Korea Selatan Ciptakan Tren Produk Kecantikan dari Bunga Camellia
A
A
A
JEJU - Di Indonesia, bunga camellia mungkin tidak sepopuler mawar, anggrek, melati dan lainnya. Namun bagi masyarakat Jeju, bunga ini memiliki fungsi yang cukup penting. Ditanam sejak 300 tahun lalu, pohon bunga camellia berfungsi untuk melindungi rumah dari angin.
Seiring berjalannya waktu, pohon ini mulai dimafaatkan untuk berbagai hal. Mulai dari untuk makanan sampai kosmetik. KORAN SINDO dan SINDOnews.com berkesempatan untuk berkunjung ke Desa Camellia, salah satu desa yang bekerja sama dengan Amorepacific dalam penyediaan bahan baku kosmetik.
“Kami menyerahkan semua ke Amorepacific supaya dapat membuat produk seindah Cammelia. Tidak hanya bunga, daun dan biji juga kami serahkan untuk bahan baku,” kata Dong Jung Oh dari Institute Pelestarian Desa Camellia.
Kerja sama antara Amorepacific dan Desa Camellia mulai terjalin sejak tahun 2009. Dia mengatakan dalam waktu satu tahun Desa Camellia menjual setidaknya satu ton bunga dan daun. Sementara untuk biji bisa mencapai 300.000 ton per tahun. Sebelum bekerja sama dengan Amorepacific, warga Desa Camellia memanfaatkan pohon Camellia hanya untuk memproduksi minyak Camellia.
“Sejak bekerja sama dengan Amorepacific terjadi kenaikan nilai penjualan Camellia sebanyak sepuluh kali lipat. Tahun pertama bekerja sama 10 juta won. Tahun 2015 kami mendapat 400 juta won,” kata dia.
Lebih lanjut, Oh mengatakan pengumpul bunga camellia didominasi oleh orang-orang lanjut usia (lansia). Banyak dari lansia mengisi kegiatan mereka dengan memungut bunga-bunga yang jatuh untuk nanti disetorkan ke koperasi Desa Camellia. Brand Amorepacific yang menggunakan bahan bunga camellia antara lain Innisfree, Mamonde, Sulwhasoo.
Seiring berjalannya waktu, pohon ini mulai dimafaatkan untuk berbagai hal. Mulai dari untuk makanan sampai kosmetik. KORAN SINDO dan SINDOnews.com berkesempatan untuk berkunjung ke Desa Camellia, salah satu desa yang bekerja sama dengan Amorepacific dalam penyediaan bahan baku kosmetik.
“Kami menyerahkan semua ke Amorepacific supaya dapat membuat produk seindah Cammelia. Tidak hanya bunga, daun dan biji juga kami serahkan untuk bahan baku,” kata Dong Jung Oh dari Institute Pelestarian Desa Camellia.
Kerja sama antara Amorepacific dan Desa Camellia mulai terjalin sejak tahun 2009. Dia mengatakan dalam waktu satu tahun Desa Camellia menjual setidaknya satu ton bunga dan daun. Sementara untuk biji bisa mencapai 300.000 ton per tahun. Sebelum bekerja sama dengan Amorepacific, warga Desa Camellia memanfaatkan pohon Camellia hanya untuk memproduksi minyak Camellia.
“Sejak bekerja sama dengan Amorepacific terjadi kenaikan nilai penjualan Camellia sebanyak sepuluh kali lipat. Tahun pertama bekerja sama 10 juta won. Tahun 2015 kami mendapat 400 juta won,” kata dia.
Lebih lanjut, Oh mengatakan pengumpul bunga camellia didominasi oleh orang-orang lanjut usia (lansia). Banyak dari lansia mengisi kegiatan mereka dengan memungut bunga-bunga yang jatuh untuk nanti disetorkan ke koperasi Desa Camellia. Brand Amorepacific yang menggunakan bahan bunga camellia antara lain Innisfree, Mamonde, Sulwhasoo.
(alv)