Wisata Unik dengan Konsep Ramah Lingkungan Kian Diminati
A
A
A
SAAT ini semakin banyak wisata yang menawarkan perbedaan dan keunikan. Jika menyukai hal-hal yang berbau tema lingkungan, Anda bisa mencoba wisata yang ramah lingkungan. Selain bisa bersantai, Anda juga bisa meminimalkan dampak pariwisata terhadap lingkungan.
Dalam banyak hal, wisata dapat menjadi kekuatan untuk kebaikan, jadi mulailah berwisata ramah lingkungan dengan lima pilihan ini menurut Lonely Planet . Mulai dari mempromosikan hotel yang berkomitmen mengurangi konsumsi energi hingga tur perintis dan kegiatan yang dirancang memberikan feed-back kepada penduduk lokal komunitas dan membantu kehidupan alam berkembang.
Danau Garda, Italia
Danau Garda adalah danau terbesar di Italia yang memi liki koneksi kereta langsung dari Milan, yang memungkinkan pengunjung meninggalkan mobil mereka di rumah atau depo penye waan. Danau ini juga menjadi rumah bagi salah satu hotel paling ramah lingkungan di negara itu. Lefay Resort and Spa yang indah mengimbangi 100% emisi CO2 dan 60% energinya berasal dari sumber terbarukan.
Bahan desain berteknologi tinggi meminimalkan penyebaran panas dan energi, dan atapnya ditutupi vegetasi untuk mengurangi polusi penglihatan dan mempromosikan flora dan fauna lokal. Anda yang lelah dan stres karena penerbangan jauh pun bisa mencoba spa bersertifikat, Ecocert’s Ecological Spa.
Arosa, Swiss
Arosa adalah rumah bagi Hotel Valsana, hotel pertama di Swiss yang dipanaskan oleh “baterai es”, yakni sistem pe mulihan energi yang menggunakan kembali energi panas berlebih, yang seharusnya hilang di lingkungan sekitarnya.
Desa resor Pegunungan Alpen yang menawan ini juga membantu lingkungan de ngan cara lain. Beberapa hotel memiliki titik pengisian mobil listrik, bahkan ada titik pengisian di pusat kota yang bebas dan gratis digunakan.
Daerah ini juga telah diberi status Alpine Pearl, yakni mengakui mobilitas hijau danpraktik ramah lingku ngan. Status ini diberikan organisasi yang didanai Uni Eropa untuk mempromosikan dan mendu kung masyarakat yang berada di atas dan di luar ketika menyangkut pariwisata berkelanjutan.
Kepulauan Galapagos, Ekuador
Kepulauan yang terpencil dan terisolasi ini menarik minat banyak turis. Beberapa properti, seperti Pikaia Lodge, berupaya sekuat tenaga untuk melindungi lingkungan yang rapuh ini. Percaya atau tidak, hotel netral karbon inovatif ini terbuat dari baja, dipilih karena kemudahannya untuk didaur ulang.
Dindingnya ditutupi batu lava yang dikumpulkan dari area yang disetujui Layanan Taman Nasional Galapagos serta pintu dan furniturnya terbuat dari kayu jati yang masih bisa ditanam terus-menerus.
Hotel ini memiliki program reboisasi, yakni 10.000 pohon endemik, dan air yang berasal dari sistem panen hujan di atap.
Mayoritas operator tur datang dengan sadar ling ku ngan. Para wisatawan juga ke rap datang dalam kelompok kecil sehingga memiliki dam pak seminimal mungkin pada satwa liar dan lingkungan alam.
Bahama
Baru-baru ini, sejumlah properti Bahama telah mulai mengambil pendekatan yang lebih proaktif untuk melindungi lingkungan. Contohnya, Kamalame Cay di Pulau Andros yang mendorong para tamu untuk makan lionfish , yakni spesies invasif yang memangsa ikan asli dan mengganggu ekosistem lokal, atau Hotel The Other Side yang sepenuhnya bertenaga surya.
Di Tiamo Resort, semua produk yang digunakan diperiksa dengan hati-hati untuk meminimalkan risiko polusi. Panel surya atap digunakan untuk membantu memanaskan air. Untuk memastikan dukungan berkelanjutan dari komunitas lokal, Tiamo Resort merekrut semua karyawannya dari Bahama.
Pulau Pangulasian, Filipina
Pulau Pangulasian di Filipina adalah bolthole paradisiak bagi mereka yang mencari pelarian yang ramah lingkungan. Resor pulau pribadi ini didedikasikan untuk mendukung masyarakat lokal melalui inisiatif ekonomi. Salah satu usahanya yakni mengajarkan seni tenun tradisional kepada perempuan setempat, lalu dijual di hotel.
