Ini Alasan Makan Daging Merah Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Selasa, 11 Desember 2018 - 11:30 WIB
Ini Alasan Makan Daging...
Ini Alasan Makan Daging Merah Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
A A A
JAKARTA - Penelitian terbaru menemukan lebih banyak bukti mengapa mengonsumsi daging merah bisa menyebabkan meningkatnya risiko penyakit jantung. Salah satu penyebabnya adalah senyawa kimia yang disebut TMAO.

Dalam dua penelitian terbaru disebutkan, orang yang makan daging merah—tapi tidak vegetarian atau bukan orang yang hanya makan daging putih seperti ayam—menghasilkan TMAO yang lebih tinggi di dalam tubuh mereka. Senyawa ini akan berhenti diproduksi sekitar sebualn setelah mereka berhenti makan daging merah.

TMAO atau trimethylamine N-oxide dibuat bakteri usus saat mereka mencerna makanan. Daging merah menyebabkan kuman usus ini menghasilkan lebih banyak TMAO. Spesies tertentu bakteri ini menghasilkan TMAO ketika mereka memetabolisme kolin, lesitin dan karnitin—yang semuanya terkandung dalam daging merah, produk susu dan telur penuh lemak.

Penelitian ini juga menunjukkan diet berat daging merah bisa mengubah fungsi ginjal. Penemuan ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang efek daging merah pada tubuh.

"Studi-studi ini benar-benar menunjukkan apa dampak besar diet yang kaya akan daging merah pada metabolisme Anda. Salah satu temuan kami yang paling mengejutkan adalah bahwa pola makan kaya daging merah benar-benar mengubah fungsi ginjal. Kami melihat bahwa ginjal diatur oleh diet kronis. Ini adalah sesuatu yang, sejauh yang saya ketahui, belum pernah ditampilkan sebelumnya,” papar Dr Stanley Hazen dari Klinik Cleveland, yang telah mempelajari efek TMAO pada penyakit jantung kepada NBC News.

Tim Hazen telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki lebih banyak TMAO dalam darah mereka juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Dan orang-orang dengan tingkat TMAO yang lebih tinggi juga memiliki risiko lebih tinggi untuk meninggal lebih awal. Vegetarian dan vegan memiliki tingkat TMAO yang lebih rendah—kecuali mereka mengonsumsi suplemen tertentu—dan biasanya memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung daripada pemakan daging.

Sebuah kajian memperlihatkan level TMAO seseorang meningkat secara signifikan ketika mereka mengonsumsi diet terkontrol yang kaya daging merah. Beberapa orang mengalami 10 kali lipat kenaikan level TMAO setelah sebulan makan daging merah. Hal ini tidak terjadi pada orang-orang yang mengonsumi daging unggas dan ikan atau diet vegetarian. Sementara, sumber non-daging lemak jenuh tidak mempengaruhi TMAO. Namun, peneliti tidak menguji asupan produk susu atau telur meski kajian lain memperlihatkan makan telur dan produk susu bisa meningkatkan TMAO.

Pada kajian lain, tim Hazen menemukan bakteri usus mengubah asam amino yang disebut carnitine menjadi TMAO. Ketika mereka memberikan suplemen cartinine kepada pemakan daging merah, bakteri usus mereka segera membuat TMAO. Awalnya, tubuh vegetarian dan vegan tidak memproduksi banyak TMAO meskipun mereka mengonsumsi suplemen itu, tapi setelah beberapa pekan, mereka menghasilkannya.

Kajian lain memperlihatkan, TMAO membuat darah menggumpal, yang membantu menjelaskan mengapa senyawa ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Tapi, Hasen mengatakan jelas bahwa daging merah, mungkin karena TMAO, punya efek buruk lain bagi kesehatan. “Daging merah tidak hanya meningkatkan risiko penyakit jantung, tapi juga kanker kolorektal,” kata Hazen.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1086 seconds (0.1#10.140)