Rumah Hutan Cidampit, Wisata Alam di Kota Serang
A
A
A
SERANG - Untuk menghilangkan penat, kejenuhan, dan kelelahan setelah sepekan bekerja keras, warga Serang dan sekitarnya kini bisa bersantai dan beristirahat di Rumah Pohon Cidampit.
Dijamin Anda akan bisa melupakan sejenak kesibukan kerja karena bisa langsung bersentuhan dengan alam. Ya, Serang kini punya destinasi wisata alam menarik, tepatnya di Kampung Cidampit, Desa Bojong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang.
Di kawasan ini terdapat Rumah Hutan Cidampit yang dapat Anda gunakan untuk berlibur bersama keluarga di akhir pekan. Rumah tersebut lebih mirip anjungan rumah yang berada di tengah hutan.
Wajar jika setiap hari Rumah Hutan Cidampit ramai dikunjungi wisatawan. Apalagi, menjelang akhir pekan, pengunjung yang berlibur di tempat itu membeludak.
Rumah Hutan memang memiliki sensasi yang berbeda. Jika malam tiba, pengunjung tidak menemukan gemerlap lampu seperti yang ada di kota-kota, melainkan sinar alami dari kunangkunang yang beterbangan di sekitar lokasi.
Belum lagi aneka suara satwa seperti katak semakin membuat indahnya suasana malam di kawasan Rumah Hutan Cidampit. Di pagi hari, pengunjung juga bisa bersepeda ria mengelilingi kawasan tersebut.
Selain mencari keringat dengan berolahraga, mereka juga bisa menikmati kondisi alam yang indah di kawasan destinasi wisata Rumah Hutan Cidampit.
Yang jelas, destinasi wisata tersebut memiliki keindahan yang sangat menarik sehingga sayang jika dilewatkan begitu saja. Rumah Hutan Cidampit sangat sesuai untuk mengisi kegiatan liburan atau sekadar jalan-jalan sore bersama orang tersayang.
Apalagi, selain keindahan alamnya, juga ada fasilitas menarik seperti saung tempat rebahan. Sebelum itu, Rumah Hutan ini hanya untuk kebutuhan pemilik pribadi dan tidak diperuntukkan umum.
Namun, seiring berjalannya waktu dan adanya informasi soal destinasi itu, satu per satu pengunjung mengetahui keberadaan Rumah Hutan ini.
Pengelola pun memperbolehkan pengunjung umum masuk tanpa dipungut biaya masuk sepeser pun alias gratis. Pengelola hanya meminta pengunjung menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.
“Di sini (Rumah Hutan) tidak memungut biaya masuk, cuma semuanya harus bersamasama menjaga alam ini supaya tetap lestari, minimal tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Liem Oie Ping, pemilik Rumah Hutan.
Lim Oei Ping merupakan pria keturunan Tionghoa asal Sulawesi Tengah. Dia merantau ke Serang sejak 1962. Rumah Hutan adalah cita-citanya sedari dulu.
Menurutnya, Rumah Hutan adalah ‘Surga’ yang harus dijaga dan dirawat. Koh Iping, panggilan sang pemilik Rumah Hutan Cidampit, pelan-pelan mewujudkan cita-citanya. Pada 2005, dia membeli tanah seluas 6.000 m2.
Dia mengajak beberapa warga untuk menatanya. Pohon-pohon yang tidak perlu dibabat sehingga beberapa pohon durian tampak indah seperti bonsai raksasa. Semak-semaknya juga dibabat dan ditanami rumput.
Lalu, dia membangun pondokpondok, lumbung padi, perpustakaan, lapangan badminton, hingga kandang ayam dan kambing. Kawasan kemudian diberinya nama “Rumah Hutan”. Setiap sebulan sekali, dia datang ke ësurganyaí.
Bagi Koh Iping, hutan adalah anugerah terindah dari Allah SWT. Koh Iping menawarkan beberapa warga untuk menjaga “surga” miliknya. Bahkan, dia memberinya gaji rutin per bulan.
“Mereka kaget. Tinggal di hutan bukanlah tradisi mereka? Padahal, saya menawarkan sistem íhak milikí. Mereka saya berdayakan dan saya beri penghargaan dengan cara memiliki setiap tanaman yang mereka tanam,” ungkapnya.
Untung ada sebuah keluarga yang menerima tawarannya. Baginya, jika mau menghuni hutan, itu sama dengan melestarikan hutan pemberian Tuhan. Setelah dua tahun berlalu, pohon-pohon yang ditanam seperti pisang dan nangka pun berbuah.
Koh Iping membelinya jika sedang berkunjung untuk dibawa pulang ke kota. Bahkan, setiap apa yang dimakan dan diminumnya, dia membayarnya.
“Dengan begitu, kita menghargai setiap jerih payah kita. Terpenting lagi, kita menghargai pemberian Tuhan,” ujarnya. Sensasi ini juga dikemukakan salah satu pengunjung, Ganis, 30.
Warga Kota Serang itu mengatakan, daerah ini sangat sejuk dan mengesankan sehingga dia kerap berlama-lama di kawasan Rumah Hutan Cidampit.
