Istimewanya Gaun yang Dipakai Miss Indonesia di Talent Show

Rabu, 14 November 2018 - 11:30 WIB
Istimewanya Gaun yang Dipakai Miss Indonesia di Talent Show
Istimewanya Gaun yang Dipakai Miss Indonesia di Talent Show
A A A
SANYA - Talent yang ditampilkan Miss Indonesia 2018 Alya Nurshabrina di fast track talent competition di ajang Miss World 2018 sungguh luar biasa. Pasalnya, Alya yang menunjukkan bakat menyanyinya itu tak hanya sekedar melantunkan sebuah lagu namun juga menunjukkan sebuah lukisan. Di mana lukisan tersebut bukan ditampilkan di sebuah canvas melainkan pada gaun yang dikenakannya.

Tak hanya sekedar goresan cat, lukisan yang dibuat Alya ini memiliki makna yang mendalam. Melalui akun Instagram pribadinya @alya.nurshabrina, mojang Bandung tersebut menjelaskan makna di balik lukisan penuh warna itu. Terdapat lima lukisan dengan makna yang berbeda-beda yang terletak di bagian area bawah gaun. Lukisan pertama merupakan lukisan tsunami dengan rumah-rumah dan mobil yang tenggelam. Lukisan ini mewakili bencana-bencana yang terjadi di Indonesia.

"Pertama, ini adalah lukisan tsunami, dengan rumah-rumah yang terendam, mobil-mobil terbalik dan rambu jalanan yang bengkok, untuk mewakili semua bencana alam yang baru-baru ini kami hadapi. Saya melakukan yang terbaik untuk merefleksikan pemandangan yang kacau ini tanpa warna-warna dan isyarat suram jadi pemandangan seni ini bisa terasa menginspirasi,” tulis Alya.

Kedua, sebuah lukisan petani yang menunjukkan bagaimana masyarakat Indonesia bekerja sama untuk membangun kembali masa depan. Selain sebagai sebagian dari pekerjaan masyarakat Indonesia, petani juga dikatakan Alya sebagai simbol kesungguhan dan kerja keras Indonesia. Ketiga, lukisan anak-anak yang menggambarkan bagaimana Miss Indonesia yang diwakili Alya melakukan aktivitas trauma healing pada korban Palu khususnya anak-anak beberapa waktu lalu dengan mengajak melukis.

“Yang ini menunjukkan bagaimana orang bekerja sama untuk membangun kembali masa depan kami. Kami diwakili dengan keramahan dan tekad untuk saling menanggung beban satu sama lain: itulah mengapa saya memilih melukis petani ini. Tidak hahnya karena sebagian besar dari kami adalah petani, tapi mereka juga dilihat sebagai simbol betapa giat dan kerasnya kami bekerja. Kami kemudian punya lukisan anak-anak. Ini menyimbolkan aktivitas Pemulihan Trauma bagi penyintas anak-anak di Palu, dengan melukiskan mereka terbang di atas layang-lauang ungu. Seperti Aladdin yang naik karpet ajaib,” papar Alya.

Keempat, lukisan yang mengisahkan proyek beauty with a purpose yang dijalani Alya di Kampung Sentak Dulang, Cimenyan, Jawa Barat. Pada proyek ini, Alya memberikan jalan keluar masalah yang membelenggu masyarakat kawasan tersebut seperti air, perekonomian, infrastruktur, serta bagaimana cara mendapat penghasilan tambahan. Di mana target akhir dari kegiatan ini adalah mempersiapkan kampung wisata menuju sustainable tourism atau menjadikan Cimenyan sebagai tujuan wisata yang memanjakan pengunjungnya, di antaranya Curug Batu Templek Tebing Kosmo.

"Sebagai negara pertanian, masuk akal bagi saya untuk memberikan penghormatan bagi aspek identitas itu. Menyimbolkan dan mengonsepkan karakter pertanian kami adalah tantangan sulit, jadi saya memutuskan untuk mengaitkannya dengan #BeautyWithaPurpose kita. Setelah memitigasi usaha kami untuk memberantas kemiskinan di Cimenyan untuk #BWAP kami, kami juga mengimplentasikan menanam bunga matahari sebagai salah satu solusi kami. Tidak hanya itu mengundang lebih banyak produktivitas bagi petani, tapi juga menyimbolkan harapan baru bagi penyintas bencana alam. Karena seperti yang selalu saya katakan: perjuangan kami mirip bunga—kami tumbuh,” kata dia.

Kelima, lukisan bendera merah putih yang mewakili keberagaman Indonesia. Pada bagian ini, Alya menambahkan lukisan batik yang menjadi warisan budaya Indonesia. "Semua ini diwakili dalam kebhinekaan negara kami, jadi saya melukis bendera kami dan mendekorasinya dengan menjahit #Batik warisan kami,” ujar dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6656 seconds (0.1#10.140)