Bidik Wisatawan Muslim, Hongkong Kembangkan Potensi Wisata Halal
A
A
A
HONG KONG - Cukup banyak hal menarik dari Hong Kong yang memikat wisatawan, terutama masyarakat Indonesia. Selain jaraknya yang tidak begitu jauh, Hong Kong dikenal sebagai hub di daerah Asia yang mempunyai sejarah dan budaya unik, percampuran antara Barat dan Timur. Dengan melihat potensi yang besar dari wisatawan asal Indonesia dan negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia, Brunei dan Singapura, Hong Kong Tourism Board (HKTB) pun mencoba mengembangkan wisata halal.
Seiring terus berkembangnya jumlah kunjungan wisatawan asal Indonesia, Hong Kong Tourism Board memproyeksikan potensi kunjungannya bakal tumbuh double digit pada tahun ini. Marketing Manager South East Asia Hong Kong Tourism Board, Martin Gwee Yu Hui mengatakan, tren kunjungan turis asal Indonesia ke Hong Kong terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dan salah satu upaya yang digiatkan adalah memberikan paket yang menarik kepada travel agen dan maskapai.
"Tren pertumbuhan wisatawan asal Indonesia meningkat terus. Indonesia ini pasar yang prospektif karena kunjungan turisnya ketiga terbesar di ASEAN. Pertumbuhan wisatawan asal Indonesia cukup besar sekitar 17, 1 persen year on year dari 33.951 menjadi 39.747. Ini hanya pertumbuhan dan angka per bulannya lebih besar dari ini," ungkap Martin.
Belakangan ini, berbagai negara terus menggaungkan tren wisata halal guna memikat wisatawan muslim dari berbagai belahan dunia. Hong Kong pun menjadi salah satu negara yang terbilang aktif mengincar pasar wisata halal. "Kami juga ada wisata yang ramah dengan muslim untuk menarik pasar Indonesia agar terus bertumbuh," ujar Martin.
Selama 2018, HKTB mengklaim, tidak sekadar menggencarkan promosi, tetapi juga mempersiapkan pelayanan terbaik dalam hal wisata halal. Upaya itu diawali dengan Muslim Travel Seminar bagi rekan bisnis dan wisata Hong Kong untuk memahami kebutuhan wisatawan muslim pada umumnya. Diikuti sekitar 120 representasi industri pakaian, pangan, pusat perbelanjaan, dan atraksi wisata, seminar ini membedah soal sertifikasi halal, karakteristik wisatawan muslim, dan potensi pasar wisata halal di Hong Kong.
"Hong Kong berharap dapat meningkatkan pengetahuan wisatawan akan adanya kuliner halal, fasilitas beribadah, dan berbagai fasilitas ramah muslim lainnya, makanya kami menyarankan untuk restoran tidak vulgar menampilkan daging babi di etalase resto dan menyiapkan air bersih yang layak dikonsumsi," kata Martin.
HKTB juga mengaku telah menggandeng media daring wisata Muslim untuk menciptakan konten menarik yang menyoroti Hong Kong sebagai destinasi yang direkomendasikan bagi wisatawan muslim. Di samping itu, bucket list ramah muslim juga telah diluncurkan, dengan konten seperti atraksi-atraksi yang patut dikunjungi, kuliner halal, dan fasilitas ramah muslim di Hong Kong.
Salah satu atraksi lokal yang dapat dikunjungi adalah Ngong Ping dengan Crystal Cabin Cable Cars dan Big Buddha ikoniknya. Di Ngong Ping juga tersedia restoran bersertifikat halal, yakni Ebeneezer’s Kebab and Pizzeria yang menyajikan beragam hidangan India dan Timur Tengah. Sejumlah menu makanan halal di Mas Restaurant di Cheung Sa Wan Road, Sham Shui Po, Kowloon. Salah satu menu unggulan di restoran tersebut adalah Lamb Chop.
Pilihan makanan halal lainnya tersedia di Islamic Centre Canteen yang menyediakan beragam dim sum halal seperti siu mai, har gaw, xiao long bao, dan ketan kukus bungkus daun lotus isi ayam. Ada pula Chirsly Cafe yang terkenal dengan roti nanasnya (bo lo bao) dan egg tarts bagi wisatawan muslim pencinta pastry.
Sertifikasi restoran halal juga telah diperoleh beberapa tempat rekreasi di Hongkong. Ada Cafe Ocean di Ocean Park Hongkong yang menyajikan beragam hidangan khas Asia Tenggara. Lalu, ada pula Hong Kong Disneyland yang turut menawarkan beragam pilihan hidangan halal seperti di Main Street Market, Mystic Point's Explorer's Club Restaurant, dan Tahitian Terrace. Pilihan restoran tersebut menyajikan hidangan Korea, Jepang, dan Indonesia. Setelah menikmati hidangan halal, wisatawan muslim dapat beribadah di ruang ibadah khusus, berlokasi tepat di sebelah Explorer’s Lodge.
