Amanda Hearst Sosialita Pencinta Hewan
A
A
A
AMANDA Hearst dikenal sebagai cicit dari raja media William Randolph Hearst. Perempuan yang dikenal sebagai sosialita muda Amerika ini juga merupakan aktivis pelindung hewan, model, dan pewaris kerajaan media bernilai miliaran dolar.
Perempuan bernama lengkap Amanda Randolph Hearst ini lahir pada 5 Januari 1984 di New York. Dia adalah putri pasangan dari Anne Hearst dan Richard McChesney. Ibunya adalah sosialita Amerika dan satu dari lima putri mantan presiden The San Francisco Examiner, Randolph Apperson Hearst.
Kedua orang tua perempuan yang akrab disapa Amanda ini bercerai sebelum dia lahir. Ayah tiri Amanda, Jay McInerney, memiliki karier yang sukses sebagai seorang novelis. Amanda juga merupakan sepupu Lydia Hearst-Shaw. Saat masih kecil , Amanda bersekolah di Choate Rosemary Hall, sekolah asrama di Wallingford, Inggris. Dia kemudian belajar di Boston College.
Di sini ia mengambil Jurusan Sejarah Seni. “Saya pernah keluar dari Boston College. Namun, akhirnya kembali melanjutkan pendidikan di Fordham University, lulus pada 2008, dengan gelar sarjana dalam sejarah seni,” ujar Amanda, seperti dilansir Dailymail.co.uk. Meski merupakan pewaris kerajaan media dari Hearst Corporation, Amanda tidak mau bergantung pada nama besar keluarganya.
Hearst Corporation adalah perusahaan media yang berpengaruh di Amerika Serikat, bahkan dunia. Perusahaan yang menaungi Marie Claire, Harper’s Bazaar, Elle, dan puluhan media lainnya ini berhasil merevolusi industri koran dan majalah, serta meningkatkan standar publikasi media.
Saat ini dia bekerja sebagai penulis dan editor di majalah Marie Claire. Dia juga memiliki kontrak modeling dengan agensi modeling ternama IMG Models. Perempuan 34 tahun ini juga aktif di berbagai kegiatan sosial. Menurut Forbes, saat ini Amanda memiliki kekayaan senilai USD2 miliar (Rp28 triliun).
Dia dikenal sebagai salah satu perempuan terkaya di dunia untuk industri surat kabar. Bahkan, dia dikabarkan menghabiskan uang sekitar USD150.000 (Rp2,1 miliar) setiap tahunnya untuk perawatan kecantikan. Meskipun seorang miliarder, Amanda sangat menjaga reputasinya.
Dibandingkan miliarder lainnya seperti Paris Hilton, Amanda tidak terlalu sering mendapatkan publikasi. Dalam wawancara dengan New York Times, dia memang sengaja melakukan hal ini.
“Saya selalu sadar bahwa jika saya benar-benar mengacaukan sesuatu, orang mungkin memperhatikan saya, bahkan reputasi keluarga besar saya,” ujar Amanda.
Tak seperti sosialita lainnya, Amanda menolak untuk tampil di acara reality show . Dia juga sangat berhati-hati saat mengutarakan pendapat di media yang mewawancarainya. “Saya tidak ingin melakukan hal-hal negatif yang akhirnya merugikan nama baik saya,”tambah Amanda.
Meski jarang tampil di media, Amanda cukup sering tampil di karpet merah acara-acara filantropi yang berkaitan dengan kemanusiaan dan perlindungan hewan.
Dia sering kali hadir bersama sahabat dekatnya yang juga seorang miliarder Georgina Bloomberg. Keduanya cukup rutin hadir di acara filantropi Pet Awards di rumah Jewel dan Robert Morris. Amanda mendapatkan penghargaan karena mendirikan organisasi Friends of Finn.
Organisasi ini menentang keberadaan tempat pembiakan anak anjing yang tidak manusiawi. Alih-alih dikenal sebagai sosialita bergaya hidup mewah dan populer, Amanda lebih dikenal sebagai aktivis pelindung hewan, khususnya anjing.
Organisasi Friends of Finn yang didirikannya terinspirasi dari anak anjing yang diadopsinya bernama Finn. Setelah ditelusuri, anak anjing tersebut berasal dari tempat pembiakan anjing yang sering dilakukan semena-mena.
“Saya telah menjalani beberapa pemulihan untuk anak anjing dan kami perlu membiayai perawatan hewan untuk hewan yang diselamatkan,” ucap Amanda.
Di karpet merah Pet Award, Amanda tampil cukup bersahaja. Pilihan busananya jatuh pada label Prancis, Lanvin, dengan ciri khas gaya minimalis dan feminin.
