Pakistan Larang Pemutaran Film Asing Jelang Idul Fitri
A
A
A
KARACHI - Kebijakan baru dikeluarkan oleh pemerintah Pakistan pada libur hari raya Idul Fitri tahun ini. Jika pada tahun-tahun sebelumnya masyarakat Pakistan bisa leluasa menyaksikan film di bioskop pada liburan lebaran, maka tidak demikian dengan hari raya Idul Fitri tahun ini.
Diberitakan Zeenews, menurut pemberitahuan yang dikeluarkan oleh kementerian informasi dan penyiaran Pakistan, pameran dan pemutaran film asing, termasuk film asal India dilarang tayang dari dua hari sebelum Idul Fitri hingga dua minggu setelah liburan. Seorang pejabat di kementerian itu mengatakan, langkah itu telah diambil atas permintaan dari peserta pameran film, distributor, dan rumah produksi Pakistan.
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Pakistan itu bukan tanpa alasan kuat. Selain pernintaan dari insan perfilman negara itu, larangan itu juga sebagai bentuk dukungan atas kreasi dari masyarakat negara itu.
"Pemberitahuan itu mengatakan bahwa larangan sementara diberlakukan untuk mempromosikan film lokal pada festival, waktu ketika biasanya daripada penonton yang lebih besar tertarik dengan bioskop," kata pejabat di Pakistan Film Exhibitors' Association.
Kebijakan itu ternyata tidak hanya berlaku untuk libur hari raya idul fitri saja. Pejabat yang bersangkutan memgatakan, kebijakan itu juga berlaku untuk liburan Idul Adha yang akan jatuh sekitar akhir Agustus atau September.
Sementara itu, para produser film dan seniman Pakistan telah mengeluh selama 2 tahun terakhir bahwa film-film baru mereka menghadapi persaingan yang ketat dengan film-film India dan Hollywood. Bahkan akibat minimnya bioskop yang mrmenayangkan film dalam negeri, mereka mengaku mengalami banyak kerugian.
Diberitakan Zeenews, menurut pemberitahuan yang dikeluarkan oleh kementerian informasi dan penyiaran Pakistan, pameran dan pemutaran film asing, termasuk film asal India dilarang tayang dari dua hari sebelum Idul Fitri hingga dua minggu setelah liburan. Seorang pejabat di kementerian itu mengatakan, langkah itu telah diambil atas permintaan dari peserta pameran film, distributor, dan rumah produksi Pakistan.
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Pakistan itu bukan tanpa alasan kuat. Selain pernintaan dari insan perfilman negara itu, larangan itu juga sebagai bentuk dukungan atas kreasi dari masyarakat negara itu.
"Pemberitahuan itu mengatakan bahwa larangan sementara diberlakukan untuk mempromosikan film lokal pada festival, waktu ketika biasanya daripada penonton yang lebih besar tertarik dengan bioskop," kata pejabat di Pakistan Film Exhibitors' Association.
Kebijakan itu ternyata tidak hanya berlaku untuk libur hari raya idul fitri saja. Pejabat yang bersangkutan memgatakan, kebijakan itu juga berlaku untuk liburan Idul Adha yang akan jatuh sekitar akhir Agustus atau September.
Sementara itu, para produser film dan seniman Pakistan telah mengeluh selama 2 tahun terakhir bahwa film-film baru mereka menghadapi persaingan yang ketat dengan film-film India dan Hollywood. Bahkan akibat minimnya bioskop yang mrmenayangkan film dalam negeri, mereka mengaku mengalami banyak kerugian.
(alv)