Tao Silalahi Arts Festival Gali Potensi Danau Toba
A
A
A
SAMOSIR - Tao Silalahi Arts Festival 2018 dilaksanakan selama tiga hari di Kecamatan Silahisabungan, Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut). Acara ini dapat menggali potensi daerah pariwisata Danau Toba.
Hal itu terungkap usai kegiatan Tao Silalahi Arts Festival 2018 yang digelar pada Jumat-Minggu (20-22/7/2018). Ribuan peserta dari berbagai daerah memadati 1.000 Tenda. Mereka begitu antusias menyaksikan pertunjukan budaya pada acara yang iinisiasi oleh Rumah Karya Indonesia tersebut.
"Tao Silalahi Arts Festival adalah usaha untuk mengangkat budaya serta memperkenalkan Kecamatan Silahisabungan dengan potensi-potensi yang menarik untuk dikunjungi sebagai daerah pariwisata dan sekaligus sosialisasi Geopark Kaldera Toba ke publik," kata Direktur Rumah Karya Indonesia, Ojax Manalu, Minggu (22/7/2018).
Kentalnya budaya begitu terlihat dengan beragam suguhan yang ditampilkan. Penampilan tari-tarian dari Sanggar Grace dan Sanggar Silalahi II berhasil memukau seluruh wisatawan yang datang. Ada juga penampilan dari anak-anak Silalahi yang diisi dengan kegiatan menggambar dan mewarnai bersama.
Workshop Musik oleh Arunika pun tak kalah menarik. Kelompok musik tradisional yang dibentuk pada 2017 ini, secara detail memperlihatkan esensi musik traditional Batak. Terlebih lagi Arunika mengutamakan keindahan dan orisinalitas sebagai benang merah untuk berkarya dalam setiap komposisi yang diciptakan.
Selain itu, Toba Putri Dancer ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan Workshop Tari, bersama masyarakat akan berkolaborasi untuk dalam seni pertunjukan Tari.
"Diadakannya Workshop ini adalah sebagai sosialisasi kegiatan kesenian kepada masyarakat, terutama anak–anak di Silalahi II agar semakin memahami konsep kesenian yang nantinya akan semakin menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap Kesenian, terutama kesenian yang berkaitan dengan budaya di daerahnya," terang Ojax.
Tao Silalahi Arts Festival merupakan kegiatan kolaborasi bersama seluruh komunitas masyarakat di Kecamatan Silahisabungan. "Tao Silalahi Arts Festival ini memang paten. Materinya pun padat dan mengasikkan. Fokusnya pun bukan hanya seni dan budaya," ujarnya.
Ada juga Festival Ekologi dengan penanaman 5 ribu pohon buah-buahan dan bersih-bersih tao (danau). Selain itu ada Festival Kopi yang mengangkat kopi lokal. "Isinya pun menarik. Talkshow Kopi, Arts coffee dan stand coffee menjadi suguhannya. Lebih kerennya lagi, acara ini menghadirkan 4000 cangkir kopi Sidikalang. Kita juga ada kegiatan Onan Camp, Kayaking, dan Jelajah Silahisabungan," jelas Ojax.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo menambahkan, atraksi seperti ini merupakan salah satu bentuk promosi yang sangat baik dalam menjaring wisatawan.
"Kekayaan potensi pariwisata Danau Toba ini sangat luar biasa, dan tentunya dengan penguatan atraksi wisata seperti ini potensi Danau Toba makin terangkat lagi. Apalagi event ini juga melibatkan masyarakat serta ikut melestarikan alam," ungkapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang datang langsung mengangkat dua jempol atas gelaran acara tersebut. Event ini merupakan bukti kuat komitmen masyarakat Danau Toba dalam mengangkat potensi yang dimilikinya. Sekaligus memberi gambaran kuat bahwa masyarakat semakin sadar wisata.
"Ini merupakan gambaran yang baik peran serta masyarakat dalam mengangkat pariwisata. Masyarakat semakin aware terhadap potensi yang mereka punya. Ini sangat luar biasa," kata Menpar.