Dia memasangkan gaun bermotif dengan sweter berwarna cerah, sepatu hak tinggi, dan perhiasan bermotif. “Terkadang saya menampilkan tampilan superlux dari celana sutra dan sweter kasmir bergaya chunky ,” ujar Amanda. (Dwi Nur Ratnaningsih)
Perempuan bernama lengkap Amanda Randolph Hearst ini lahir pada 5 Januari 1984 di New York. Dia adalah putri pasangan dari Anne Hearst dan Richard McChesney. Ibunya adalah sosialita Amerika dan satu dari lima putri mantan presiden The San Francisco Examiner, Randolph Apperson Hearst.
Kedua orang tua perempuan yang akrab disapa Amanda ini bercerai sebelum dia lahir. Ayah tiri Amanda, Jay McInerney, memiliki karier yang sukses sebagai seorang novelis. Amanda juga merupakan sepupu Lydia Hearst-Shaw. Saat masih kecil , Amanda bersekolah di Choate Rosemary Hall, sekolah asrama di Wallingford, Inggris. Dia kemudian belajar di Boston College.
Di sini ia mengambil Jurusan Sejarah Seni. “Saya pernah keluar dari Boston College. Namun, akhirnya kembali melanjutkan pendidikan di Fordham University, lulus pada 2008, dengan gelar sarjana dalam sejarah seni,” ujar Amanda, seperti dilansir Dailymail.co.uk. Meski merupakan pewaris kerajaan media dari Hearst Corporation, Amanda tidak mau bergantung pada nama besar keluarganya.
Hearst Corporation adalah perusahaan media yang berpengaruh di Amerika Serikat, bahkan dunia. Perusahaan yang menaungi Marie Claire, Harper’s Bazaar, Elle, dan puluhan media lainnya ini berhasil merevolusi industri koran dan majalah, serta meningkatkan standar publikasi media.
Saat ini dia bekerja sebagai penulis dan editor di majalah Marie Claire. Dia juga memiliki kontrak modeling dengan agensi modeling ternama IMG Models. Perempuan 34 tahun ini juga aktif di berbagai kegiatan sosial. Menurut Forbes, saat ini Amanda memiliki kekayaan senilai USD2 miliar (Rp28 triliun).
Dia dikenal sebagai salah satu perempuan terkaya di dunia untuk industri surat kabar. Bahkan, dia dikabarkan menghabiskan uang sekitar USD150.000 (Rp2,1 miliar) setiap tahunnya untuk perawatan kecantikan. Meskipun seorang miliarder, Amanda sangat menjaga reputasinya.
Dibandingkan miliarder lainnya seperti Paris Hilton, Amanda tidak terlalu sering mendapatkan publikasi. Dalam wawancara dengan New York Times, dia memang sengaja melakukan hal ini.
“Saya selalu sadar bahwa jika saya benar-benar mengacaukan sesuatu, orang mungkin memperhatikan saya, bahkan reputasi keluarga besar saya,” ujar Amanda.
Tak seperti sosialita lainnya, Amanda menolak untuk tampil di acara reality show . Dia juga sangat berhati-hati saat mengutarakan pendapat di media yang mewawancarainya. “Saya tidak ingin melakukan hal-hal negatif yang akhirnya merugikan nama baik saya,”tambah Amanda.
Meski jarang tampil di media, Amanda cukup sering tampil di karpet merah acara-acara filantropi yang berkaitan dengan kemanusiaan dan perlindungan hewan.
Dia sering kali hadir bersama sahabat dekatnya yang juga seorang miliarder Georgina Bloomberg. Keduanya cukup rutin hadir di acara filantropi Pet Awards di rumah Jewel dan Robert Morris. Amanda mendapatkan penghargaan karena mendirikan organisasi Friends of Finn.
Organisasi ini menentang keberadaan tempat pembiakan anak anjing yang tidak manusiawi. Alih-alih dikenal sebagai sosialita bergaya hidup mewah dan populer, Amanda lebih dikenal sebagai aktivis pelindung hewan, khususnya anjing.
Organisasi Friends of Finn yang didirikannya terinspirasi dari anak anjing yang diadopsinya bernama Finn. Setelah ditelusuri, anak anjing tersebut berasal dari tempat pembiakan anjing yang sering dilakukan semena-mena.
“Saya telah menjalani beberapa pemulihan untuk anak anjing dan kami perlu membiayai perawatan hewan untuk hewan yang diselamatkan,” ucap Amanda.
Di karpet merah Pet Award, Amanda tampil cukup bersahaja. Pilihan busananya jatuh pada label Prancis, Lanvin, dengan ciri khas gaya minimalis dan feminin.
Dia memasangkan gaun bermotif dengan sweter berwarna cerah, sepatu hak tinggi, dan perhiasan bermotif. “Terkadang saya menampilkan tampilan superlux dari celana sutra dan sweter kasmir bergaya chunky ,” ujar Amanda. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)