Aktor Tommy Kurniawan Bakal Melenggang ke Senayan
A
A
A
JAKARTA - Aktor yang juga bintang iklan, Tommy Kurniawan yakin bahwa dirinya bakal melenggang ke Senayan sebagai wakil rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bersama timnya, Tommy pun masih terus mengawal perhitungan suaranya dalam perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Pria kelahiran Jakarta, 15 September 1984 ini enggan suaranya untuk mendapatkan satu kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang sudah berada di depan mata diambil alih pihak lain.
"Alhamdulillah, kerja keras yang saya dan teman-teman lakukan sudah sangat baik dan tepat. Hasil perolehan suara saya sangat baik memuaskan. Insha Allah, satu kursi untuk PKB dari saya akan kami dapatkan," ungkap Tommy dengan penuh keyakinan.
"Hal terpenting, saya ingin benar dikawal perhitungannya, jangan sampai hilang atau lari ke pihak lain, apalagi berupaya mencoba menggelembungkan suara, saya pastikan semua itu akan kita kawal dengan ketat," ucap Tommy dalam keterangan resmi yang diterima SINDO.
Saat ini memang tersisa sekitar dua kecamatan lagi, dan itu membuat Tommy yakin memiliki peluang besar untuk melenggang ke Senayan. "Iya benar, hanya sisa dua kecamatan yang belum terhitung. Jadi dengan sisa dua kecamatan itu, sepertinya akan sulit mengejar suara yang saya peroleh. Dibutuhkan 50-60 ribu suara minimal. Jadi sangat tidak mungkin," kata bapak dua anak tersebut.
Sementara itu, Ketua DPP PKB, Abdul Kadir Karding mengungkapkan bahwa Dapil Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang menjadi wilayah "pertempuran" Tommy memiliki sembilan kursi DPR RI yang diperebutkan. Pertarungan sengit dan ketat terjadi dalam pemilihan legislatif di daerah tersebut.
Dengan menyisakan dua kecamatan, Tommy berpeluang besar lolos, karena mendapat perolehan suara paling tinggi dari calon lain yang memperebutkan satu kursi tersisa. "Jadi dari sembilan kursi yang ada, delapan sudah didapatkan oleh beberapa partai. Dan kini hanya tersisa satu kursi saja," tukas Abdul Kadir.
"Dari perhitungan yang ada, kami (PKB) suaranya sudah tidak terkejar lagi dengan partai kompetitor lainnya yang berada di bawah PKB perolehan suaranya, termasuk Golkar untuk kursi keduanya," tambahnya.
Lebih lanjut, Abdul Kadir mengutarakan bahwa untuk menyalip suara PKB, Golkar, yang menjadi pesaing terdekat harus mendapatkan lebih dari 60 ribu suara. "Itukan sudah tidak mungkin. Artinya, satu kursi tersisa akan didapat PKB. Dan ini untuk kali pertama kami pecah telur dapat kursi di Dapil Jabar 5," tutupnya.
Pria kelahiran Jakarta, 15 September 1984 ini enggan suaranya untuk mendapatkan satu kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang sudah berada di depan mata diambil alih pihak lain.
"Alhamdulillah, kerja keras yang saya dan teman-teman lakukan sudah sangat baik dan tepat. Hasil perolehan suara saya sangat baik memuaskan. Insha Allah, satu kursi untuk PKB dari saya akan kami dapatkan," ungkap Tommy dengan penuh keyakinan.
"Hal terpenting, saya ingin benar dikawal perhitungannya, jangan sampai hilang atau lari ke pihak lain, apalagi berupaya mencoba menggelembungkan suara, saya pastikan semua itu akan kita kawal dengan ketat," ucap Tommy dalam keterangan resmi yang diterima SINDO.
Saat ini memang tersisa sekitar dua kecamatan lagi, dan itu membuat Tommy yakin memiliki peluang besar untuk melenggang ke Senayan. "Iya benar, hanya sisa dua kecamatan yang belum terhitung. Jadi dengan sisa dua kecamatan itu, sepertinya akan sulit mengejar suara yang saya peroleh. Dibutuhkan 50-60 ribu suara minimal. Jadi sangat tidak mungkin," kata bapak dua anak tersebut.
Sementara itu, Ketua DPP PKB, Abdul Kadir Karding mengungkapkan bahwa Dapil Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang menjadi wilayah "pertempuran" Tommy memiliki sembilan kursi DPR RI yang diperebutkan. Pertarungan sengit dan ketat terjadi dalam pemilihan legislatif di daerah tersebut.
Dengan menyisakan dua kecamatan, Tommy berpeluang besar lolos, karena mendapat perolehan suara paling tinggi dari calon lain yang memperebutkan satu kursi tersisa. "Jadi dari sembilan kursi yang ada, delapan sudah didapatkan oleh beberapa partai. Dan kini hanya tersisa satu kursi saja," tukas Abdul Kadir.
"Dari perhitungan yang ada, kami (PKB) suaranya sudah tidak terkejar lagi dengan partai kompetitor lainnya yang berada di bawah PKB perolehan suaranya, termasuk Golkar untuk kursi keduanya," tambahnya.
Lebih lanjut, Abdul Kadir mengutarakan bahwa untuk menyalip suara PKB, Golkar, yang menjadi pesaing terdekat harus mendapatkan lebih dari 60 ribu suara. "Itukan sudah tidak mungkin. Artinya, satu kursi tersisa akan didapat PKB. Dan ini untuk kali pertama kami pecah telur dapat kursi di Dapil Jabar 5," tutupnya.
(nug)