Membiasakan Makanan Sehat di Keluarga

Senin, 10 September 2018 - 13:43 WIB
Membiasakan Makanan Sehat di Keluarga
Membiasakan Makanan Sehat di Keluarga
A A A
MAKANAN tidak hanya penghilang rasa lapar. Di dalamnya terdapat berbagai nutrisi yang dibutuhkan si kecil untuk tumbuh kembangnya.

Maka itu, biasakan konsumsi makanan sehat. Lebih dari sekadar membuat kenyang, makanan yang dimakan keluarga Anda turut memengaruhi bagaimana mereka berpikir setiap hari. Makanan adalah bahan bakar yang membuat tubuh beraktivitas seperti bekerja, termasuk membuat otak berfungsi dengan baik selama sekolah.

Masalahnya, berbagai gempuran makanan cepat saji membuat anak-anak lebih menyukai makanan tersebut. Orang tua juga tidak berpikir dua kali untuk memberikan kepada si kecil lantaran alasan kepraktisan.

“Anak saya suka makan ayam goreng, burger, nasi goreng. Ya, bagi saya makanan itu memang lebih praktis dan anaknya doyan, jadi kenapa nggak dikasih aja,” ujar Prita, ibu Kevin, 6.

Di belakang Prita tentu banyak orang tua lain yang memberikan makanan cepat saji kepada anaknya dengan berbagai alasan. Padahal, makanan tersebut secara gizi memang kurang dan bisa membuat anak berisiko kelebihan berat badan, bahkan obesitas.

Natalie Muth MD, juru bicara American Academy of Pediatrics (Ikatan Dokter Anak Amerika), mengatakan, orang tua perlu mengubah kebiasaan makanan yang tidak sehat di keluarga dimulai dengan menyetok makanan sehat di rumah.

Kalau Anda tidak ingin anak mengonsumsi makanan cepat saji, jangan membelinya, sebut saja nugget, sosis, dan lainnya. Anda bisa mengganti keripik, kue kering, dan soda dengan aneka buah-buahan, susu, dan sayuran hijau.

Jika Anda yakin bahwa si kecil sudah mengonsumsi makanan sehat di rumah, tidak perlu terlalu keras jika pada suatu waktu memakan makanan cepat saji di luar karena ada acara tertentu, misalnya ulang tahun teman.

“Tidak apa sesekali makan makanan tersebut, jangan juga terlalu kaku,” kata Amanda Rauf PsyD, psikolog yang menangani masalah berat badan anak-anak.

Kemudian untuk snack, siapkan kacang-kacangan atau buah potong dalam porsi kecil untuk kudapan anak. Simpan saja di kulkas dalam kotak makan untuk satu hari. Jadi, kalau ada yang mau, di kulkas sudah tersedia buah segar. Biasakan pula memasak makanan sendiri di rumah.

Mulailah dengan membuat menu makanan selama seminggu ke depan, lamalama Anda akan terbiasa. Perencanaan menu mingguan akan membuat Anda lebih mudah menyiapkannya. Jangan ragu mengajak anak turun ke dapur.

“Mereka akan lebih tertarik memakan makanan sehat jika ikut dilibatkan dalam kegiatan masak. Bisa juga mengajak mereka dalam merencanakan menu untuk keluarga,” papar dokter spesialis anak, Mollie Grow MD, dari Seattle Childrenís Hospital.

Menerapkan kebiasaan makan sehat di keluarga tentu butuh komitmen, jangan sampai anakanak diberikan makanan sehat, sedangkan orang tua curi-curi makanan tidak sehat.

“Kalaupun tidak bisa, sebaiknya makan atau minumlah di luar jika ingin minum soda atau makan junk food ,” kata Rauf.

Nah, yang menarik, supaya anak lebih antusias makan sayuran, cobalah untuk menanamnya sendiri di rumah, tidak perlu cangkul atau halaman luas. Mulailah dengan menanam biji sayuran di pot yang bisa ditaruh di jendela dapur. Anak-anak tentu akan senang melihat perkembangan tanaman yang mereka tanam. Ajak pula anak membaca label.

Mereka bisa membandingkan produk sehat dan yang kurang atau tidak sehat. Sementara itu, ahli nutrisi Dr Rita Ramayulis DCN MKes menjelaskan, mengontrol porsi makanan melalui portion plating merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan asupan nutrisi yang dikonsumsi si kecil untuk membentuk generasi sehat, cerdas, dan percaya diri.

Sesuai portion plating, sebaiknya makanan yang dikonsumsi anak terdiri atas 1/2 piring berisi buah dan sayuran, 1/4 pi ring berisi karbohidrat, dan 1/4 piring berisi protein. “Penting sekali bagi para bunda untuk mulai mengimplementasikan portion plating dalam kesehariannya agar si kecil mendapatkan asupan nutrisi yang optimal,” ungkapnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5459 seconds (0.1#10.140)