Menikmati Petualangan Gunung Everest dengan Terjun Payung

Jum'at, 23 November 2018 - 12:48 WIB
Menikmati Petualangan Gunung Everest dengan Terjun Payung
Menikmati Petualangan Gunung Everest dengan Terjun Payung
A A A
JAKARTA - Umumnya, orang menaklukan gunung tertinggi di dunia, Everest dengan cara mendaki. Tetapi tidak dengan Naila Novaranti, Duta Wisata Udara World Tourism Park Forum. Dia menaklukannya dengan melakukan terjun payung.

Tidak mudah melakukan terjun payung di gunung dengan ketinggian 8.848 meter. Dengan menggunakan helikopter khusus, Naila harus berada 25.000 kaki di atas Everest. Namun, sebelum naik helikopter, dia harus menyusuri jalan yang harus ditempuh selama 4 hari.

“Sebelum saya berulang tahun pada 19 November kemarin, saya ditantang oleh rekan-rekan untuk terjun payung di lokasi tersulit. Ya, salah satunya Everest dan saya jawab ok. Lalu saya berangkat berdua suami didampingi dua kameramen penerjun. Lokasinya memang berat dan suhunya minus 45 derajat dan udara disana sangat tipis,” kata Naila.

“Kalau salah sedikit, saya bisa mendarat di jurang yang terjal. Parasut yang saya gunakan juga memiliki ukuran yang lebih besar agar stabil saat dikendalikan,” tambah dia.

Wanita yang berasal dari Jakarta ini memang sudah melakukan aksi terjun payung di berbagai Negara dan sudah melakukannya selama 8 tahun dan Everest menjadi daya tarik tersendiri bagi pelatih terjun Kopassus ini.

Sementara, pendaki yang pertama kali menaklukan Everest adalah Sir Edmund Hillary dan Tenzig Norgay. Mereka mencapai puncak Gunung Everest pada 1953. Setelah itu, pendaki-pendaki lain mulai berlomba untuk mencapai puncak Everest.

Pendaki Indonesia pun melakukan hal yang sama. Sebut saja Clara Sumarwati, perempuan pertama Indonesia yang berhasil mendaki Everest pada 1996. Disusul kemudian tim Kopassus pada 1997.

Alam yang keras dan cuaca yang mudah berubah membuat Everest tercatat sebagai lingkungan paling ekstrem di dunia. Tak sedikit pendaki yang tewas sebelum mencapai puncak. Meski begitu, semakin banyak orang tertantang untuk memecahkan rekor baru dalam pendakian Everest.

Reinhold Messner misalnya. Dia tercatat sebagai manusia pertama yang berhasil mendaki Everest tanpa bantuan tabung oksigen. Kilian Jornet, pendaki asal Spanyol juga berhasil memecahkan rekor sebagai pendaki Everest tercepat di dunia dengan waktu 26 jam.

Tidak hanya mendaki, terjun payung rupanya menjadi salah satu cara untuk memecahkan rekor dari Puncak Everest. Valery Rozov, penerjun asal Rusia menjadi orang pertama yang berhasil mendaki dan melakukan terjun payung dari sisi utara Everest.

Keberhasilan Valery itu, kemudian menginspirasi Naila Novaranti, perempuan penerjun asal Indonesia untuk melakukan hal yang sama. Naila pun tercatat sebagai penerjun Indonesia pertama yang terjun dari atas Mount Everest.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5577 seconds (0.1#10.140)