Review Film The Equalizer 2
A
A
A
JAKARTA - Denzel Washington adalah jaminan untuk film berkelas. Film-film yang dibintanginya tak jarang yang membuat penonton selalu puas dan ingin kembali menyaksikan aksinya di layar lebar. Begitu juga dengan The Equalizer yang dirilis pada 2014 silam.
Film itu begitu apik dan membekas di hati banyak penggemarnya, terutama fans serial televisi kisah Robert McCall ini. Tak heran jika kemudian sutradara Antoine Fuqua untuk membuat sekuelnya.
Di film ini, Robert McCall yang diperankan Denzel Washington bekerja sebagai sopir Lyft, layanan taksi online mirip Uber. Di kesehariannya, dia bertemu banyak orang asing dan juga mendengarkan cerita mereka. Film ini dimulai dengan aksi McCall di sebuah kereta api di Turki untuk menyelamatkan seorang bocah yang diculik ayah kandungnya. Di Boston, tempatnya tinggal, McCall kemudian menghajar sekelompok orang yang memerkosa seorang gadis.
Film ini memasuki inti cerita setelah sahabat dekat McCall, Susan Plummer (Melissa Leo) tewas dibunuh perampok di Brussels, Belgia. McCall kemudian memutuskan menyelidiki kematian sahabatnya itu dan menghubungi teman-teman lamanya di DIA.
Awal film sepanjang 121 menit ini sangatlah lambat. Tidak ada petunjuk tentang apa yang akan terjadi di film ini selanjutnya atau apakah yang sebenarnya dicari McCall. Bahkan ketika Susan tewas pun, film ini seolah masih jalan di tempat. Tidak diketahui kemana arah cerita film ini akan berjalan.
Keseruan baru ditemukan di sekitar sepertiga film ini berjalan. Itupun, jika Anda jeli, maka Anda bisa menebak kemana arahnya.
Yup, tidak banyak kejutan berarti yang diberikan film thriller ini. Meski aksi yang ditunjukkan Denzel di film ini cukup menarik untuk diikuti. Tapi, lagi-lagi, film ini gagal memberikan tontonan lebih kepada para penontonnya.
The Equalizer 2 memberikan tontonan yang cukup menghibur di menit-menit akhir film ini. Jika Anda penonton yang sabar, maka Anda bakal menyukainya. Jika tidak, lupakan untuk menontonnya.
Film itu begitu apik dan membekas di hati banyak penggemarnya, terutama fans serial televisi kisah Robert McCall ini. Tak heran jika kemudian sutradara Antoine Fuqua untuk membuat sekuelnya.
Di film ini, Robert McCall yang diperankan Denzel Washington bekerja sebagai sopir Lyft, layanan taksi online mirip Uber. Di kesehariannya, dia bertemu banyak orang asing dan juga mendengarkan cerita mereka. Film ini dimulai dengan aksi McCall di sebuah kereta api di Turki untuk menyelamatkan seorang bocah yang diculik ayah kandungnya. Di Boston, tempatnya tinggal, McCall kemudian menghajar sekelompok orang yang memerkosa seorang gadis.
Film ini memasuki inti cerita setelah sahabat dekat McCall, Susan Plummer (Melissa Leo) tewas dibunuh perampok di Brussels, Belgia. McCall kemudian memutuskan menyelidiki kematian sahabatnya itu dan menghubungi teman-teman lamanya di DIA.
Awal film sepanjang 121 menit ini sangatlah lambat. Tidak ada petunjuk tentang apa yang akan terjadi di film ini selanjutnya atau apakah yang sebenarnya dicari McCall. Bahkan ketika Susan tewas pun, film ini seolah masih jalan di tempat. Tidak diketahui kemana arah cerita film ini akan berjalan.
Keseruan baru ditemukan di sekitar sepertiga film ini berjalan. Itupun, jika Anda jeli, maka Anda bisa menebak kemana arahnya.
Yup, tidak banyak kejutan berarti yang diberikan film thriller ini. Meski aksi yang ditunjukkan Denzel di film ini cukup menarik untuk diikuti. Tapi, lagi-lagi, film ini gagal memberikan tontonan lebih kepada para penontonnya.
The Equalizer 2 memberikan tontonan yang cukup menghibur di menit-menit akhir film ini. Jika Anda penonton yang sabar, maka Anda bakal menyukainya. Jika tidak, lupakan untuk menontonnya.
(alv)