TdS Beri Pengaruh Positif terhadap Promosi Pariwisata Sumbar
A
A
A
JAKARTA - Perpaduan antara promosi pariwisata dengan olahraga secara aktratif melalui Tour de Singkarak (TdS) akan kembali digelar pada tahun ini. Event sport tourism yang hadir untuk tahun kesepuluhnya ini bakal berlangsung dari 4 hingga 11 November 2018.
Dalam satu pekan penyelenggaraan, perlombaan TdS 2018 akan melintasi 16 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat sepanjang 1.267 km dan mengambil start dari Kota Bukittinggi serta berakhir di Kota Pariaman.
Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya mengatakan, TdS 2018 merupakan ajang mempromosikan Sumbar sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia khususnya dalam sport, culture and tourism, dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan wisatawawan nusantara (wisnus) ke Sumbar yang tahun 2017 lalu dikunjungi 56.313 wisatawan mancanegara dan 6,5 juta wisatawan domestik.
"Penyelenggaraan TdS yang diakui oleh Amouri Sport Organization (ASO) dan Union Cycliste Internationale (UCI) sebagai event balap sepeda dengan jumlah penonton terbanyak peringkat kelima di dunia ini, dalam usianya yang ke-10 diharapkan semakin eksis, sesuai dengan tema yang diangkat dalam TDS 2018 ‘One Decade For All," ujar Arief di kantor Kementerian Pariwisata, baru-baru ini.
Dia menuturkan, penyelenggaraan event sport tourism TdS 2018 memberikan dampak langsung pada ekonomi masyarakat (direct impact economic value) serta media value yang tinggi dan memberi pengaruh positif terhadap promosi pariwisata Sumbar secara nasional dan internasional.
"Saya mengajak semua pihak, seluruh jajaran di tingkat pusat dan daerah, pihak swasta, media dan masyarakat luas untuk mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan TdS 2018 yang saat ini telah berusia 10 tahun, sehingga dalam 1 dekade ini, perhelatan akbar balap sepeda setingkat dunia ini dapat menjadi salah satu ajang sport-tourism bergengsi di mancanegara," ucap Arief.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit menambahkan, dampak positif dari penyelenggaraan TdS sangat dirasakan oleh masyarakat Sumbar terutama direct impact ekonomi selama penyelenggaraan berlangsung.
Hal ini terlihat dengan meningkatnya tingkat hunian kamar hotel, penjualan makanan, souvenir, dan oleh-oleh khas Sumbar. Selain itu, mendorong meningkatnya infrastruktur terutama jalan-jalan yang akan dilalui peserta balap sepeda menjadi terpelihara dan semakin mulus.
"Event TdS juga menjadi sarana yang efektif untuk mempromosikan pariwisata Sumbar ditandai sejak penyelenggaraan TdS pertama 2009, kini bermunculan destinasi wisata baru di Sumbar dan dikenal masyarakat luas," terang Nasrul.
Sementara itu, TdS tahun ini diikuti 15 tim dari mancanegara dan 5 tim nasional. Para peserta akan unjuk kekuatan dengan melintasi 16 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumbar sepanjang 1.267 Km untuk merebutkan total hadiah sebesar Rp 2,3 miliar.
Dalam satu pekan penyelenggaraan, perlombaan TdS 2018 akan melintasi 16 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat sepanjang 1.267 km dan mengambil start dari Kota Bukittinggi serta berakhir di Kota Pariaman.
Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya mengatakan, TdS 2018 merupakan ajang mempromosikan Sumbar sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia khususnya dalam sport, culture and tourism, dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan wisatawawan nusantara (wisnus) ke Sumbar yang tahun 2017 lalu dikunjungi 56.313 wisatawan mancanegara dan 6,5 juta wisatawan domestik.
"Penyelenggaraan TdS yang diakui oleh Amouri Sport Organization (ASO) dan Union Cycliste Internationale (UCI) sebagai event balap sepeda dengan jumlah penonton terbanyak peringkat kelima di dunia ini, dalam usianya yang ke-10 diharapkan semakin eksis, sesuai dengan tema yang diangkat dalam TDS 2018 ‘One Decade For All," ujar Arief di kantor Kementerian Pariwisata, baru-baru ini.
Dia menuturkan, penyelenggaraan event sport tourism TdS 2018 memberikan dampak langsung pada ekonomi masyarakat (direct impact economic value) serta media value yang tinggi dan memberi pengaruh positif terhadap promosi pariwisata Sumbar secara nasional dan internasional.
"Saya mengajak semua pihak, seluruh jajaran di tingkat pusat dan daerah, pihak swasta, media dan masyarakat luas untuk mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan TdS 2018 yang saat ini telah berusia 10 tahun, sehingga dalam 1 dekade ini, perhelatan akbar balap sepeda setingkat dunia ini dapat menjadi salah satu ajang sport-tourism bergengsi di mancanegara," ucap Arief.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit menambahkan, dampak positif dari penyelenggaraan TdS sangat dirasakan oleh masyarakat Sumbar terutama direct impact ekonomi selama penyelenggaraan berlangsung.
Hal ini terlihat dengan meningkatnya tingkat hunian kamar hotel, penjualan makanan, souvenir, dan oleh-oleh khas Sumbar. Selain itu, mendorong meningkatnya infrastruktur terutama jalan-jalan yang akan dilalui peserta balap sepeda menjadi terpelihara dan semakin mulus.
"Event TdS juga menjadi sarana yang efektif untuk mempromosikan pariwisata Sumbar ditandai sejak penyelenggaraan TdS pertama 2009, kini bermunculan destinasi wisata baru di Sumbar dan dikenal masyarakat luas," terang Nasrul.
Sementara itu, TdS tahun ini diikuti 15 tim dari mancanegara dan 5 tim nasional. Para peserta akan unjuk kekuatan dengan melintasi 16 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumbar sepanjang 1.267 Km untuk merebutkan total hadiah sebesar Rp 2,3 miliar.
(nug)