Setelah 10 Tahun, Joko Anwar Umumkan Perempuan Tanah Jahanam
A
A
A
SUTRADARA dan penulis skenario Joko Anwar akhirnya mengumumkan sejumlah pemain serta poster dari film horor terbarunya, Perempuan Tanah Jahanam. Selama ini Joko sudah “menggoda” penggemarnya soal film yang digarapnya setelah sukses dengan Pengabdi Setan. Perempuan Tanah Jahanam sudah diciptakan Joko lebih dari 10 tahun lalu.
Namun, ia baru bisa mewujudkan pada tahun ini. Joko menyebut, dari tahun ke tahun dia terus memperbaiki isi ceritanya sembari mencari rekan yang tepat untuk mewujudkan film impiannya. Nyatanya, Perempuan Tanah Jahanam menemukan rekanan yang luar biasa. Film ini menjadi kolaborasi dari empat rumah produksi, yaitu Ivanhoe Pictures, CJ Entertainment, BASE Entertainment, dan RAPI Films.
Ivanhoe Pictures berpengalaman sebagai produser The Wailing (Korea Selatan, 2016) dan Crazy Rich Asians (2018), sementara RAPI Films dan CJ Entertainment ikut mencetak hit Pengabdi Setan (2017). Adapun BASE Entertainment, salah satunya didirikan oleh Shanty Harmayn yang menjadi salah satu penggagas Jakarta International Film Festival (JIFFEST). Diliriknya Joko oleh Ivanhoe sudah terdengar sejak September tahun lalu.
Rumah produksi yang memang fokus pada Asia dan Amerika Utara itu bahkan akan memproduksi tiga film bersama Joko. Artinya, rumah produksi ini akan ada di belakang trilogi Perempuan Tanah Jahanam. Adapun untuk deretan pemainnya, nyatanya tak berbeda jauh dengan para pemain yang biasa mengisi film-film Joko.
Mereka yaitu Tara Basro, Ario Bayu, dan Asmara Abigail. Ada pula Marissa Anita dan Christine Hakim. Tara Basro misalnya, sejauh ini sudah bermain dalam tiga film Joko, yaitu A Copy of My Mind, Pengabdi Setan , dan yang akan datang Gundala. Tara juga pernah bermain dalam serial antologi horor produksi HBO garapan Joko, yaitu Folklore.
Meski begitu, Joko menyebut dirinya menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan pemain yang tepat lewat proses audisi. “Jujur memang saya sangat cerewet kalau soal cast. Jadi, para pemain terpilih ini mengalahkan 20 sampai 25 orang,” ujar Joko saat jumpa pers syukuran Perempuan Tanah Jahanam di Queens Head, Kemang Raya, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Menurut Joko, tim casting sampai mencari pemain ke delapan kota di Indonesia.
Kepala tim casting malah sampai pergi ke pasar untuk cari pemainnya. “Jadi, kami casting dari setiap golongan profesi, enggak hanya yang pengalaman di film,” sebut sutradara film Janji Joni, Kala, danPintu Terlarang ini. Sutradara kelahiran Medan, 3 Januari 1976 tersebut juga mengaku tidak pilih kasih kepada para pemain, termasuk kepada Tara Basro. “Kenapa mereka? Karena mereka ikut audisi dan mereka yang dapat.
Kecuali Christine Hakim karena saya menuliskan karakter khusus untuk dia,” ujar mantan wartawan surat kabar ibu kota berbahasa Inggris ini. Bagi aktris kawakan Christine Hakim, ini adalah film horor pertama baginya, juga kerja sama pertamanya dengan Joko. “Setiap peran adalah tantangan. Itu sebabnya ketika ditawari peran ini oleh Joko dan Shanty, saya merasa ini adalah sebuah tantangan yang berbeda,” ujar Christine.
Sementara Tara menganggap visi sang sineaslah yang membuatnya tertarik dengan film ini. “Dengan visi sutradara yang jelas, memudahkan saya sebagai aktris untuk mengembangkan peran. Saya berharap film ini bisa dinikmati penonton dari berbagai kalangan,” tambahnya.
Perempuan Tanah Jahanam berkisah tentang seorang perempuan bersama sahabat baiknya kembali dari kota ke desa untuk mencari tahu apakah mendapat warisan karena hidupnya susah. Sesampai di desa, mereka tidak mengetahui kalau sudah lama dicari untuk dibunuh demi menghilangkan sebuah kutukan. Syuting film dilakukan di Banyuwangi, Lumajang, Lumbang, dan Gunung Ijen mulai 28 Februari lalu. Rencananya film ini mulai tayang di bioskop Indonesia pada September mendatang.
