Pulang dari Boston, Kelvin Andreas Semakin Mahir Bermain Drum
A
A
A
JAKARTA - Semakin berkembangnya industri musik Tanah Air perlahan turut memberikan ruang kepada banyaknya musisi muda berkualitas untuk unjuk gigi. Setelah pianis cilik Indonesia, Joey Alexander sempat menghebohkan dunia, selanjutnya bakal mengikutinya seorang drummer muda Kelvin Andreas.
Kemampuan Kelvin sebagai penggebuk drum yang mendalami genre musik jazz sudah dibuktikannya. Pemuda asal Surabaya itu pernah memenangkan Yamaha Mio Music Festival dalam kategori jazz.
Selain itu, bakat dan prestasinya sebagai penggebuk drum juga pernah mengantarkan bandnya The Bagus Adimas Trio menjadi band pembuka untuk acara bertajuk An Homage to Bubi Chen. Mereka membawakan beberapa lagu-lagu jazz standar, salah satunya Fly Me to the Moon. Saat itu, Kelvin dan band juga berbagi panggung bareng Sandy Winarta Quartet featuring Monita Tahalea.
Demi menggapai mimpinya menjadi drummer jazz andal, Kelvin pun melanjutkan jenjang pendidikannya ke Berklee College of Music di Boston, Amerika Serikat. Tempat menimba ilmu Kelvin itu sendiri dikenal melahirkan sederet musisi andal dunia. Meski pada awalnya, orang tua ragu, namun Kelvin tak patah semangat.
"Saya coba daftar sekolah musik di Universitas Capilano, Kanada. Ternyata diterima. Tapi, Howie Chen, kakak dari Benny Chen bilang kenapa tidak mencoba di Berklee College of Music, Boston. Kampus itu salah satu tempat terbaik untuk belajar musik," tutur Kelvin dalam keterangan resmi yang diterima SINDO, Minggu (9/6).
Drummer berkacamata kelahiran Surabaya, 20 September 1995 ini pun merasa dirinya tidak mungkin bisa masuk kampus tersebut. Selain tes dan persaingan yang ketat, biaya yang diperlukan juga cukup merogoh kocek dalam-dalam. Namun karena keinginannya besar, dirinya memberanikan diri untuk mendaftar. "Howie Chen berhasil membujuk saya untuk terus mengejar Berklee. Ternyata saya diterima dan mendapatkan beasiswa pula," jelasnya.
Memang tak mudah untuk bisa menembus kampus tersebut. Ada syarat yang harus dipenuhi, yakni mengikuti audisi langsung di Singapura. "Kita diuji untuk bisa berimprovisasi. Kemudian, ada tes kemampuan sight reading atau baca partitur not balok. Terakhir, saya diuji berbagai genre musik, seperti jazz dan funk, sekaligus jamming bareng jurinya," papar Kelvin yang memutuskan untuk ambil jurusan jazz composition.
Sebelum mencapai itu semua, Kelvin mengisahkan jika dirinya mulai akrab dengan musik sejak usia 6 tahun, dan kala itu drum menjadi alat musik pertama yang dia kuasai. Masuk SMP, kecintaannya pada musik semakin besar. Putra pasangan Alexander Theogianto dan Selvia Ang itu kian giat belajar mendalami kemamuan bermusiknya dan mulai membentuk band bersama teman-temannya.
Tanpa tanggung-tanggung, alumnus SMA Kristen Petra 2 Surabaya ini mengasah kemampuan drumnya bersama Benny Chen, anak musisi legendaris Bubi Chen. Sedangkan kedekatannya dengan musik jazz terjadi saat duduk di bangku SMA, dan yang kali pertama meracuninya adalah temannya. "Setelah lebih mengenal jazz, saya jadi jatuh cinta. Musiknya unik dan punya karakter," tegasnya.
Lantas, Kelvin pun memutuskan untuk mendalami musik jazz bersama Yason Gunawan. "Dari Yason Gunawan, saya belajar banyak seperti teori musik dan instrumen lain yaitu saksofon dan piano," ungkapnya.
Awal April lalu, Kelvin merilis album berjudul Vivid Imagery, yang berisi tujuh lagu garapannya sendiri. Album tersebut juga bisa dinikmati melalui aplikasi musik digital, seperti Spotify dan iTunes. Lagu-lagu dari album itu digarap selama empat tahun saat masih masih memperdalam ilmu di Berklee.
Tahun lalu, Kelvin juga sempat tampil dalam acara Berklee China-US Music Concert featuring Tia Ray di Boston, Massachusetts, dan Hanbeom n Lee Jazz Quartet di New York. Kelvin mengaku bahwa dia bisa menggebuk drum di panggung tersebut karena music director dari acara tersebut melihat performa dan skill yang dimilikinya.
Hal paling membanggakan, nama Kelvin tercatat sebagai anggota band GRJ and the Recipe yang pernah mendapat nominasi Best Blues Act of the Year 2018 oleh New England Music Awards. Terakhir, dia melakukan tur ke Washington DC dengan Ai's Sakura Band selama tiga hari pada acara tahunan Cherry Blossom Festival.
