Berburu Kuliner Pecinan di Kawasan Glodok dan Kota Tua

Senin, 31 Desember 2018 - 12:53 WIB
Berburu Kuliner Pecinan...
Berburu Kuliner Pecinan di Kawasan Glodok dan Kota Tua
A A A
CHINA town atau kawasan pecinan di berbagai belahan dunia selalu menarik dikunjungi, apalagi jika ingin berburu kuliner. Tidak terkecuali daerah pecinan terkenal yang ada di Jakarta, yaitu kawasan Glodok.

Di sini berbagai jajanan dan santapan enak siap memanjakan lidah. Kawasan Glodok sejak zaman Hindia Belanda sudah menjadi tempat bermukim warga Tionghoa di Jakarta. Tidak hanya menjadi pusat perdagangan, kawasan ini juga terkenal sebagai destinasi kuliner.

Tidak salah bila Anda sengaja datang ke sini untuk menemukan berbagai menu khas yang dibuat warga keturunan. KORAN SINDO pun sengaja menyambangi daerah ini untuk merasakan beberapa kuliner legendaris terkenalnya.

Agaknya memang perlu berjalan masuk gang kecil bernama Gang Kalimati yang hampir selalu ramai orang bila memang berniat datang ke sini.

Untuk mengawalinya, ada beberapa rekomendasi camilan pembuka sebelum sampai pada menu utama. Pertama, ada cempedak goreng ngo hiang seharga Rp5.000 yang masih panas, baru saja ditiriskan dari penggorengan. Rasa khas buah cempedak yang digoreng tentu tidak setiap hari bisa dinikmati.

Jadi, selagi lewat Gang Kalimati, Anda harus mencobanya. Bila tidak ingin makan gorengan, ada camilan pia beijing yang diolah dengan dipanggang. Rasanya berbeda dari pia lainnya. Dengan Rp5.000 saja, Anda bisa merasakan tekstur kulit pia yang renyah dan semakin enak dinikmati karena benarbenar baru diangkat dari panggangan.

Pilihan rasanya ada kacang hijau, cokelat, dan keju. Menurut penjualnya, pia beijing ini baru tujuh tahun hadir di kawasan Glodok, tetapi sudah cukup terkenal.

Dinamakan pia beijing karena memang pemiliknya asli berasal dari Beijing. Masih dengan menu pembuka, untuk Anda yang kangen dengan rasa choipan, kue dari tepung beras yang berisi sayur bengkuang, talas, kucai, maupun daging, akan dapat menemukannya di deretan penjual yang menjajakan kue tradisional.

Aroma bawang putihnya yang kuat dan sambal cair pedas membuat hidangan ini tidak bisa dilupakan. Belum lagi, khas tekstur kulit choipan yang terasa lembut di mulut.

Untuk menikmatinya, Anda bisa membeli per bungkus seharga Rp15.000 yang berisi 5 choipan lengkap beserta sambalnya. Untuk hidangan utamanya, masih di Gang Kalimati, Anda bisa menemukan warung yang menjual menu vegetarian.

Ada pula banyak pilihan warung bakmi, tetapi kebanyakan nonhalal. Jika mencari menu makanan berat yang halal, Anda harus berjalan hingga ujung gang sampai menemukan gang baru yang dinamakan Gang Gloria. Di sini ada kari lam yang terkenal dari Medan, menjadi kuliner yang patut dicoba.

“Kami awalnya di Medan, racikannya sama. Kuahnya menggunakan kaldu ayam untuk kari ayam. Kalau kari sapi, kami tambahkan sedikit kaldu sapi,” kata Akiong, sang pemilik. Bisa dibilang kari lam atau disebut kari medan ini legendaris karena sudah berjualan sejak 1973 di kawasan Glodok.

Akiong, penerusnya, sudah tiga dekade lebih menjual kari lam. Di sini ada menu kari ayam dan kari sapi dengan pilihan dinikmati bersama bihun atau nasi. Tampak biasa saja ketika makanan ini dihidangkan di meja.

Namun, rasanya sangat spesial, terutama karena penggunaan bahan ayam kampung untuk kari ayam dan daging yang terasa empuk untuk kari sapi. Rasanya hampir mirip gulai, tetapi memang begitu terasa kuah kaldunya.

Rasa kari juga tidak terlalu kuat, justru seimbang penggunaan santan maupun bumbu rempahnya. Anda perlu merogoh kocek Rp40.000 untuk satu porsi kari ayam atau kari sapi. Untuk merasakan kari medan ini, sebaiknya datang sebelum pukul 13.00 WIB.

Sebab, walaupun berjualan sejak pukul 09.00-15.00, biasanya menunya sudah habis saat makan siang. Setelah merasakan lezatnya kari medan, untuk menutup makan siang hari itu tentu sisakan perut Anda untuk sesuatu yang manis.

Misalnya, es kopi susu dari Kedai Kopi Takie yang belakangan naik daun. Jika sudah kehabisan es kopi susu, Anda juga bisa menemukan es potong seharga Rp5.000 saja di sekitar Gang Kalimati maupun Gang Gloria di kawasan Glodok ini. Apalagi, es potong saat ini sudah jarang ditemui.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0916 seconds (0.1#10.140)