Sejuta Pesona Berlin

Senin, 16 Juli 2018 - 13:54 WIB
Sejuta Pesona Berlin
Sejuta Pesona Berlin
A A A
BERLIN - Willkommen in Berlin! Kata sambutan ini tertera pada sebuah baliho berukuran 8x8 meter yang terpampang di pelataran parkir dekat Berlin Tegel Airport.

Ya, selamat datang di Berlin, kota tua penuh pesona yang di mata turis selalu menarik untuk dijelajahi. Berlin salah satu kota terbesar di Eropa yang menyimpan beragam pesona. Saat berwisata ke kota ini, bersiaplah untuk merasakan pengalaman seru yang selalu menarik untuk dikenang dan diceritakan. Berlin identik dengan pesta dan kehidupan malamnya yang semarak.

Bisa dikatakan semua jenis hiburan dan ihwal berbau kesenangan tersaji di ibu kota Republik Federal Jerman ini. Namun, tentu bukan hanya itu daya pikat Berlin. Beragam pesona lain jadi daya tarik kota ini sejak dulu, mulai film, sastra, arsitektur, sejarah, hingga kuliner. KORAN SINDO berkesempatan mengunjungi kota terbesar kedua Eropa setelah London, Inggris, ini pada pertengahan Juni 2018.

Sejumlah wartawan dan blogger dari negara Asia Tenggara mengikuti fam trip yang diselenggarakan oleh maskapai Scoot Airlines dan VisitBerlin. Sejatinya, Berlin pada bulan Juni lalu memasuki musim panas, tapi udara dingin justru menyambut kami ketika pertama kali menjejakkan kaki pada Rabu (20/6).

Pagi itu suhu Berlin berkisar 15-16 derajat Celsius. Pada hari-hari berikutnya suhu kadang anjlok hingga 10 derajat, terutama ketika hujan turun disertai tiupan angin. Di Berlin hampir semua hal menarik. Bagi Anda yang hobi berbelanja, kota ini termasuk surganya. Salah satu tempat yang tidak ingin dilewatkan turis adalah pusat perbelanjaan Kaufhaus des Westens atau lebih populer dengan sebutan KaDeWe.

Tempat ini sering disebut sebagai tempat belanja paling bergengsi di dunia. KaDeWe berupa department store seluas 60.000 meter persegi dan salah satu yang terbesar di Eropa. Bagi penikmat kuliner, silakan memanjakan lidah di tempat ini. Tersedia puluhan kios dengan ribuan jenis makanan lezat kreasi para chef andal. Pilihan lain untuk berbelanja adalah Bikini Berlin. Mal ini terletak di seberang Bahnhof Zoologischer Garten atau Kebun Binatang Berlin memadukan butik, toko aneka perlengkapan, dan restoran. Di tempat ini terdapat food market “the Kantini” yang baru buka pada Januari 2018.

Pengunjung bisa memilih makanan yang tersaji di 13 stan, mulai masakan Eropa, Meksiko, Jepang, Korea, hingga Vietnam. Bagi turis muslim yang datang ke Berlin, tetap tersedia makanan yang aman untuk dikonsumsi. Beberapa restoran akan menawarkan makanan halal kepada pengunjung. Selain itu, hampir semua restoran menyediakan makanan untuk para vegetarian. “Menu vegetarian disajikan hampir di semua restoran di kota ini. Berlin salah satu tempat terbaik di dunia untuk urusan vegetarian,” ucap Joyce Bernitt dari Visit Berlin dalam sebuah acara makan malam.

Bangunan Bersejarah
Berlin juga identik dengan bangunan bersejarah. Menyebut Berlin, ingatan banyak orang akan tertuju pada tembok yang pernah jadi pembatas wilayah Jerman Barat dan Jerman Timur pada era Perang Dingin.

Tembok Berlin sepanjang 155 km yang pertama dibangun pada 13 Agustus 1961 telah runtuh pada 9 November 1989. Kini, Tembok Berlin hanya tersisa sepanjang 1,6 km yang dipertahankan sebagai saksi sejarah. Bagian paling panjang terdapat di East Side Gallery. Dinding tembok tampak masih berdiri kokoh dan dihiasi aneka macam mural.

Salah satu mural yang paling menarik perhatian wisatawan adalah gambar pemimpin Jerman Timur, Erich Honecker, sedang berciuman dengan pemimpin Uni Soviet, Leonid Brezhnev. Mural yang dibuat pada 1990 tersebut memuat kalimat, “Tuhan, tolong aku untuk bertahan dari cinta yang mematikan ini”.

Wisatawan bahkan harus antre jika ingin berfoto dengan latar belakang mural ini. Di sekitar Tembok Berlin juga terdapat replika Checkpoint Charlie. Di zaman perang dingin, ini jadi pos pemeriksaan bagi orang yang ingin menyeberang ke wilayah Berlin Timur. Lokasi ini juga favorit turis untuk berfoto. Sisi menarik lain kota ini adalah bangunannya yang memadukan arsitektur tempo dulu dengan masa kini.

Bangunan tua diBerlin akan banyak ditemui diwilayah yang dulunya masuk kawasan Jerman Timur. Bangunan yang berdiri kokoh di tepi jalan-jalan besar seolah menggambarkan sejarah panjang bangsa Jerman dalam membangun peradabannya. Beberapa bangunan tua yang menjadi ikon Berlin, antara lain Reichstag atau Gedung Parlemen Jerman.

Reichstag adalah bangunan tua megah bergaya Renaisans yang dibangun pada 1894 silam. Gedung ini sangat terkenal dan menjadi salah satu ikon Kota Berlin. Gedung wakil rakyat ini juga menarik bagi turis dan warga Berlin sendiri karena memiliki halaman luas dengan hamparan rumput hijau.

Banyak pasangan yang menikmati suasana dengan duduk santai di rumput sambil memandang kemegahan gedung dengan latar langit berwarna biru. Halaman gedung ini juga sering dijadikan lokasi menggelar acara besar. Beberapa musisi dunia seperti Pink Floyd, David Bowie, dan Michael Jackson pernah menggelar konser di halaman gedung ini.

Bangunan bersejarah lainnya adalah Brandenburg. Ini adalah pintu gerbang yang berlokasi di Jalan Erbert di bagian barat kota. Gerbang kota yang dibangun pada 1788 hingga 1791 ini selalu ramai pengunjung. Lokasi ini selalu ramai dengan turis, termasuk pada momentum Piala Dunia kali ini. Kota Berlin juga terlihat sangat indah dilihat dari udara.

Untuk menyaksikan panorama kota dari ketinggian, turis bisa berkunjung ke Berliner Faernsehturm atau TV Tower Berlin yang terletak di dekat Alexanderplatz. Menara TV yang dioperasikan sejak 3 Oktober 1969 ini memiliki ketinggian 368 meter. Di ketinggian 207 meter, terdapat sebuah restoran. Uniknya, lantai restoran ini bisa berputar setiap 30 menit.

Berlin juga banyak memiliki museum untuk wisata sejarah. Bahkan, sangat pantas menjuluki Berlin sebagai kota museum. Salah satu yang unik adalah Museumsinsel atau Museum Island. Ada lima museum yang terdapat pada bangunan yang terletak di tengah Sungai Spree, sungai yang membelah Kota Berlin.

Bahkan, saking banyaknya museum, ada ungkapan yang berbunyi, “Di Berlin museum lebih banyak daripada hujan”. Ungkapan ini merujuk fakta bahwa di Berlin hujan turun 100 kali dalam setahun, sedangkan jumlah museumnya mencapai 150 buah. (Bakti M Munir)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6315 seconds (0.1#10.140)