Industri Musik Tanah Air Tak Pernah Sepi Talenta Baru
A
A
A
JAKARTA - Industri musik Tanah Air tak pernah sepi dari kehadiran bakat-bakat atau talenta baru, baik yang melalui ajang pencarian bakat, otodidak maupun memanfaatkan kecanggihan teknologi platform digital Youtube dan lainnya. Talenta muda ini pun siap menggebrak memberikan warna baru bagi industri musik Tanah Air.
Ajang pencarian bakat "MLDare2Perform" kembali melahirkan salah satu musisi berbakat untuk meramaikan belantika musik Tanah Air. Setelah melalui proses audisi dan karantina yang panjang yang di-coach musisi terkenal seperti Nikita Dompas (gitaris Potret), Ronald Steven dan lainnya, hadir sebuah band jazz MLD Jazz Project Season 3 yang berisikan enam personel, yakni Windy Hariyadi (vokal), Hansen Arief (drum), Hezky Joe (gitar), M. Rizky (bass), Yosua (piano), dan Erick Giri (wind & brass section).
Demi memamerkan karya mereka agar semakin memberikan warna baru bagi industri musik Indonesia, MLD Jazz Project Season 3 pun merilis sebuah album. Album ini berisi 10 buah lagu yang terdiri dari enam lagu baru dan empat lagu cover dari musisi-musisi besar Tanah Air.
Nikita Dompas, perwakilan juri MLD Jazz Project Season 3 mengaku bahwa pemilihan enam personel ini adalah hasil pencampuran terbaik. Keenam personel bisa saling melengkapi satu sama lain dari segi musikalitas dalam bermain di genre jazz.
"Saya rasa enam talenta ini kalau enggak digabungin dalam satu album bakal mubazir. Sayang karena kemampuan mereka dalam meramu dan meng-cover lagu sudah bagus," kata Nikita saat ditemui SINDOnews di peluncuran album MLD Jazz Project Season 3 di Jakarta Selatan, Rabu (14/11).
Bagi para personel MLD Jazz Project Season 3, album ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Meski dilahirkan dari sebuah ajang audisi, kreativitas dan idealisme mereka dalam bermusik tidak dibatasi sama sekali.
"Kalau bicara idealisme, kami bersyukur karena idealisme kami dimasukin di album ini. Bisa dilihat dari enam lagu dari kami, idealisme kami dituangin di dalam album ini," kata Windy mewakili rekan-rekan bandnya.
Nikita juga berharap agar kehadiran MLD Jazz Project Season 3 bisa diterima di kalangan masyarakat Indonesia. Dia percaya dengan mengandalkan single "Dahulu" dari The Groove, band tersebut akan menjelma menjadi satu band besar di genre jazz. "Semoga ke depannya mereka-mereka ini dapat menjadi The Next Big Thing di belantika musik Indonesia," kata Nikita.
Talenta dan semangat yang sama juga dihadirkan grup band pendatang baru asal Bengkulu bernama Rasha Band yang mencoba memberikan warna baru bagi industri musik Tanah Air dengan merilis single berjudul "Tembok Punya Telinga".
Rasa optimistis yang tinggi mampu bersaing di industri musik Tanah Air pun disuarakan band beranggotakan Coky (vokal), Fei (gitar), Akang (gitar), Aan (bas) dan Cilunk (drum) itu.
"Kami sangat optimis, kehadiran kami bisa diterima di tengah masyarakat pecinta musik pop Indonesia, karena judul lagunya saja bisa bikin penasaran yang mendengarnya. Inti cerita dari lagu ini kami ambil dari kisah nyata yang sedang hangat dan jadi perbincangan di masyarakat dewasa ini," ungkap Coky.
Sebenarnya, Rasha sendiri bukanlah pemain baru di industri musik nasional. Pasalnya, lima tahun lalu, mereka sempat merilis single berjudul "Sia-Sia" yang sempat populer kala itu. Namun, karena kesibukan masing-masing personelnya, mereka pun baru bisa kembali mewujudkan impiannya bisa menembus kembali dunia musik dalam negeri dengan mengeluarkan single terbarunya ini.
"Kami tampil kembali menyapa penggemar karena masih banyak mimpi yang harus kami wujudkan. Kali ini kami hadir dengan sesuatu yang baru yang bisa memberi warna musik Indonesia," kata Coky.
