Aerin Lauder Sosialita Manhattan
A
A
A
AERIN Lauder dikenal sebagai pewaris perusahaan The Estee Lauder Companies Inc. Dengan kekayaannya, Aerin juga dikenal sebagai sosialita Manhattan.
Aerin Lauder adalah putri tertua kolektor seni dan filantropis Ronald Lauder. Meski terlahir dari keluarga kaya, Aerin adalah sosok pekerja keras. Dia telah bekerja di bisnis keluarga selama lebih dari dua dekade. Aerin dan adiknya, Jane Lauder, memegang posisi eksekutif di perusahaan kosmetik raksasa tersebut. Menurut Bloomberg Billionaires Index, masing-masing memiliki kekayaan USD2,6 miliar (Rp37 triliun).
Jumlah tersebut menjadikan keduanya masuk daftar sebagai miliarder perempuan termuda di dunia. Pada 2004 setelah kematian sang nenek, Estee Lauder, Aerin masuk dalam daftar pewaris kekayaan. Dia memiliki warisan setidaknya USD550 juta (Rp7,9 triliun).
Aerin adalah bagian dari generasi ketiga dari keluarganya untuk bekerja di perusahaan The Estee Lauder Companies Inc. Sepupu pertamanya, William, adalah COO Estee Lauder dan sedang dipersiapkan oleh pamannya, Leonard Lauder, untuk memimpin perusahaan.
“Paman saya, pemegang saham tunggal terbesar Estee Lauder dan memiliki kekayaan sekitar USD 9,5 miliar (Rp136 triliun),” ujar Aerin, seperti dilansir dari Elle.com . Di perusahaannya, Aerin dianggap sebagai visioner yang tajam di industri kosmetik. Dia telah membantu memodernisasi label Estee Lauder untuk sukses di pasar internasional.
“Saya bekerja sebagai direktur gaya dan gambar perusahaan sampai 2011. Pada 2012 saya menciptakan label kecantikan saya sendiri bernama Aerin,” ujar Aerin. Perempuan 48 tahun ini juga dikenal sebagai sosialita Manhattan, Amerika Serikat. Dia beserta suami dan dua anaknya kini tinggal di apartemen mewah di kawasan East Hampton, New York.
“Saya menyukai tempat tinggal yang didominasi warna-warna lembut dan netral. Saya menyukai desain interior vintage dan ruangan yang dipenuhi cahaya,” ujar Aerin. Untuk penampilannya, Aerin lebih sering bergaya minimalis dan formal.
Pilihannya lebih banyak jatuh pada kemeja berbahan sutra yang lembut, blazer, serta celana panjang. Label-label fashion yang menjadi pilihannya dalam bergaya di antaranya Coach, Michael Kors, Torry Burch, dan Tommy Hilfiger. “Saya lebih suka memadukan busana dengan warna-warna lembut ataupun netral, seperti peach, putih, dan hitam.
Saya memadukan busana saya dengan perhiasan emas,” ucap Aerin. Jika tidak sedang di kantornya di The Estee Lauder Companies Inc di kawasan Manhatan, Aerin biasanya ke kafe-kafe atau restoran untuk membicarakan bisnis dengan para kliennya.
Terkadang dia mengunjungi taman kota Central Park untuk sekadar melepas kepenatan karena bekerja. “Central Park bagi saya adalah oasis hijau di mana saya dapat menjernihkan pikiran saya dan mencari inspirasi baru,” tutur Aerin. (Dwi Nur Ratnaningsih)
Aerin Lauder adalah putri tertua kolektor seni dan filantropis Ronald Lauder. Meski terlahir dari keluarga kaya, Aerin adalah sosok pekerja keras. Dia telah bekerja di bisnis keluarga selama lebih dari dua dekade. Aerin dan adiknya, Jane Lauder, memegang posisi eksekutif di perusahaan kosmetik raksasa tersebut. Menurut Bloomberg Billionaires Index, masing-masing memiliki kekayaan USD2,6 miliar (Rp37 triliun).
Jumlah tersebut menjadikan keduanya masuk daftar sebagai miliarder perempuan termuda di dunia. Pada 2004 setelah kematian sang nenek, Estee Lauder, Aerin masuk dalam daftar pewaris kekayaan. Dia memiliki warisan setidaknya USD550 juta (Rp7,9 triliun).
Aerin adalah bagian dari generasi ketiga dari keluarganya untuk bekerja di perusahaan The Estee Lauder Companies Inc. Sepupu pertamanya, William, adalah COO Estee Lauder dan sedang dipersiapkan oleh pamannya, Leonard Lauder, untuk memimpin perusahaan.
“Paman saya, pemegang saham tunggal terbesar Estee Lauder dan memiliki kekayaan sekitar USD 9,5 miliar (Rp136 triliun),” ujar Aerin, seperti dilansir dari Elle.com . Di perusahaannya, Aerin dianggap sebagai visioner yang tajam di industri kosmetik. Dia telah membantu memodernisasi label Estee Lauder untuk sukses di pasar internasional.
“Saya bekerja sebagai direktur gaya dan gambar perusahaan sampai 2011. Pada 2012 saya menciptakan label kecantikan saya sendiri bernama Aerin,” ujar Aerin. Perempuan 48 tahun ini juga dikenal sebagai sosialita Manhattan, Amerika Serikat. Dia beserta suami dan dua anaknya kini tinggal di apartemen mewah di kawasan East Hampton, New York.
“Saya menyukai tempat tinggal yang didominasi warna-warna lembut dan netral. Saya menyukai desain interior vintage dan ruangan yang dipenuhi cahaya,” ujar Aerin. Untuk penampilannya, Aerin lebih sering bergaya minimalis dan formal.
Pilihannya lebih banyak jatuh pada kemeja berbahan sutra yang lembut, blazer, serta celana panjang. Label-label fashion yang menjadi pilihannya dalam bergaya di antaranya Coach, Michael Kors, Torry Burch, dan Tommy Hilfiger. “Saya lebih suka memadukan busana dengan warna-warna lembut ataupun netral, seperti peach, putih, dan hitam.
Saya memadukan busana saya dengan perhiasan emas,” ucap Aerin. Jika tidak sedang di kantornya di The Estee Lauder Companies Inc di kawasan Manhatan, Aerin biasanya ke kafe-kafe atau restoran untuk membicarakan bisnis dengan para kliennya.
Terkadang dia mengunjungi taman kota Central Park untuk sekadar melepas kepenatan karena bekerja. “Central Park bagi saya adalah oasis hijau di mana saya dapat menjernihkan pikiran saya dan mencari inspirasi baru,” tutur Aerin. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)