Sustainable Tourism, Wisata ala Millenials Tanpa Plastik

Selasa, 26 Maret 2019 - 08:56 WIB
Sustainable Tourism, Wisata ala Millenials Tanpa Plastik
Sustainable Tourism, Wisata ala Millenials Tanpa Plastik
A A A
Konsep sustainable tourism Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menjadi topik diskusi hangat diRound Table Discussion pada agenda Media Visit MNC di Auditorium Gedung Sindo di Jakarta, Jumat (22/3).

Mengutip dari situs UNESCO, pariwisata berkelanjutan didefinisikan sebagai kegiatan pariwisata yang menghormati masyarakat lokal, para wisatawan, warisan budaya serta lingkungan. Karena itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, menganggap laju perkembangan industri pariwisata mesti diiringi dengan kesadaran masyarakat dalam melestarikan objek wisata.

Karena itu, Arief menyebut bahwa industri pariwisata jangan hanya fokus pada investasi jangka pendek saja. Melainkan juga jangka panjang. ”Jika berpikir jangka panjang, pasti berpikir juga untuk melestarikan alam,” kata Menpar. Menurut Arief, konsep sustainable toursim juga menjadi jawaban bagi keresahan para milenial yang identik dengan karakter peduli lingkungan.

Menurut mantan CEO Telkom itu, pihaknya acap mendapat banyak pertanyaan terkait objek wisata yang mulai mengalami kerusakan akibat ulah para pengunjung. Sebab, menurutnya, millenials secara alami sudah berupaya mewujudkan sustainable tourism. ”Mereka sangat kritis dengan sampah yang ada di lokasi wisata,” beber Arief Yahya kepada 150 peserta yang hadir dalam diskusi.

Lalu, apa solusi dari Kemenpar? Saat ini mereka melakukan kampanye Pariwisata Berkelanjutan dengan menjadikan jurus 3P (Planet, People, dan Prosperity) sebagai acuan dalam pengembangan pariwisata. People, merujuk pada melibatkan wisatawan ke berbagai kegiatan lokal. Planet, menjadi kewajiban wisatawan menjaga tempat-tempat wisata.

Terkahir, pembangunan yang harus memperhatikan nilai ekonomis tempat wisata yang berdampak pada penduduk lokal di Prosperity. Travel Influencer Gemala Hanafiah menyebut bahwa langkah Kemenpar menggandeng para influencer lewat program Trip of Wonders adalah cara menarik untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan pada masyarakat, terutama kaum milenial. ”Karena milenials sangat kritis terhadap sampah di tempat wisata,” bebernya.

Langkah Kemenpar sendiri sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Telkomsel yang saat ini berperan aktif dalam komitmennya untuk ambil bagian dalam kepedulian menjaga lingkungan. Yakni, lewat aksi nyata kampaye #BHAYPLASTIK 2019. Gerakan sosial yang diadakan sejak Desember 2018 ini bertujuan untuk menyebarkan kesadaran lingkungan, khususnya agar masyarakat dapat lebih bijak dalam menggunakan plastik.

Melalui tagar #BhayPlastik di media sosial, Telkomsel mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk turut ambil bagian dengan membagikan pengalaman dalam melakukan gerakan mengurangi pemakaian sampah. Semua orang dapat berpartisipasi dengan melakukan aksi sederhana seperti mendaur ulang plastik bekas menjadi barang bermanfaat, mengganti penggunaan plastik sekali pakai seperti gelas/botol, tas, dan sedotan plastik dengan tumbler, tote bag, dan stainless straw, dan lain-lain.

Mereka telah menggelar roadshow #BHAYPLASTIK 2019 di 11 kota di Indonesia. Yang terbaru, kampanye #BHAYPLASTIK Festival 2019 yang digelar di lapangan PPI Pusenif Bandung, pada Sabtu 23 Maret 2019, silam. Telkomsel mengajak masyarakat untuk berkontribusi nyata dalam menjaga dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.

"Melalui acara ini masyarakat tidak hanya ikut dalam gerakan #Bhayplastik, tetapi juga mendapatkan pengetahuan bagaimana memanfaatkan plastik menjadi tepat guna,” ujar General Manager Sales Regional Jabar Telkomsel Agustiyono.

Di acara #BHAYPLASTIK Festival 2019 Bandung, dihadirkan beragam komunitas peduli lingkungan dari Jakarta dan Bandung, yang berbagi sampai sejauh apa dampak dan kerusakan yang akan terjadi apabila masyarakat tidak mengurangi penggunaan plastik dikehidupan kesehariannya.

Telkomsel juga menghadirkan Bazzar Community, di mana para komunitas lingkungan akan menunjukan bagaimana pemanfaatan sampah plastik melalui daur ulang dan menghasilkan nilai ekonomis dalam pengunaanya.

”Kita tidak hanya berusaha untuk menyebarkan kampanye #BHAYPLASTIK saja, tetapi juga mengajak masyarakat untuk memberikan aksi nyata mengurangi sampah plastik dan dapat lebih bijak dalam menggunakan plastik. Kedepannya Telkomsel juga akan menghadirkan program dan kampanye lain yang bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan,” pungkas Agustiyono.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5721 seconds (0.1#10.140)