Namun, ia baru bisa mewujudkan pada tahun ini. Joko menyebut, dari tahun ke tahun dia terus memperbaiki isi ceritanya sembari mencari rekan yang tepat untuk mewujudkan film impiannya. Nyatanya, Perempuan Tanah Jahanam menemukan rekanan yang luar biasa. Film ini menjadi kolaborasi dari empat rumah produksi, yaitu Ivanhoe Pictures, CJ Entertainment, BASE Entertainment, dan RAPI Films.
Ivanhoe Pictures berpengalaman sebagai produser The Wailing (Korea Selatan, 2016) dan Crazy Rich Asians (2018), sementara RAPI Films dan CJ Entertainment ikut mencetak hit Pengabdi Setan (2017). Adapun BASE Entertainment, salah satunya didirikan oleh Shanty Harmayn yang menjadi salah satu penggagas Jakarta International Film Festival (JIFFEST). Diliriknya Joko oleh Ivanhoe sudah terdengar sejak September tahun lalu.
Rumah produksi yang memang fokus pada Asia dan Amerika Utara itu bahkan akan memproduksi tiga film bersama Joko. Artinya, rumah produksi ini akan ada di belakang trilogi Perempuan Tanah Jahanam. Adapun untuk deretan pemainnya, nyatanya tak berbeda jauh dengan para pemain yang biasa mengisi film-film Joko.
Mereka yaitu Tara Basro, Ario Bayu, dan Asmara Abigail. Ada pula Marissa Anita dan Christine Hakim. Tara Basro misalnya, sejauh ini sudah bermain dalam tiga film Joko, yaitu A Copy of My Mind, Pengabdi Setan , dan yang akan datang Gundala. Tara juga pernah bermain dalam serial antologi horor produksi HBO garapan Joko, yaitu Folklore.
Meski begitu, Joko menyebut dirinya menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan pemain yang tepat lewat proses audisi. “Jujur memang saya sangat cerewet kalau soal cast. Jadi, para pemain terpilih ini mengalahkan 20 sampai 25 orang,” ujar Joko saat jumpa pers syukuran Perempuan Tanah Jahanam di Queens Head, Kemang Raya, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Menurut Joko, tim casting sampai mencari pemain ke delapan kota di Indonesia.
Kepala tim casting malah sampai pergi ke pasar untuk cari pemainnya. “Jadi, kami casting dari setiap golongan profesi, enggak hanya yang pengalaman di film,” sebut sutradara film Janji Joni, Kala, danPintu Terlarang ini. Sutradara kelahiran Medan, 3 Januari 1976 tersebut juga mengaku tidak pilih kasih kepada para pemain, termasuk kepada Tara Basro. “Kenapa mereka? Karena mereka ikut audisi dan mereka yang dapat.
Kecuali Christine Hakim karena saya menuliskan karakter khusus untuk dia,” ujar mantan wartawan surat kabar ibu kota berbahasa Inggris ini. Bagi aktris kawakan Christine Hakim, ini adalah film horor pertama baginya, juga kerja sama pertamanya dengan Joko. “Setiap peran adalah tantangan. Itu sebabnya ketika ditawari peran ini oleh Joko dan Shanty, saya merasa ini adalah sebuah tantangan yang berbeda,” ujar Christine.
Sementara Tara menganggap visi sang sineaslah yang membuatnya tertarik dengan film ini. “Dengan visi sutradara yang jelas, memudahkan saya sebagai aktris untuk mengembangkan peran. Saya berharap film ini bisa dinikmati penonton dari berbagai kalangan,” tambahnya.
Perempuan Tanah Jahanam berkisah tentang seorang perempuan bersama sahabat baiknya kembali dari kota ke desa untuk mencari tahu apakah mendapat warisan karena hidupnya susah. Sesampai di desa, mereka tidak mengetahui kalau sudah lama dicari untuk dibunuh demi menghilangkan sebuah kutukan. Syuting film dilakukan di Banyuwangi, Lumajang, Lumbang, dan Gunung Ijen mulai 28 Februari lalu. Rencananya film ini mulai tayang di bioskop Indonesia pada September mendatang.
(don)