Ada juga program pelestarian alam berjangkauan luas, seperti pembersihan pantai dua kali sebulan, langkahlangkah melindungi penangkapan ikan ilegal, pemasangan Eco Reefs untuk membantu menyadarkan kembali lingkungan laut yang rusak, dan pelampung tambatan untuk menghindari berlanjutnya kerusakan jangkar di terumbu karang serta program konservasi penyu.
Dalam banyak hal, wisata dapat menjadi kekuatan untuk kebaikan, jadi mulailah berwisata ramah lingkungan dengan lima pilihan ini menurut Lonely Planet . Mulai dari mempromosikan hotel yang berkomitmen mengurangi konsumsi energi hingga tur perintis dan kegiatan yang dirancang memberikan feed-back kepada penduduk lokal komunitas dan membantu kehidupan alam berkembang.
Danau Garda, Italia
Danau Garda adalah danau terbesar di Italia yang memi liki koneksi kereta langsung dari Milan, yang memungkinkan pengunjung meninggalkan mobil mereka di rumah atau depo penye waan. Danau ini juga menjadi rumah bagi salah satu hotel paling ramah lingkungan di negara itu. Lefay Resort and Spa yang indah mengimbangi 100% emisi CO2 dan 60% energinya berasal dari sumber terbarukan.
Bahan desain berteknologi tinggi meminimalkan penyebaran panas dan energi, dan atapnya ditutupi vegetasi untuk mengurangi polusi penglihatan dan mempromosikan flora dan fauna lokal. Anda yang lelah dan stres karena penerbangan jauh pun bisa mencoba spa bersertifikat, Ecocert’s Ecological Spa.
Arosa, Swiss
Arosa adalah rumah bagi Hotel Valsana, hotel pertama di Swiss yang dipanaskan oleh “baterai es”, yakni sistem pe mulihan energi yang menggunakan kembali energi panas berlebih, yang seharusnya hilang di lingkungan sekitarnya.
Desa resor Pegunungan Alpen yang menawan ini juga membantu lingkungan de ngan cara lain. Beberapa hotel memiliki titik pengisian mobil listrik, bahkan ada titik pengisian di pusat kota yang bebas dan gratis digunakan.
Daerah ini juga telah diberi status Alpine Pearl, yakni mengakui mobilitas hijau danpraktik ramah lingku ngan. Status ini diberikan organisasi yang didanai Uni Eropa untuk mempromosikan dan mendu kung masyarakat yang berada di atas dan di luar ketika menyangkut pariwisata berkelanjutan.
Kepulauan Galapagos, Ekuador
Kepulauan yang terpencil dan terisolasi ini menarik minat banyak turis. Beberapa properti, seperti Pikaia Lodge, berupaya sekuat tenaga untuk melindungi lingkungan yang rapuh ini. Percaya atau tidak, hotel netral karbon inovatif ini terbuat dari baja, dipilih karena kemudahannya untuk didaur ulang.
Dindingnya ditutupi batu lava yang dikumpulkan dari area yang disetujui Layanan Taman Nasional Galapagos serta pintu dan furniturnya terbuat dari kayu jati yang masih bisa ditanam terus-menerus.
Hotel ini memiliki program reboisasi, yakni 10.000 pohon endemik, dan air yang berasal dari sistem panen hujan di atap.
Mayoritas operator tur datang dengan sadar ling ku ngan. Para wisatawan juga ke rap datang dalam kelompok kecil sehingga memiliki dam pak seminimal mungkin pada satwa liar dan lingkungan alam.
Bahama
Baru-baru ini, sejumlah properti Bahama telah mulai mengambil pendekatan yang lebih proaktif untuk melindungi lingkungan. Contohnya, Kamalame Cay di Pulau Andros yang mendorong para tamu untuk makan lionfish , yakni spesies invasif yang memangsa ikan asli dan mengganggu ekosistem lokal, atau Hotel The Other Side yang sepenuhnya bertenaga surya.
Di Tiamo Resort, semua produk yang digunakan diperiksa dengan hati-hati untuk meminimalkan risiko polusi. Panel surya atap digunakan untuk membantu memanaskan air. Untuk memastikan dukungan berkelanjutan dari komunitas lokal, Tiamo Resort merekrut semua karyawannya dari Bahama.
Pulau Pangulasian, Filipina
Pulau Pangulasian di Filipina adalah bolthole paradisiak bagi mereka yang mencari pelarian yang ramah lingkungan. Resor pulau pribadi ini didedikasikan untuk mendukung masyarakat lokal melalui inisiatif ekonomi. Salah satu usahanya yakni mengajarkan seni tenun tradisional kepada perempuan setempat, lalu dijual di hotel.
Ada juga program pelestarian alam berjangkauan luas, seperti pembersihan pantai dua kali sebulan, langkahlangkah melindungi penangkapan ikan ilegal, pemasangan Eco Reefs untuk membantu menyadarkan kembali lingkungan laut yang rusak, dan pelampung tambatan untuk menghindari berlanjutnya kerusakan jangkar di terumbu karang serta program konservasi penyu.
(don)