Begini Cara Mengatasi Berbagai Permasalahan Otot yang Tepat
A
A
A
JAKARTA - Sport massage bisa menjadi jawaban atas berbagai permasalahan pada otot. Misalnya, ketika terjadi cedera otot pada atlet atau sport enthusiast yang menjalani rutinitas olahraga yang berat, atau bagi pegawai kantoran super sibuk yang kerap mengalami masalah sakit punggung atau pinggang.
Pendiri Giat Kurnia, salah satu gerai sport massage di Jakarta, Sugiat Moeljo Soedarmo mengungkapkan, sport massage beda dengan pijat biasa.
Sugiat menjelaskan, sport massage berfokus pada tiga hal. Pertama, yang dilakukan satu jam sebelum aktivitas olahraga untuk mempersiapkan otot menjadi lentur dan mencegah cedera. Kedua, sehabis olahraga atau setelah atlet bertanding, fokusnya relaksasi otot. Ketiga, untuk mengatasi masalah atau cedera otot, mulai dari sakit pinggang, sakit punggung, terkilir hingga saraf kejepit.
Pria yang juga pemijat atlet nasional itu memberikan beberapa tips untuk mencegah serta mengatasi cedera otot. "Pertama, bagi atlet atau sport enthusiast tentunya harus selalu melakukan pemanasan, peregangan dan pendinginan otot dengan teknik dan urutan yang benar setiap kali berolahraga. Sementara bagi pekerja kantoran yang banyak duduk juga bisa melakukan teknik peregangan otot sederhana selama 5 sampai 10 menit," ujar Sugiat dalam pembukaan Gerai Pusat Terbaru Giat Kurnia di kawasan Sunter, Jakarta, Kamis (4/4).
Selanjutnya, kata Sugiat, adalah rutin melakukan sport massage. Dalam hal ini selalu konsultasi dengan terapis untuk menentukan fokus serta frekuensi sport massage. Hal ini mengingat kondisi setiap orang berbeda, ada yang membutuhkan sport massage cukup satu kali sebulan atau harus satu kali seminggu.
"Juga pastikan memilih terapis yang paham anatomi otot dan mengerti teknik sport massage. Apabila sampai merasakan sakit yang luar biasa ketika sport massage, artinya tekniknya tidak benar," terang Sugiat.
Sementara itu, ketika terjadi cedera atau masalah otot, pertama-tama selalu kompres dengan es, atau rendam bagian yang cedera dalam air es dan hindari memberikan tekanan pada otot yang cedera. "Jangan pernah mengompres dengan air panas karena dapat menyebabkan cedera semakin memburuk. Pastikan cedera otot ditangani oleh spesialis kedokteran olahraga atau sport massage profesional," papar Sugiat.
Sugiat sendiri memulai kariernya lewat pendidikan khusus sport massage dari Kementerian Pemuda dan Olahraga pada 1987. Sugiat yang 18 tahun berkarier di Pelatnas PBSI juga mendukung para atlet Indonesia di ajang olahraga.
Pendiri Giat Kurnia, salah satu gerai sport massage di Jakarta, Sugiat Moeljo Soedarmo mengungkapkan, sport massage beda dengan pijat biasa.
Sugiat menjelaskan, sport massage berfokus pada tiga hal. Pertama, yang dilakukan satu jam sebelum aktivitas olahraga untuk mempersiapkan otot menjadi lentur dan mencegah cedera. Kedua, sehabis olahraga atau setelah atlet bertanding, fokusnya relaksasi otot. Ketiga, untuk mengatasi masalah atau cedera otot, mulai dari sakit pinggang, sakit punggung, terkilir hingga saraf kejepit.
Pria yang juga pemijat atlet nasional itu memberikan beberapa tips untuk mencegah serta mengatasi cedera otot. "Pertama, bagi atlet atau sport enthusiast tentunya harus selalu melakukan pemanasan, peregangan dan pendinginan otot dengan teknik dan urutan yang benar setiap kali berolahraga. Sementara bagi pekerja kantoran yang banyak duduk juga bisa melakukan teknik peregangan otot sederhana selama 5 sampai 10 menit," ujar Sugiat dalam pembukaan Gerai Pusat Terbaru Giat Kurnia di kawasan Sunter, Jakarta, Kamis (4/4).
Selanjutnya, kata Sugiat, adalah rutin melakukan sport massage. Dalam hal ini selalu konsultasi dengan terapis untuk menentukan fokus serta frekuensi sport massage. Hal ini mengingat kondisi setiap orang berbeda, ada yang membutuhkan sport massage cukup satu kali sebulan atau harus satu kali seminggu.
"Juga pastikan memilih terapis yang paham anatomi otot dan mengerti teknik sport massage. Apabila sampai merasakan sakit yang luar biasa ketika sport massage, artinya tekniknya tidak benar," terang Sugiat.
Sementara itu, ketika terjadi cedera atau masalah otot, pertama-tama selalu kompres dengan es, atau rendam bagian yang cedera dalam air es dan hindari memberikan tekanan pada otot yang cedera. "Jangan pernah mengompres dengan air panas karena dapat menyebabkan cedera semakin memburuk. Pastikan cedera otot ditangani oleh spesialis kedokteran olahraga atau sport massage profesional," papar Sugiat.
Sugiat sendiri memulai kariernya lewat pendidikan khusus sport massage dari Kementerian Pemuda dan Olahraga pada 1987. Sugiat yang 18 tahun berkarier di Pelatnas PBSI juga mendukung para atlet Indonesia di ajang olahraga.
(nug)