"Yang paham atas segala kelebihan yang dimiliki Danau Toba adalah masyarakatnya itu sendiri. Saya yakin kedepan pariwisata Danau Toba akan semakin mendunia dengan kemandirian masyarakatnya," tambahnya.
Hal itu terungkap usai kegiatan Tao Silalahi Arts Festival 2018 yang digelar pada Jumat-Minggu (20-22/7/2018). Ribuan peserta dari berbagai daerah memadati 1.000 Tenda. Mereka begitu antusias menyaksikan pertunjukan budaya pada acara yang iinisiasi oleh Rumah Karya Indonesia tersebut.
"Tao Silalahi Arts Festival adalah usaha untuk mengangkat budaya serta memperkenalkan Kecamatan Silahisabungan dengan potensi-potensi yang menarik untuk dikunjungi sebagai daerah pariwisata dan sekaligus sosialisasi Geopark Kaldera Toba ke publik," kata Direktur Rumah Karya Indonesia, Ojax Manalu, Minggu (22/7/2018).
Kentalnya budaya begitu terlihat dengan beragam suguhan yang ditampilkan. Penampilan tari-tarian dari Sanggar Grace dan Sanggar Silalahi II berhasil memukau seluruh wisatawan yang datang. Ada juga penampilan dari anak-anak Silalahi yang diisi dengan kegiatan menggambar dan mewarnai bersama.
Workshop Musik oleh Arunika pun tak kalah menarik. Kelompok musik tradisional yang dibentuk pada 2017 ini, secara detail memperlihatkan esensi musik traditional Batak. Terlebih lagi Arunika mengutamakan keindahan dan orisinalitas sebagai benang merah untuk berkarya dalam setiap komposisi yang diciptakan.
Selain itu, Toba Putri Dancer ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan Workshop Tari, bersama masyarakat akan berkolaborasi untuk dalam seni pertunjukan Tari.
"Diadakannya Workshop ini adalah sebagai sosialisasi kegiatan kesenian kepada masyarakat, terutama anak–anak di Silalahi II agar semakin memahami konsep kesenian yang nantinya akan semakin menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap Kesenian, terutama kesenian yang berkaitan dengan budaya di daerahnya," terang Ojax.
Tao Silalahi Arts Festival merupakan kegiatan kolaborasi bersama seluruh komunitas masyarakat di Kecamatan Silahisabungan. "Tao Silalahi Arts Festival ini memang paten. Materinya pun padat dan mengasikkan. Fokusnya pun bukan hanya seni dan budaya," ujarnya.
Ada juga Festival Ekologi dengan penanaman 5 ribu pohon buah-buahan dan bersih-bersih tao (danau). Selain itu ada Festival Kopi yang mengangkat kopi lokal. "Isinya pun menarik. Talkshow Kopi, Arts coffee dan stand coffee menjadi suguhannya. Lebih kerennya lagi, acara ini menghadirkan 4000 cangkir kopi Sidikalang. Kita juga ada kegiatan Onan Camp, Kayaking, dan Jelajah Silahisabungan," jelas Ojax.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo menambahkan, atraksi seperti ini merupakan salah satu bentuk promosi yang sangat baik dalam menjaring wisatawan.
"Kekayaan potensi pariwisata Danau Toba ini sangat luar biasa, dan tentunya dengan penguatan atraksi wisata seperti ini potensi Danau Toba makin terangkat lagi. Apalagi event ini juga melibatkan masyarakat serta ikut melestarikan alam," ungkapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang datang langsung mengangkat dua jempol atas gelaran acara tersebut. Event ini merupakan bukti kuat komitmen masyarakat Danau Toba dalam mengangkat potensi yang dimilikinya. Sekaligus memberi gambaran kuat bahwa masyarakat semakin sadar wisata.
"Ini merupakan gambaran yang baik peran serta masyarakat dalam mengangkat pariwisata. Masyarakat semakin aware terhadap potensi yang mereka punya. Ini sangat luar biasa," kata Menpar.
"Yang paham atas segala kelebihan yang dimiliki Danau Toba adalah masyarakatnya itu sendiri. Saya yakin kedepan pariwisata Danau Toba akan semakin mendunia dengan kemandirian masyarakatnya," tambahnya.
(tdy)