Kuliner Jawa Timur Manjakan Lidah

Selasa, 28 Agustus 2018 - 10:37 WIB
Kuliner Jawa Timur Manjakan Lidah
Kuliner Jawa Timur Manjakan Lidah
A A A
BEKASI - Kepulan asap masakan membubung di area parkir sisi barat Summarecon Mal Bekasi (SMB), Kota Bekasi, Senin (27/8). Asap yang menimbulkan aroma harum itu menggugah selera pengunjung mal terbesar di Bekasi tersebut.

Ya, ratusan jajanan kuliner khas Jawa Timur (Jatim) dengan rasa yang pasti enak hadir di SMB. Ratusan makanan lezat tersebut dari 80 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk keenam kalinya SMB menghadirkan Festival Kuliner Bekasi (FKB) selama 32 hari di The Downntowon Walk.

Acara ini mengusung tagline “Weteng Wareg Ati Marem Rek”, yang artinya Perut Kenyang Hati Senang. Dengan demikian, pengunjung FKB 2018 tidak hanya bisa menikmati kuliner lezat, tetapi juga dapat menyaksikan pertunjukan budaya, arena permainan anak, hiburan musik, hingga aksi dari komunitas pencinta hewan.

Pencinta kuliner dimanjakan dengan berbagai menu masakan khas dari Jatim maupun Nusantara. Beberapa tenant menyajikan menu khas Jatim di antaranya, Raja Rawon, Cwie Mie Khas Malang, Lontong Balap, Sego Pecel Ndeso Mr J, Sego Resek khas Malang, Bakso Malang, dan masih banyak lagi.

“Kami setiap tahun menyajikan beragam jajanan kuliner dari Nusantara maupun dari masakan Eropa. Namun, d itahun keenam ini kami menyajikan makanan khas Jatim maupun Nusantara,” ujar Center Director Summarecon Mal Bekasi Ugi Cahyono, kepadaKORAN SINDO.

Menurutnya, banyak warga Bekasi merindukan makanan Jatim ini. Karena itu, kata dia, pihaknya masih konsisten untuk terus mengeksplorasi variasi kuliner Tanah Air.

Alasan makanan khas Jatim, lanjut dia, karena referensi keberagaman kuliner lokal yang tengah berkembang di Tanah Air, mulai dari kuliner khas Jatim hingga variasi kuliner kekinian yang sedang digandungi warga Bekasi dan sekitarnya.

Ugi mengatakan pihaknya berusaha terus melestarikan sekaligus mengedukasi kekayaan kuliner lokal. Dia berharap pelaksanaan FKB akan menjadi wahana yang baik bagi para pelaku UMKM, salah satunya memperkenalkan langsung antara pembeli dan pedagang. Lahan seluas 7.600 meter persegi itu, kata Ugi, akan diisi 15 tenant langsung dari Jatim.

Sementara 80 tenant lainnya akan dibagi 38 booth makanan dan 42 gerobakan. Beberapa menu yang ditawarkan antara lain Rujak Cingur & Tahu Campur, Tahu Tek, Es Goyang, Suwe Ora Kopi, Sate Tulang, Ketan Bakar, dan masih banyak lagi.

Untuk memenuhi permintaan konsumen terhadap makanan pedas, FKB juga menghadirkan beragam kuliner pedas seperti Seblak Jeletet, Pentol & Ceker Seuhah, Ayam Bledos, dan Tempe Mendoan Jeletot.

Untuk memanjakan pengunjung yang datang, lebih dulu akan disambut dengan pintu masuk yang dihiasi dua buah replika anyaman kuda yang biasa digunakan pada tarian Kuda Lumping.

Selain itu, replika dua tugu ikonik di Surabaya, yakni Tugu Sura dan Buya serta Tugu Bambu Runcing juga akan membuat pengunjung terbawa ke dalam nuansa Kota Pahlawan. Ugi juga mengatakan terdapat tiga area dekorasi booth yang dapat menambah keindahan saat meng abadikan momen di FKB, yaitu area Jatim yang menggambarkan rumah pedesaan, area kampung Pecinan bergaya pertokoan Tionghoa Klasik, dan area kampung warna-warni dengan hiasan gantungan payung dengan warna cerah yang ceria.

Area panggung tidak kalah menarik menggambarkan keindahan burung merak dan replika harimau sebagai ciri khas budaya Reog Ponorogo.

Selama perjalanan FKB ini, kata Ugi, di setiap akhir pekan, pengunjung dapat me nyaksikan tari-tarian khas Jatim di antaranya Reog Ponorogo, Tari Gelipang, Tari Remo, dan Tari Jejer. Selain beragam hiburan, tahun ini ada yang berbeda dengan hadirnya komunitas pencinta hewan yang akan turut memeriahkan di area FKB 2018.

Berlokasi di dekat area layar tancap, pengunjung dapat menemukan beragam keunikan hewan-hewan yang berasal dari berbagai komunitas seperti pameran ikan hias, komunitas sugar glidder, reptil, serta aqua scape.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4235 seconds (0.1#10.140)