Banyak Pesan Positif, Gubernur Jabar Ajak Warga Nonton Preman Pensiun
A
A
A
BANDUNG - Setelah gala premier di Jakarta pada 10 Januari lalu, film layar lebar "Preman Pensiun" diputar perdana di Kota Bandung, tepatnya di Ciwalk XXI, Jalan Cihampelas, Sabtu (12/1).
Pemutaran film komedi dengan latar belakang Kota Bandung itu dihadiri Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil beserta istri Atalia Praratya Kamil; Wali Kota Bandung, Oded M Danial; dan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
Tampak pula sutradara Aris Munandar; aktor Epy Kusnandar yang berperan sebagai Muslihat; Soraya Rasyid yang memerankan Imas; Vina Ferina memerankan Esih; Tya Arifin sebagai Kinanti; Andra Manihot memerankan Dikdik; Dedi Moch Jamasari memerankan Gobang; Deny Firdaus yang berakting sebagai Murad; Ica Naga sebagai Pipit; Kris Tato alias Bohim; dan Agung Sanda sebagai Randy.
MNC Pictures memutuskan mengangkat Preman Pensiun dari layar kaca ke versi layar lebar, karena serial sinetron itu mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat Indonesia saat tayang selama tiga musim di RCTI.
"Memang sangat baik. Saya harap warga Jabar nonton (Preman Pensiun) per tanggal 17 Januari 2019. Sukseskan film-film yang memang mengambil konteks di Bandung atau Jabar," ungkap Ridwan Kamil seusai menonton Preman Pensiun.
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini, film Preman Pensiun membawa pesan yang sangat mendalam tentang tanggung jawab. Siapa yang berbuat, dia yang harus punya mempertanggungjawabkan. "Tentunya ini menjadi hikmah buat kita yang nonton. Saya dukung penuh film Preman Pensiun sukses di Jabar dan di Indonesia," ujarnya.
Ditanya apakah terhibur setelah menonton film Preman Pensiun? "Tadi banyak ketawa-ketawanya. Karena hal yang sangat rutin, sangat receh istilahnya, tapi diangkat jadi sesuatu yang menyenangkan. Ada sedihnya juga karena ending-nya juga tentu kita berdinamika lah, macam-macam, ada tawa dan sedihnya," tutur Gubernur Jabar itu.
Kang Emil kembali mengingatkan warga Jabar untuk tidak ketinggalan menyaksikan film Preman Pensiun. "Kalau Ridwan Kamil nonton, Anda semua harus nonton. Kalau saya pulang bahagia, Anda juga Insya Allah pulang nonton dengan bahagia," ungkap Kang Emil.
Menurut Kang Emil, lokasi untuk syuting film di Kota Bandung sangat lengkap. Ada konteks sejarah, kampus, daerah premanismenya dan romantisnya, semuanya lengkap. "Jadi siapa-siapa yang mau syuting di Bandung, Jawa Barat, hubungi saya saja," kata dia.
"Saya akan bantu mengurangi biaya produksi, saya bantu perizinannya, yang penting Bandung dan Jabar jadi tempat syuting film yang menyenangkan buat para kru, produser, dan sutradara film. Tiga kata untuk film Preman Pensiun, menegangkan, mengharukan, dan juga bikin tertawa," jelas mantan Wali Kota Bandung itu.
Pemutaran film komedi dengan latar belakang Kota Bandung itu dihadiri Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil beserta istri Atalia Praratya Kamil; Wali Kota Bandung, Oded M Danial; dan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana.
Tampak pula sutradara Aris Munandar; aktor Epy Kusnandar yang berperan sebagai Muslihat; Soraya Rasyid yang memerankan Imas; Vina Ferina memerankan Esih; Tya Arifin sebagai Kinanti; Andra Manihot memerankan Dikdik; Dedi Moch Jamasari memerankan Gobang; Deny Firdaus yang berakting sebagai Murad; Ica Naga sebagai Pipit; Kris Tato alias Bohim; dan Agung Sanda sebagai Randy.
MNC Pictures memutuskan mengangkat Preman Pensiun dari layar kaca ke versi layar lebar, karena serial sinetron itu mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat Indonesia saat tayang selama tiga musim di RCTI.
"Memang sangat baik. Saya harap warga Jabar nonton (Preman Pensiun) per tanggal 17 Januari 2019. Sukseskan film-film yang memang mengambil konteks di Bandung atau Jabar," ungkap Ridwan Kamil seusai menonton Preman Pensiun.
Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini, film Preman Pensiun membawa pesan yang sangat mendalam tentang tanggung jawab. Siapa yang berbuat, dia yang harus punya mempertanggungjawabkan. "Tentunya ini menjadi hikmah buat kita yang nonton. Saya dukung penuh film Preman Pensiun sukses di Jabar dan di Indonesia," ujarnya.
Ditanya apakah terhibur setelah menonton film Preman Pensiun? "Tadi banyak ketawa-ketawanya. Karena hal yang sangat rutin, sangat receh istilahnya, tapi diangkat jadi sesuatu yang menyenangkan. Ada sedihnya juga karena ending-nya juga tentu kita berdinamika lah, macam-macam, ada tawa dan sedihnya," tutur Gubernur Jabar itu.
Kang Emil kembali mengingatkan warga Jabar untuk tidak ketinggalan menyaksikan film Preman Pensiun. "Kalau Ridwan Kamil nonton, Anda semua harus nonton. Kalau saya pulang bahagia, Anda juga Insya Allah pulang nonton dengan bahagia," ungkap Kang Emil.
Menurut Kang Emil, lokasi untuk syuting film di Kota Bandung sangat lengkap. Ada konteks sejarah, kampus, daerah premanismenya dan romantisnya, semuanya lengkap. "Jadi siapa-siapa yang mau syuting di Bandung, Jawa Barat, hubungi saya saja," kata dia.
"Saya akan bantu mengurangi biaya produksi, saya bantu perizinannya, yang penting Bandung dan Jabar jadi tempat syuting film yang menyenangkan buat para kru, produser, dan sutradara film. Tiga kata untuk film Preman Pensiun, menegangkan, mengharukan, dan juga bikin tertawa," jelas mantan Wali Kota Bandung itu.
(nug)