Grobogan Jadi Desa Wisata yang Kaya dengan Penemuan Fosil

Jum'at, 23 November 2018 - 16:28 WIB
Grobogan Jadi Desa Wisata...
Grobogan Jadi Desa Wisata yang Kaya dengan Penemuan Fosil
A A A
JAKARTA - Sekilas, Desa Wisata Banjarejo Grobogan sama seperti desa-desa pada umumnya. Hamparan sawah di kiri dan kanan jalan menjadi pemandangan yang khas dan cenderung biasa saja. Namun beberapa waktu lalu, nama desa ini ramai diperbincangkan, khususnya di kalangan para peneliti. Pasalnya, di desa ini terdapat banyak temuan berupa tulang-tulang hewan yang diperkirakan dari jutaan tahun lalu.

Selain itu, Desa Banjarejo juga menyuguhkan spot foto Instagenic dari tumpukan jerami berbagai bentuk. Ini semua membuat Desa Banjarejo menjadi desa wisata yang wajib dikunjungi. Tertarik ingin mengunjungi destinasi wisata ini? Berikut ulasannya seperti dikutip Travelingyuk.

1. Banyak Ditemukan Fosil Hewan Jutaan Tahun Lalu
Masyarakat Dusun Medang, Desa Banjarejo miliki kebiasaan menambang emas yang terpendam di area persawahan. Kebiasaan tersebut, seperti berada dalam satu jalur cerita dengan penemuan fosil di bawah tanah Banjarejo. Beberapa tahun belakangan, ditemukan juga kurang lebih sebanyak 850 patahan tulang purba atau fosil dari 15 jenis hewan-hewan purbakala di desa ini. Fosil-fosil tersebut merupakan tulang dari gajah, kudanil, kerbau, siput, kerang, badak, serigala, rusa dan kura-kura yang diperkirakan hidup jutaan tahun lalu.

2. Banjarejo Wilayah Rawa di Zaman Purba
Keberadaan Desa Wisata Banjarejo Grobogan dengan ratusan hasil penemuan di zaman purba tersebut, menarik banyak peneliti untuk datang. Termasuk Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran dan Balai Arkeologi Jogjakarta. Menurut BPSMP, Banjarejo di zaman purba, sekitar 2 juta tahun lalu merupakan kawasan lautan dangkal. Sekitar 1,6 juta tahun lalu, kawasan ini berubah menjadi laguna. Masih menurut BPSMP, di kawasan ini terdapat pesisir pantai, muara sungai, rawa, hutan hingga padang pasir. Baru pada 1 juta tahun lalu, Banjarejo berubah menjadi daratan yang ditinggali hewan-hewan besar seperti gajah stegodon.

3. Mengunjungi Rumah Fosil di Banjarejo
Hasil penemuan fosil di Desa Banjarejo, disimpan di museum mini bernama Rumah Fosil. Rumah Fosil ini merupakan rumah Achmad Taufik, yang dikenal sebagai Kepala Desa Banjarejo. Di rumah tersebut, wisatawan bisa melihat ratusan temuan fosil hewan-hewan purba. Seperti kepala kerbau, gading gajah, kerang, tengkorak buaya yang semua dalam ukuran raksasa, serta beberapa benda peninggalan zaman megalitikum dan Kerajaan Medang Kamolan. Total terdapat sekitar 500 koleksi fosil yang tersimpan di Rumah Fosil Desa Wisata Banjarejo Grobogan ini.

4. Spot Foto di Taman Ganesha Tidur
Desa Wisata Banjarejo Grobogan diresmikan oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni pada 27 Oktober 2016. Untuk mendukung hal tersebut, pihak pemerintah setempat mengoptimalkan destinasi wisata di daerah ini. Salah satunya membangun Taman Ganesha Tidur. Ukuran patung Ganesha yang sengaja dibuat tidur tersebut cukup besar, yakni 11 x 4,5 meter. Hadirnya patung ikonik ini ampuh menarik perhatian masyarakat. Selain itu, untuk memperingati dua tahun usia Desa Wisata Banjarejo Grobogan, beberapa waktu lalu, desa ini membuka Festival Jerami. Pada festival ini, beragam patung hewan berukuran besar yang terbuat dari jerami dipamerkan. Banyak wisatawan berkunjung untuk berfoto.

5. Rute Menuju Desa Wisata Banjarejo
Dari arah Kota Purwodadi, arahkan kendaraan ke Jl Raya Purwodadi – Blora. Setelahnya, lanjutkan perjalanan ke Wirosari – Kuwu menuju Kradenan. Waktu tempuh yang dibutuhkan kurang lebih sekitar dua jam. Berkunjung ke Desa Wisata Banjarejo Grobogan, pengunjung akan dapatkan pengalaman lain yang berbeda dari liburan biasanya. Teman Traveler akan dibawa ke zaman purba; seolah bertemu dengan hewan-hewan dari jutaan tahun lalu.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0976 seconds (0.1#10.140)