Menikmati Taman Hiburan di Taiwan

Senin, 23 Juli 2018 - 15:23 WIB
Menikmati Taman Hiburan...
Menikmati Taman Hiburan di Taiwan
A A A
SETIAP negara memiliki tempat wisata unggulan masing-masing. Di Taiwan, taman hiburan atau amusement park, resor dan kebun binatang bisa menjadi aktivitas menyenangkan selama liburan.

Negeri berpenduduk 23 juta jiwa ini memiliki 23 taman hiburan atau amusement park dengan aneka roller coaster yang menantang. Di antaranya di taman hiburan Lihpao Land, Formosan Aboriginal Culture Village, dan Jafunsun World. Uji adrenalin Anda naik roller coaster dengan titik berbelok ekstrem yang berada di Lihpao Land Kota Taichung. Dijamin setelah menaikinya, roller coaster lainnya rasanya akan berbeda. Tetapi jangan salah, setiap lokasi taman hiburan yang memiliki roller coaster di Taiwan berbeda satu sama lain, baik model dan panjang lintasan wahana.

Tak ingin naik wahana yang membuat jantung berdetak kencang, Anda bisa pilih bianglala sebagai penggantinya. Khusus bianglala di Lihpao Land memiliki ketinggian 384 meter dan diameter 120 meter. Baru beroperasi Mei 2017 lalu, bianglala di Lihpao Land ini dilengkapi dengan pendingin udara dan Wi-Fi. Dari ketinggian ratusan meter di dalam bianglala yang sejuk terlihat kawasan Lihpao Land yang sangat luas, serta pemandangan asri Kota Taichung. Masih di kawasan Lihpao Land, Anda bisa beradu cepat mengendarai gokar di lapangan sepanjang 1,5 kilometer. Setiap yang ingin mencoba gokar akan diberikan kesempatan selama 8 menit untuk menyelesaikan beberapa putaran.

Sensasi balapan gokar ini memberi kesan tersendiri. Terlebih setiap petugas gokar akan memberikan arahan bagi mereka yang belum pernah mengendarai gokar sebelumnya. Area balap gokar di Lihpao Land itu pada waktu tertentu juga dipakai sebagai arena balap gokar profesional yang sedikitnya diselenggarakan empat kali setahun. Selain wahana yang menantang, ada satu lokasi wisata yang tak kalah menyenangkan. Khususnya saat berada Formosan Aboriginal Culture Village yang berada di pegunungan di daerah Yuchi Nantou, sekitar 100 kilometer dari pusat kota Taiwan Taipe.

Di sini Anda bisa menikmati bagaimana peradaban leluhur masyarakat Taiwan bermula yang bisa dilihat dari bentuk tempat tinggal orang Taiwan zaman dulu. Ada beberapa bangunan yang dibuat menyerupai rumah zaman dulu sesuai peruntukannya. Ada rumah kepala suku, ada juga rumah bujang lelaki. Ada juga satu tempat yang memperlihatkan ritual orang Taiwan tempo dulu. Walau terbuat dari tumpukan batu dan kayu, bangunan rumah orang Taiwan ribuan tahun silam terlihat kokoh. Bagaimana kehidupan Aboriginal Culture di Taiwan dijelaskan oleh pemandu wisata bernama Lu.

Wanita berusia lanjut ini masih terlihat gesit dan dengan lancar bercerita riwayat orang Taiwan. Nenek Lu juga yang menyarankan agar wisatawan mengenakan pakaian etnis Taiwan yang didominasi warna merah dan biru untuk diabadikan sebagai kenangan pernah berada di Formosan Aboriginal Culture Village. Di sela penjelasan Nenek Lu itu, ia menyebut bilangan angka dalam etnis Amis, dan secara mengejutkan ucapan angka yang keluar dari bibir Nenek Lu, di antaranya sama dengan orang Jawa, yaitu angka Lima, Enem, dan Pitu. Sementara untuk angka empat disebut sapat dan angka delapan disebut valu.

Ada kemungkinan leluhur orang Indonesia berasal dari daratan Taiwan ini. Namun, ada juga yang menyebut, orang Indonesialah yang justru bermigrasi ke Taiwan. Nenek Lu yang merupakan keturunan etnis Amis juga mengatakan peradaban Taiwan ada yang bermula dari pegunungan dan pesisir lautan. Ia sendiri merupakan Amis pesisir. Menurut Richard Huang, Manager Departement of Planning Formosan Aboriginal Culture Village, sekitar ratusan tahun silam Taiwan memiliki sembilan suku. Dalam perkembangannya, kini terdapat 13 suku di Taiwan. Kini semua berbaur dengan etnis China yang datang dari Tiongkok.

Sementara etnis seperti Amis, populasinya tidak banyak. Taiwan juga memiliki Westlake Resortopia, lokasi wisata di Sanyi kota Miaoli ini Anda bisa melihat kupu-kupu dalam jumlah banyak saat mengisap sari bunga. Selain itu, di Westlake bisa minum teh dari hasil kebun herbal yang berada di belakang hotel dan membuat kerajinan tangan mewarnai patung bebek serta membuat kerajinan tangan dari tumbuhan. Selain taman hiburan tersebut, di Taiwan ada Little Ding Dong Science Theme Park, di lokasi ini liburan tetapi juga sambil menimba pengetahuan. Seperti peralatan irigasi untuk pengairan dari berbagai negara yang digunakan di Jerman hingga Jepang. Ada juga jam matahari, rumah miring dan panel listrik tenaga surya. Adapun di kebun binatang Wanapi, Anda bisa memberi makan binatang Capybara dan melihat langsung kanguru di kandang.

Wisata ramah muslim

Menariknya, wisatawan muslim yang ingin makan, baik di Lihpao Land, Formosan Aboriginal Culture Village maupun Jafunsun World telah memiliki resto yang menyediakan makanan halal. Ketiga lokasi itu juga memiliki sarana untuk ibadah salat. Jadi, tidak perlu khawatir untuk tetap bersenang dan menjalankan ibadah. Demikian juga hotel di Taiwan, kamarnya telah dilengkapi arah kiblat. Menurut data dari Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO) di Jakarta, jumlah wisatawan asing dari Indonesia ke Taiwan pada tahun 2017 mencapai 189.000 orang lebih. Dan tahun 2018 menargetkan 250.000 kunjungan wisata ke Taiwan.

Target itu optimistis terlaksana mengingat pemerintah Taiwan saat ini terus berkomitmen mengembangkan produk dan layanan wisata halal. Lembaga seperti MR (Muslim Restaurant), MFR (Muslim Friendly Restaurant), MFT (Muslim Friendly Tourism), dan MCH (Muslim Convenient Hotel) yang ada di Taiwan saat ini telah memberikan sertifikat halal kepada ratusan hotel dan restoran di Taiwan.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1524 seconds (0.1#10.140)