Pengaruh Gawai pada Kesehatan Mata Anak

Senin, 22 Oktober 2018 - 14:37 WIB
Pengaruh Gawai pada Kesehatan Mata Anak
Pengaruh Gawai pada Kesehatan Mata Anak
A A A
SAAT ini tidak bisa dimungkiri, gawai (gadget ) memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak. Orang tua sebaiknya menerapkan peraturan ketat mengenai pemakaian gawai pada anak.

Jika dipakai tidak berlebihan, gawai memiliki sifat positif bagi penggunanya, banyak informasi yang bisa dicari melalui gawai. Sedangkan, jika anak terlalu lama bermain gawai, dia akan ketergantungan dan tidak jarang mengalami gangguan penglihatan.

Dokter Spesialis Mata RS Mata Aini dr Prima Retnosuri SpM mengatakan bahwa gawai sebenarnya merupakan suatu peranti yang memiliki tujuan, di antaranya ponsel, laptop, komputer, dan televisi.

“Gadget juga punya manfaat, yaitu lebih mudah memecahkan suatu masalah, membuat anak berpikir kritis, mengasah imajinasi, meningkatkan daya kreativitas, memperluas wawasan, bisa tahu apa yang anak mau, tapi harus didampingi, lihat apa yang mau mereka mau,” ujar dr Prima.

Dia menuturkan, gawai juga bisa sebagai media pengalih perhatian dan menyenangkan bagi anak belajar sambil bermain. “Namun, ada bahaya gadget secara umum, seperti speech delay atau keterlambatan bicara. Penggunaan gadget pada anak 0-6 tahun meningkatkan risiko speech delay serta bisa merusak konsentrasi belajar dan menyebabkan obesitas,” ungkap dr Prima.

Ada juga bahaya lainnya. Contohnya, jika digunakan secara terus-menerus, apalagi sebelum tidur, anak akan kelelahan dan membuat mereka sulit tidur, juga sulit bersosialisasi, memberikan efek kelelahan pada mata, mata akan jadi kering, kelainan refraksi seperti mata minus.

“Tanda-tanda gangguan penglihatan pada anak biasanya seperti mata berair dan pedih serta pandangan buram. Tanda bagi anak yang umurnya lebih kecil, dia suka berkedip atau kucek mata, sakit kepala, pegal di daerah tengkuk dan leher,” papar dr Prima.

Dia mengatakan, ada beberapa solusi untuk mengurangi bahaya gawai pada mata anak. Pertama, batasi penggunaan, ikuti aturan 20 : 20 : 20, yaitu pada paparan gawai 20 menit, istirahatkan mata 20 detik untuk melihat sejauh 20 feet atau 6 meter, itu akan menghilangkan lelah pada mata, lalu cukupkan berkedip.

Dr Prima juga memaparkan bahwa pada anak usia 0-2 tahun sebaiknya sama sekali tidak diberi gawai, anak usia 3-5 tahun maksimal 1 jam sehari, usia 6-12 tahun maksimal 2 jam, usia 13-18 tahun maksimal 3 jam sehari, atur juga jarak antara gawai dan mata.

“Sebaiknya letakkan gadget lebih rendah dari ketinggian mata, pencahayaan ruangan juga berpengaruh, jangan main gadget di tempat gelap dan atur level pencahayaan layar, atur seminimal mungkin karena itu memberikan pengaruh besar,” papar dr Prima. Dia menyarankan agar anak lebih sering bermain di luar ruangan karena sinar matahari pagi bagus untuk mata.

“Harusnya anak mulai usia 3 tahun mulai cek kesehatan terus-menerus selama setahun sekali. Jika ada kelainan juga harus lebih intensif,” kata dr Prima.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3530 seconds (0.1#10.140)