“Daerah di kawasan Rumah Hutan ini sangat sejuk dan nyaman. Kami sangat betah jika berkunjung ke kawasan ini,” kata Ganis.
Dijamin Anda akan bisa melupakan sejenak kesibukan kerja karena bisa langsung bersentuhan dengan alam. Ya, Serang kini punya destinasi wisata alam menarik, tepatnya di Kampung Cidampit, Desa Bojong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang.
Di kawasan ini terdapat Rumah Hutan Cidampit yang dapat Anda gunakan untuk berlibur bersama keluarga di akhir pekan. Rumah tersebut lebih mirip anjungan rumah yang berada di tengah hutan.
Wajar jika setiap hari Rumah Hutan Cidampit ramai dikunjungi wisatawan. Apalagi, menjelang akhir pekan, pengunjung yang berlibur di tempat itu membeludak.
Rumah Hutan memang memiliki sensasi yang berbeda. Jika malam tiba, pengunjung tidak menemukan gemerlap lampu seperti yang ada di kota-kota, melainkan sinar alami dari kunangkunang yang beterbangan di sekitar lokasi.
Belum lagi aneka suara satwa seperti katak semakin membuat indahnya suasana malam di kawasan Rumah Hutan Cidampit. Di pagi hari, pengunjung juga bisa bersepeda ria mengelilingi kawasan tersebut.
Selain mencari keringat dengan berolahraga, mereka juga bisa menikmati kondisi alam yang indah di kawasan destinasi wisata Rumah Hutan Cidampit.
Yang jelas, destinasi wisata tersebut memiliki keindahan yang sangat menarik sehingga sayang jika dilewatkan begitu saja. Rumah Hutan Cidampit sangat sesuai untuk mengisi kegiatan liburan atau sekadar jalan-jalan sore bersama orang tersayang.
Apalagi, selain keindahan alamnya, juga ada fasilitas menarik seperti saung tempat rebahan. Sebelum itu, Rumah Hutan ini hanya untuk kebutuhan pemilik pribadi dan tidak diperuntukkan umum.
Namun, seiring berjalannya waktu dan adanya informasi soal destinasi itu, satu per satu pengunjung mengetahui keberadaan Rumah Hutan ini.
Pengelola pun memperbolehkan pengunjung umum masuk tanpa dipungut biaya masuk sepeser pun alias gratis. Pengelola hanya meminta pengunjung menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan.
“Di sini (Rumah Hutan) tidak memungut biaya masuk, cuma semuanya harus bersamasama menjaga alam ini supaya tetap lestari, minimal tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Liem Oie Ping, pemilik Rumah Hutan.
Lim Oei Ping merupakan pria keturunan Tionghoa asal Sulawesi Tengah. Dia merantau ke Serang sejak 1962. Rumah Hutan adalah cita-citanya sedari dulu.
Menurutnya, Rumah Hutan adalah ‘Surga’ yang harus dijaga dan dirawat. Koh Iping, panggilan sang pemilik Rumah Hutan Cidampit, pelan-pelan mewujudkan cita-citanya. Pada 2005, dia membeli tanah seluas 6.000 m2.
Dia mengajak beberapa warga untuk menatanya. Pohon-pohon yang tidak perlu dibabat sehingga beberapa pohon durian tampak indah seperti bonsai raksasa. Semak-semaknya juga dibabat dan ditanami rumput.
Lalu, dia membangun pondokpondok, lumbung padi, perpustakaan, lapangan badminton, hingga kandang ayam dan kambing. Kawasan kemudian diberinya nama “Rumah Hutan”. Setiap sebulan sekali, dia datang ke ësurganyaí.
Bagi Koh Iping, hutan adalah anugerah terindah dari Allah SWT. Koh Iping menawarkan beberapa warga untuk menjaga “surga” miliknya. Bahkan, dia memberinya gaji rutin per bulan.
“Mereka kaget. Tinggal di hutan bukanlah tradisi mereka? Padahal, saya menawarkan sistem íhak milikí. Mereka saya berdayakan dan saya beri penghargaan dengan cara memiliki setiap tanaman yang mereka tanam,” ungkapnya.
Untung ada sebuah keluarga yang menerima tawarannya. Baginya, jika mau menghuni hutan, itu sama dengan melestarikan hutan pemberian Tuhan. Setelah dua tahun berlalu, pohon-pohon yang ditanam seperti pisang dan nangka pun berbuah.
Koh Iping membelinya jika sedang berkunjung untuk dibawa pulang ke kota. Bahkan, setiap apa yang dimakan dan diminumnya, dia membayarnya.
“Dengan begitu, kita menghargai setiap jerih payah kita. Terpenting lagi, kita menghargai pemberian Tuhan,” ujarnya. Sensasi ini juga dikemukakan salah satu pengunjung, Ganis, 30.
Warga Kota Serang itu mengatakan, daerah ini sangat sejuk dan mengesankan sehingga dia kerap berlama-lama di kawasan Rumah Hutan Cidampit.
“Daerah di kawasan Rumah Hutan ini sangat sejuk dan nyaman. Kami sangat betah jika berkunjung ke kawasan ini,” kata Ganis.
(don)