Berkat Gigi Palsu, Rami Malek Total Perankan Freddie Mercury
A
A
A
LOS ANGELES - Rami Malek mendapatkan banyak pujian atas penampilannya sebagai Freddie Mercury di film Bohemian Rhapshody. Totalitas Rami di film ini juga layak mendapatkan apresiasi. Dia tidak hanya mampu menampilkan sosok Freddie dalam kesehariannya, tapi juga dalam bentuk fisiknya.
Rami mengakui, menjadi Freddie bukanlah perkara mudah. Bahkan, dia sempat ingin menyerah karena kostum yang dia kenakan membuatnya kesulitan. Namun, ada satu faktor yang akhirnya membuatnya bisa bangkit lagi dan yakin bisa melakukannya.
“Kostum itu mulai sulit untuk dihadapi. Kami mencoba semua ukuran yang berbeda dan ketika kali pertama dicoba, saya merasa sangat tidak nyaman, tapi kemudian saya mengimbanginya. Secara fisik, saya mulai duduk dengan lebih banyak postur dan keelegananan dan saya merasa, ‘Oh, dia sangat elegan!’ Kalian melihatnya menutupi bibir dan mulutnya sepanjang waktu dan saya tidak pernah bisa melakukannya. Tapi, begitu gigi palsunya dipasang, itu selesai. Itu hal kecil yang sangat informative buat saya,” papar Rami kepada The Wrap.
Rami mengakui awalnya dia agak tak percaya diri bisa memerankan Freddie di Bohemian Rhapsody. Salah satu alasannya adalah dia tidak punya kemampuan musikal yang mumpuni untuk memerankannya. Hal ini pun sudah dia sampaikan secara langsung kepada produser film ini, Graham King.
“Kami duduk selama enam jam dan dia sudah melihat saya di Mr Robot di mana saya memerankan orang yang aneh dan asing yang jelas jauh dari sosok Freddie Mercury. Graham melihat sesuatu di dalam diri saya dengan Dennis O’Sullivan dan memberikan saya kesempatan. Saya bilang, ‘Dengar, saya bukan penyanyi. Saya tidak main piano. Saya bergerak dengan cara yang menarik di lantai dansa—saya tidak tahu apa saya bisa menyebutnya ritme’,” ujar Rami.
Namun, berkat kerja keras, Rami akhirnya membangun rasa percaya dirinya. Dia pun dinilai telah sukses menghidupkan kembali Freddie ke layar lebar. Rami mengakui, dia masih mencari-cari informasi lebih lanjut tentang Freddie setelah Bohemian Rhapsody dirilis. Dia menjadi terobsesi setelah membaca tentang Freddie.
“Kalian melihatnya di panggung dan kemudian, saya ingin mencari lebih dalam lagi. Ada kefasihan dan keanggunan pada dirinya yang kalian lihat ketika dia di atas panggung dan lalu Anda bisa melihat di mana semuanya berasal. Tidak banyajk artis yang mengenakan kostum kulit dari ujung rambut sampai kaki, minum sampanye dan menyuruh audiensnya telanjang kalau mereka mau. Dan, dia masih tampil dengan rasa bangsawan. Saya membaca lagi salah satu biografinya hanya untuk tahu apakah saya melewatkan sesuatu,” tutur Rami.
Rami mengakui, menjadi Freddie bukanlah perkara mudah. Bahkan, dia sempat ingin menyerah karena kostum yang dia kenakan membuatnya kesulitan. Namun, ada satu faktor yang akhirnya membuatnya bisa bangkit lagi dan yakin bisa melakukannya.
“Kostum itu mulai sulit untuk dihadapi. Kami mencoba semua ukuran yang berbeda dan ketika kali pertama dicoba, saya merasa sangat tidak nyaman, tapi kemudian saya mengimbanginya. Secara fisik, saya mulai duduk dengan lebih banyak postur dan keelegananan dan saya merasa, ‘Oh, dia sangat elegan!’ Kalian melihatnya menutupi bibir dan mulutnya sepanjang waktu dan saya tidak pernah bisa melakukannya. Tapi, begitu gigi palsunya dipasang, itu selesai. Itu hal kecil yang sangat informative buat saya,” papar Rami kepada The Wrap.
Rami mengakui awalnya dia agak tak percaya diri bisa memerankan Freddie di Bohemian Rhapsody. Salah satu alasannya adalah dia tidak punya kemampuan musikal yang mumpuni untuk memerankannya. Hal ini pun sudah dia sampaikan secara langsung kepada produser film ini, Graham King.
“Kami duduk selama enam jam dan dia sudah melihat saya di Mr Robot di mana saya memerankan orang yang aneh dan asing yang jelas jauh dari sosok Freddie Mercury. Graham melihat sesuatu di dalam diri saya dengan Dennis O’Sullivan dan memberikan saya kesempatan. Saya bilang, ‘Dengar, saya bukan penyanyi. Saya tidak main piano. Saya bergerak dengan cara yang menarik di lantai dansa—saya tidak tahu apa saya bisa menyebutnya ritme’,” ujar Rami.
Namun, berkat kerja keras, Rami akhirnya membangun rasa percaya dirinya. Dia pun dinilai telah sukses menghidupkan kembali Freddie ke layar lebar. Rami mengakui, dia masih mencari-cari informasi lebih lanjut tentang Freddie setelah Bohemian Rhapsody dirilis. Dia menjadi terobsesi setelah membaca tentang Freddie.
“Kalian melihatnya di panggung dan kemudian, saya ingin mencari lebih dalam lagi. Ada kefasihan dan keanggunan pada dirinya yang kalian lihat ketika dia di atas panggung dan lalu Anda bisa melihat di mana semuanya berasal. Tidak banyajk artis yang mengenakan kostum kulit dari ujung rambut sampai kaki, minum sampanye dan menyuruh audiensnya telanjang kalau mereka mau. Dan, dia masih tampil dengan rasa bangsawan. Saya membaca lagi salah satu biografinya hanya untuk tahu apakah saya melewatkan sesuatu,” tutur Rami.
(alv)