Begini Cara Piccioli Menghayati Kebebasan dalam Berbusana
A
A
A
DIREKTUR Kreatif Valentino, Pierpaolo Piccioli, mempersembahkan koleksi Donna Spring/Summer 2019. Koleksi ini terinspirasi dari Festival Maverick 1915 yang mencerminkan kebebasan menjadi diri sendiri.
Sejak mengambil kendali sebagai direktur kreatif tunggal pada 2016, Piccioli terus berevolusi dan menampilkan karya busana terbaiknya di setiap koleksi Valentino. Dia berhasil menggantikan sosok Maria Grazia Chiuri yang hengkang dari Valentino, kemudian pegi ke Dior.
“Sekarang penting bagi saya bahwa Valentino relevan untuk hari ini, menjauh dari gagasan eksklusivitas dan menjadi lebih inklusif,” kata Piccioli, dilansir vogue.com . Pada peragaan busana koleksi Donna Spring/Summer 2019, Piccioli terinspirasi dari sisi kebebasan untuk menjadi diri sendiri di Festival Maverick.
Menurutnya, festival musik ini diadakan pertama kali di Woodstock, New York, pada 1915. Festival musik revolusioner ini menjadi role model festival musik puluhan tahun berikutnya. “Di festival ini, para seniman bebas menjadi diri mereka sendiri, satu abad sebelum hak asasi manusia itu dipercayai,” ungkap Piccioli.
Sisi kebebasan Festival Maverick tersebut diterjemahkan Piccioli dalam peragaan busana yang dilangsungkan di Hotel National des Invalides selama Paris Fashion Week pada September 2018. Latar belakang panggung peragaan busana dihiasi pohon palem dan kaktus yang sederhana dengan serangkaian ansambel hitam.
Peragaan busana tersebut dimulai dengan serangkaian gaun malam hitam berbahan katun. Piccioli berhasil menerjemahkan nilainilai haute couture dari Valentino menjadi pakaian ready to wear. Model Kristen McMenamy yang berambut putih memimpin peragaan busana dengan gaun tunik hitam.
Meski menggunakan katun, bagian atas gaun ini didesain dengan gaya off-the-shoulder yang tebal sehingga menciptakan efek dramatis. Secara beriringan, model-model lain menampilkan variasi gaun hitam, misalnya gaun renda katun tipis hitam dengan jubah asimetris. Dalam rilis yang diterima KORAN SINDO , ada pula tuksedo dengan ruffle tulle halus serta gaun dengan rok gelembung dan lengan balon.
Tidak hanya menampilkan gaun malam berwarna hitam, Piccioli juga menghadirkan koleksi busana dengan motif dan warna cerah. Terdapat gaun jersey dengan atasan berjubah. Ada pula gaun dengan bahan taffeta fondant pink dengan lengan balon.
“Di koleksi ini, saya menghadirkan atasan berwarna berry dengan rok oranye. Ada pula rok shirtdress putih yang diperinci dengan manik-manik biru serta kemeja bulu mint dengan celana berpayet fuschia ,” beber Piccioli. Selain busana, Piccioli juga menghadirkan aksesori berupa sepatu dan sandal berornamen bulu. Beberapa model juga tampak menggunakan topi jerami besar atau keranjang jerami biasa.
Sejak mengambil kendali sebagai direktur kreatif tunggal pada 2016, Piccioli terus berevolusi dan menampilkan karya busana terbaiknya di setiap koleksi Valentino. Dia berhasil menggantikan sosok Maria Grazia Chiuri yang hengkang dari Valentino, kemudian pegi ke Dior.
“Sekarang penting bagi saya bahwa Valentino relevan untuk hari ini, menjauh dari gagasan eksklusivitas dan menjadi lebih inklusif,” kata Piccioli, dilansir vogue.com . Pada peragaan busana koleksi Donna Spring/Summer 2019, Piccioli terinspirasi dari sisi kebebasan untuk menjadi diri sendiri di Festival Maverick.
Menurutnya, festival musik ini diadakan pertama kali di Woodstock, New York, pada 1915. Festival musik revolusioner ini menjadi role model festival musik puluhan tahun berikutnya. “Di festival ini, para seniman bebas menjadi diri mereka sendiri, satu abad sebelum hak asasi manusia itu dipercayai,” ungkap Piccioli.
Sisi kebebasan Festival Maverick tersebut diterjemahkan Piccioli dalam peragaan busana yang dilangsungkan di Hotel National des Invalides selama Paris Fashion Week pada September 2018. Latar belakang panggung peragaan busana dihiasi pohon palem dan kaktus yang sederhana dengan serangkaian ansambel hitam.
Peragaan busana tersebut dimulai dengan serangkaian gaun malam hitam berbahan katun. Piccioli berhasil menerjemahkan nilainilai haute couture dari Valentino menjadi pakaian ready to wear. Model Kristen McMenamy yang berambut putih memimpin peragaan busana dengan gaun tunik hitam.
Meski menggunakan katun, bagian atas gaun ini didesain dengan gaya off-the-shoulder yang tebal sehingga menciptakan efek dramatis. Secara beriringan, model-model lain menampilkan variasi gaun hitam, misalnya gaun renda katun tipis hitam dengan jubah asimetris. Dalam rilis yang diterima KORAN SINDO , ada pula tuksedo dengan ruffle tulle halus serta gaun dengan rok gelembung dan lengan balon.
Tidak hanya menampilkan gaun malam berwarna hitam, Piccioli juga menghadirkan koleksi busana dengan motif dan warna cerah. Terdapat gaun jersey dengan atasan berjubah. Ada pula gaun dengan bahan taffeta fondant pink dengan lengan balon.
“Di koleksi ini, saya menghadirkan atasan berwarna berry dengan rok oranye. Ada pula rok shirtdress putih yang diperinci dengan manik-manik biru serta kemeja bulu mint dengan celana berpayet fuschia ,” beber Piccioli. Selain busana, Piccioli juga menghadirkan aksesori berupa sepatu dan sandal berornamen bulu. Beberapa model juga tampak menggunakan topi jerami besar atau keranjang jerami biasa.
(don)