"Dalam waktu dekat ini aku juga diundang buat acara TV AM Garden Show. Main dan sekalian bahas dan promo album Vivid Imagery," pungkas Kelvin.
Kemampuan Kelvin sebagai penggebuk drum yang mendalami genre musik jazz sudah dibuktikannya. Pemuda asal Surabaya itu pernah memenangkan Yamaha Mio Music Festival dalam kategori jazz.
Selain itu, bakat dan prestasinya sebagai penggebuk drum juga pernah mengantarkan bandnya The Bagus Adimas Trio menjadi band pembuka untuk acara bertajuk An Homage to Bubi Chen. Mereka membawakan beberapa lagu-lagu jazz standar, salah satunya Fly Me to the Moon. Saat itu, Kelvin dan band juga berbagi panggung bareng Sandy Winarta Quartet featuring Monita Tahalea.
Demi menggapai mimpinya menjadi drummer jazz andal, Kelvin pun melanjutkan jenjang pendidikannya ke Berklee College of Music di Boston, Amerika Serikat. Tempat menimba ilmu Kelvin itu sendiri dikenal melahirkan sederet musisi andal dunia. Meski pada awalnya, orang tua ragu, namun Kelvin tak patah semangat.
"Saya coba daftar sekolah musik di Universitas Capilano, Kanada. Ternyata diterima. Tapi, Howie Chen, kakak dari Benny Chen bilang kenapa tidak mencoba di Berklee College of Music, Boston. Kampus itu salah satu tempat terbaik untuk belajar musik," tutur Kelvin dalam keterangan resmi yang diterima SINDO, Minggu (9/6).
Drummer berkacamata kelahiran Surabaya, 20 September 1995 ini pun merasa dirinya tidak mungkin bisa masuk kampus tersebut. Selain tes dan persaingan yang ketat, biaya yang diperlukan juga cukup merogoh kocek dalam-dalam. Namun karena keinginannya besar, dirinya memberanikan diri untuk mendaftar. "Howie Chen berhasil membujuk saya untuk terus mengejar Berklee. Ternyata saya diterima dan mendapatkan beasiswa pula," jelasnya.
Memang tak mudah untuk bisa menembus kampus tersebut. Ada syarat yang harus dipenuhi, yakni mengikuti audisi langsung di Singapura. "Kita diuji untuk bisa berimprovisasi. Kemudian, ada tes kemampuan sight reading atau baca partitur not balok. Terakhir, saya diuji berbagai genre musik, seperti jazz dan funk, sekaligus jamming bareng jurinya," papar Kelvin yang memutuskan untuk ambil jurusan jazz composition.
Sebelum mencapai itu semua, Kelvin mengisahkan jika dirinya mulai akrab dengan musik sejak usia 6 tahun, dan kala itu drum menjadi alat musik pertama yang dia kuasai. Masuk SMP, kecintaannya pada musik semakin besar. Putra pasangan Alexander Theogianto dan Selvia Ang itu kian giat belajar mendalami kemamuan bermusiknya dan mulai membentuk band bersama teman-temannya.
Tanpa tanggung-tanggung, alumnus SMA Kristen Petra 2 Surabaya ini mengasah kemampuan drumnya bersama Benny Chen, anak musisi legendaris Bubi Chen. Sedangkan kedekatannya dengan musik jazz terjadi saat duduk di bangku SMA, dan yang kali pertama meracuninya adalah temannya. "Setelah lebih mengenal jazz, saya jadi jatuh cinta. Musiknya unik dan punya karakter," tegasnya.
Lantas, Kelvin pun memutuskan untuk mendalami musik jazz bersama Yason Gunawan. "Dari Yason Gunawan, saya belajar banyak seperti teori musik dan instrumen lain yaitu saksofon dan piano," ungkapnya.
Awal April lalu, Kelvin merilis album berjudul Vivid Imagery, yang berisi tujuh lagu garapannya sendiri. Album tersebut juga bisa dinikmati melalui aplikasi musik digital, seperti Spotify dan iTunes. Lagu-lagu dari album itu digarap selama empat tahun saat masih masih memperdalam ilmu di Berklee.
Tahun lalu, Kelvin juga sempat tampil dalam acara Berklee China-US Music Concert featuring Tia Ray di Boston, Massachusetts, dan Hanbeom n Lee Jazz Quartet di New York. Kelvin mengaku bahwa dia bisa menggebuk drum di panggung tersebut karena music director dari acara tersebut melihat performa dan skill yang dimilikinya.
Hal paling membanggakan, nama Kelvin tercatat sebagai anggota band GRJ and the Recipe yang pernah mendapat nominasi Best Blues Act of the Year 2018 oleh New England Music Awards. Terakhir, dia melakukan tur ke Washington DC dengan Ai's Sakura Band selama tiga hari pada acara tahunan Cherry Blossom Festival.
"Dalam waktu dekat ini aku juga diundang buat acara TV AM Garden Show. Main dan sekalian bahas dan promo album Vivid Imagery," pungkas Kelvin.
(nug)