Bagi wisatawan asal Indonesia yang akan mengunjungi Hong Kong, tak perlu khawatir merogoh kocek dalam-dalam untuk berkeliling kota, karena kota modern yang terletak di China ini bisa Anda kelilingi dalam waktu satu hari hanya dengan HKD150 atau sekitar Rp180 ribu dengan MTR atau subway.
Seiring terus berkembangnya jumlah kunjungan wisatawan asal Indonesia, Hong Kong Tourism Board memproyeksikan potensi kunjungannya bakal tumbuh double digit pada tahun ini. Marketing Manager South East Asia Hong Kong Tourism Board, Martin Gwee Yu Hui mengatakan, tren kunjungan turis asal Indonesia ke Hong Kong terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dan salah satu upaya yang digiatkan adalah memberikan paket yang menarik kepada travel agen dan maskapai.
"Tren pertumbuhan wisatawan asal Indonesia meningkat terus. Indonesia ini pasar yang prospektif karena kunjungan turisnya ketiga terbesar di ASEAN. Pertumbuhan wisatawan asal Indonesia cukup besar sekitar 17, 1 persen year on year dari 33.951 menjadi 39.747. Ini hanya pertumbuhan dan angka per bulannya lebih besar dari ini," ungkap Martin.
Belakangan ini, berbagai negara terus menggaungkan tren wisata halal guna memikat wisatawan muslim dari berbagai belahan dunia. Hong Kong pun menjadi salah satu negara yang terbilang aktif mengincar pasar wisata halal. "Kami juga ada wisata yang ramah dengan muslim untuk menarik pasar Indonesia agar terus bertumbuh," ujar Martin.
Selama 2018, HKTB mengklaim, tidak sekadar menggencarkan promosi, tetapi juga mempersiapkan pelayanan terbaik dalam hal wisata halal. Upaya itu diawali dengan Muslim Travel Seminar bagi rekan bisnis dan wisata Hong Kong untuk memahami kebutuhan wisatawan muslim pada umumnya. Diikuti sekitar 120 representasi industri pakaian, pangan, pusat perbelanjaan, dan atraksi wisata, seminar ini membedah soal sertifikasi halal, karakteristik wisatawan muslim, dan potensi pasar wisata halal di Hong Kong.
"Hong Kong berharap dapat meningkatkan pengetahuan wisatawan akan adanya kuliner halal, fasilitas beribadah, dan berbagai fasilitas ramah muslim lainnya, makanya kami menyarankan untuk restoran tidak vulgar menampilkan daging babi di etalase resto dan menyiapkan air bersih yang layak dikonsumsi," kata Martin.
HKTB juga mengaku telah menggandeng media daring wisata Muslim untuk menciptakan konten menarik yang menyoroti Hong Kong sebagai destinasi yang direkomendasikan bagi wisatawan muslim. Di samping itu, bucket list ramah muslim juga telah diluncurkan, dengan konten seperti atraksi-atraksi yang patut dikunjungi, kuliner halal, dan fasilitas ramah muslim di Hong Kong.
Salah satu atraksi lokal yang dapat dikunjungi adalah Ngong Ping dengan Crystal Cabin Cable Cars dan Big Buddha ikoniknya. Di Ngong Ping juga tersedia restoran bersertifikat halal, yakni Ebeneezer’s Kebab and Pizzeria yang menyajikan beragam hidangan India dan Timur Tengah. Sejumlah menu makanan halal di Mas Restaurant di Cheung Sa Wan Road, Sham Shui Po, Kowloon. Salah satu menu unggulan di restoran tersebut adalah Lamb Chop.
Pilihan makanan halal lainnya tersedia di Islamic Centre Canteen yang menyediakan beragam dim sum halal seperti siu mai, har gaw, xiao long bao, dan ketan kukus bungkus daun lotus isi ayam. Ada pula Chirsly Cafe yang terkenal dengan roti nanasnya (bo lo bao) dan egg tarts bagi wisatawan muslim pencinta pastry.
Sertifikasi restoran halal juga telah diperoleh beberapa tempat rekreasi di Hongkong. Ada Cafe Ocean di Ocean Park Hongkong yang menyajikan beragam hidangan khas Asia Tenggara. Lalu, ada pula Hong Kong Disneyland yang turut menawarkan beragam pilihan hidangan halal seperti di Main Street Market, Mystic Point's Explorer's Club Restaurant, dan Tahitian Terrace. Pilihan restoran tersebut menyajikan hidangan Korea, Jepang, dan Indonesia. Setelah menikmati hidangan halal, wisatawan muslim dapat beribadah di ruang ibadah khusus, berlokasi tepat di sebelah Explorer’s Lodge.
Bagi wisatawan asal Indonesia yang akan mengunjungi Hong Kong, tak perlu khawatir merogoh kocek dalam-dalam untuk berkeliling kota, karena kota modern yang terletak di China ini bisa Anda kelilingi dalam waktu satu hari hanya dengan HKD150 atau sekitar Rp180 ribu dengan MTR atau subway.
(nug)