Prediksi Tren Fashion Muslim 2019

ASOSIASI Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) DKI Jakarta menggelar acara Ramadan Runway 2019.

Acara ini ditujukan untuk menampilkan berbagai prediksi tren fashion muslim pada 2019. Ketua APPMI DKI Jakarta Rudy Chandra menerangkan, Ramadan Runway 2019 yang digelar sejak 5-24 Juni 2018 diikuti lebih dari 70 brand fashion terpilih dan menjadi referensi utama tren busana muslim Indonesia tahun depan.

“Talkshow, fashion show,exhibition , dan kompetisi Modest Fashion Project 2018 untuk desainer muda mewarnai perhelatan yang berlangsung keenam kalinya setiap bulan Ramadan,” ujar Rudy dalam rilis yang diterima KORAN SINDO. Rudy menuturkan, kegiatan ini memberikan warna penting dalam industri fashion Indonesia.

Selama 20 hari penyelenggaraan kegiatan ini, setiap orang bisa menyaksikan koleksi yang menggambarkan kreativitas dan semangat para desainer untuk memberikan yang terbaik kepada para pencinta fashion muslim.

“Sebagai referensi utama tren fashion muslim tahun depan, kegiatan ini merupakan bagian penting dalam perjalanan Indonesia menuju kiblat fashion muslim dunia tahun 2020,” ujar Rudy. Rudy menambahkan, tahun depan orang-orang akan menikmati tren busana muslim dengan desain yang lebih simpel, ringan, dan dapat digunakan dalam berbagai kesempatan.

Material seperti organdy, chiffon , most crepe, cotton silk akan mudah ditemui dalam karya para desainer. “Warna-warna yang memberi kesan sejuk akan mendominasi, begitu pula warnawarna basic, seperti hitam, putih, offwhite, navy blue, dan abu-abu,” sebut Rudy.

Rudy memprediksi, sejumlah desainer yang berpartisipasi dalam kegiatan ini harus mendapat perhatian penting fashionistas pada tahun depan. Dia melihat ada sejumlah desainer yang memiliki kreativitas sangat kuat dan harus diantisipasi fashionista muslim tahun depan.

“Para desainer tersebut seperti Ariy Arka, Dana Duryatna, dan Nita Seno Adjie,” ujar Rudy. Abee by Ariy Arka sering menampilkan sentuhan bordir dan karyanya selalu dinantikan para pencinta fashion . Dana Duryatna memiliki konsumen setia yang selalu memilih desain busana longgar dengan bahan print dari linen dan katun.

Adapun Nita Seno Adjie yang sering tampil di panggung fashion mancanegara sangat piawai memadukan desain modern dengan motif tradisional. Menurut Rudy, kombinasi modern dan tradisional ini juga banyak terlihat pada karya para desainer.

Umumnya para desainer tidak berusaha menonjolkan salah satu, modern atau tradisional. Harmoni dalam usaha menampilkan new look , mengikuti arus tren mode dan memberi sentuhan tradisi tanpa kehilangan ciri khas dari brand. (Dwi Nur Ratnaningsih)