"Kehadiran kami dengan nama baru ini diharapkan bisa memberi inspirasi yang positif bagi para penikmat musik Indonesia di manapun berada. Karena lagu yang kita bikin cukup easy listing ditelinga pencinta musik tanah air. Dan harapannya kami bisa terus berkarya kedepannya," pungkasnya.
Ajang pencarian bakat "MLDare2Perform" kembali melahirkan salah satu musisi berbakat untuk meramaikan belantika musik Tanah Air. Setelah melalui proses audisi dan karantina yang panjang yang di-coach musisi terkenal seperti Nikita Dompas (gitaris Potret), Ronald Steven dan lainnya, hadir sebuah band jazz MLD Jazz Project Season 3 yang berisikan enam personel, yakni Windy Hariyadi (vokal), Hansen Arief (drum), Hezky Joe (gitar), M. Rizky (bass), Yosua (piano), dan Erick Giri (wind & brass section).
Demi memamerkan karya mereka agar semakin memberikan warna baru bagi industri musik Indonesia, MLD Jazz Project Season 3 pun merilis sebuah album. Album ini berisi 10 buah lagu yang terdiri dari enam lagu baru dan empat lagu cover dari musisi-musisi besar Tanah Air.
Nikita Dompas, perwakilan juri MLD Jazz Project Season 3 mengaku bahwa pemilihan enam personel ini adalah hasil pencampuran terbaik. Keenam personel bisa saling melengkapi satu sama lain dari segi musikalitas dalam bermain di genre jazz.
"Saya rasa enam talenta ini kalau enggak digabungin dalam satu album bakal mubazir. Sayang karena kemampuan mereka dalam meramu dan meng-cover lagu sudah bagus," kata Nikita saat ditemui SINDOnews di peluncuran album MLD Jazz Project Season 3 di Jakarta Selatan, Rabu (14/11).
Bagi para personel MLD Jazz Project Season 3, album ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Meski dilahirkan dari sebuah ajang audisi, kreativitas dan idealisme mereka dalam bermusik tidak dibatasi sama sekali.
"Kalau bicara idealisme, kami bersyukur karena idealisme kami dimasukin di album ini. Bisa dilihat dari enam lagu dari kami, idealisme kami dituangin di dalam album ini," kata Windy mewakili rekan-rekan bandnya.
Nikita juga berharap agar kehadiran MLD Jazz Project Season 3 bisa diterima di kalangan masyarakat Indonesia. Dia percaya dengan mengandalkan single "Dahulu" dari The Groove, band tersebut akan menjelma menjadi satu band besar di genre jazz. "Semoga ke depannya mereka-mereka ini dapat menjadi The Next Big Thing di belantika musik Indonesia," kata Nikita.
Talenta dan semangat yang sama juga dihadirkan grup band pendatang baru asal Bengkulu bernama Rasha Band yang mencoba memberikan warna baru bagi industri musik Tanah Air dengan merilis single berjudul "Tembok Punya Telinga".
Rasa optimistis yang tinggi mampu bersaing di industri musik Tanah Air pun disuarakan band beranggotakan Coky (vokal), Fei (gitar), Akang (gitar), Aan (bas) dan Cilunk (drum) itu.
"Kami sangat optimis, kehadiran kami bisa diterima di tengah masyarakat pecinta musik pop Indonesia, karena judul lagunya saja bisa bikin penasaran yang mendengarnya. Inti cerita dari lagu ini kami ambil dari kisah nyata yang sedang hangat dan jadi perbincangan di masyarakat dewasa ini," ungkap Coky.
Sebenarnya, Rasha sendiri bukanlah pemain baru di industri musik nasional. Pasalnya, lima tahun lalu, mereka sempat merilis single berjudul "Sia-Sia" yang sempat populer kala itu. Namun, karena kesibukan masing-masing personelnya, mereka pun baru bisa kembali mewujudkan impiannya bisa menembus kembali dunia musik dalam negeri dengan mengeluarkan single terbarunya ini.
"Kami tampil kembali menyapa penggemar karena masih banyak mimpi yang harus kami wujudkan. Kali ini kami hadir dengan sesuatu yang baru yang bisa memberi warna musik Indonesia," kata Coky.
"Kehadiran kami dengan nama baru ini diharapkan bisa memberi inspirasi yang positif bagi para penikmat musik Indonesia di manapun berada. Karena lagu yang kita bikin cukup easy listing ditelinga pencinta musik tanah air. Dan harapannya kami bisa terus berkarya kedepannya," pungkasnya.
(nug)