejer, seperti shaf dalam salat, para jamaah menunggu waktu berbuka dengan memanfaatkan dengan beribadah lebih banyak, seperti berzikir dan membaca Alquran.
Menjelang maghrib para sukarelawan mempersiapkan alas dan tempat untuk menjamu jamaah yang akan berbuka puasa. Banyak jamaah yang salat dan berbuka di Masjid Nabawi ini, seperti Turki, Suriah, Aljazair dan negara timur tengah lainnya. Mereka sengaja datang untuk merasakan sensasi berbuka puasa di Masjid Nabawi, Madinah, termasuk juga jamaah dari Indonesia.
Ishak Rasyid misalnya. Jamaah umroh asal Kota Palembang mengaku bersyukur bisa merasakan berbuka puasa di Mesjid Nabawi. Pria paruh baya berusai 78 tahun ini merupakan salah satu peserta umroh gratis dari Pemerintah Kota Palembang karena telah mendonorkan darahnya sebanyak125 kali ini.
Seperti diketahui, Masjid Nabawi atau Al-Masjid an-Nabawi merupakan masjid yang didirikan langsung oleh Nabi Muhammad SAW di pusat kota Madinah, Arab Saudi.
Masjid Nabawi merupakan masjid ketiga yang dibangun dalam sejarah Islam dan kini menjadi salah satu masjid terbesar di dunia. Masjid ini menjadi tempat paling suci kedua, setelah Masjidil Haram, Mekkah.
Masjid ini sebenarnya bekas rumah Nabi Muhammad yang ditinggali setelah Hijrah (pindah) ke Madinah pada 622 Masehi. Awalnya, masjid di bangun tanpa atap. Selain untuk ibadah, juga dijadikan tempat berkumpulnya masyarakat, majelis, dan sekolah agama.
Kemajuan masjid ini tidak lepas dari pengaruh kemajuan penguasa-penguasa Islam. Pada 1909, tempat ini menjadi tempat pertama di Jazirah Arab yang diterangi pencahayaan listrik. Tempatnya begitu strategis, di tengah-tengah Kota Madinah yang dikelilingi beberapa hotel dan pasar. Masjid ini menjadi tujuan utama para jamaah haji dan umrah.
Berbagai jenis makanan dan minuman sperti roti, kurma, susu, nasi kari kambing, kebab dan menu khas timur tengah lainnya disediakan sejumlah sukarelawan, baik perseorangan maupun dilakukan oleh berbagai perusahaan. Mereka berlomba untuk memberikan menu terbaik berbuka puasa kepada kaum musliminn yang beribadah di masjid tersebut.
Sebelumnya, saat para sukarelawan menyiapkan hidangan secara berjejer, seperti shaf dalam salat, para jamaah menunggu waktu berbuka dengan memanfaatkan dengan beribadah lebih banyak, seperti berzikir dan membaca Alquran.
Menjelang maghrib para sukarelawan mempersiapkan alas dan tempat untuk menjamu jamaah yang akan berbuka puasa. Banyak jamaah yang salat dan berbuka di Masjid Nabawi ini, seperti Turki, Suriah, Aljazair dan negara timur tengah lainnya. Mereka sengaja datang untuk merasakan sensasi berbuka puasa di Masjid Nabawi, Madinah, termasuk juga jamaah dari Indonesia.
Ishak Rasyid misalnya. Jamaah umroh asal Kota Palembang mengaku bersyukur bisa merasakan berbuka puasa di Mesjid Nabawi. Pria paruh baya berusai 78 tahun ini merupakan salah satu peserta umroh gratis dari Pemerintah Kota Palembang karena telah mendonorkan darahnya sebanyak125 kali ini.
Seperti diketahui, Masjid Nabawi atau Al-Masjid an-Nabawi merupakan masjid yang didirikan langsung oleh Nabi Muhammad SAW di pusat kota Madinah, Arab Saudi.
Masjid Nabawi merupakan masjid ketiga yang dibangun dalam sejarah Islam dan kini menjadi salah satu masjid terbesar di dunia. Masjid ini menjadi tempat paling suci kedua, setelah Masjidil Haram, Mekkah.
Masjid ini sebenarnya bekas rumah Nabi Muhammad yang ditinggali setelah Hijrah (pindah) ke Madinah pada 622 Masehi. Awalnya, masjid di bangun tanpa atap. Selain untuk ibadah, juga dijadikan tempat berkumpulnya masyarakat, majelis, dan sekolah agama.
Kemajuan masjid ini tidak lepas dari pengaruh kemajuan penguasa-penguasa Islam. Pada 1909, tempat ini menjadi tempat pertama di Jazirah Arab yang diterangi pencahayaan listrik. Tempatnya begitu strategis, di tengah-tengah Kota Madinah yang dikelilingi beberapa hotel dan pasar. Masjid ini menjadi tujuan utama para jamaah haji dan umrah.
(tdy)