Penjelajahan Waktu di Avengers: Endgame Sesuai Teori Sains Modern

Minggu, 23 Juni 2019 - 21:42 WIB
Penjelajahan Waktu di Avengers: Endgame Sesuai Teori Sains Modern
Penjelajahan Waktu di Avengers: Endgame Sesuai Teori Sains Modern
A A A
Salah satu aspek yang menjadi bahasan panas dari film Avengers: Endgame hingga saat ini adalah sains-nya, terutama terkait penjelajahan waktu. Di film tersebut, para Avengers tersisa pergi menjelajah waktu untuk mendapatkan Batu Keabadian dari masa lalu yang kemudian mereka pakai untuk menghidupkan kembali teman-teman mereka yang menjadi korban jentikan jari Thanos di Avengers: Infinity War. Elemen penjelajahan waktu di Endgame dianggap kompleks dan memicu debat di antara para penggemarnya di internet.

Sejumlah ilmuwan di dunia nyata juga pernah mengungkapkan pandangan mereka terhadap elemen tersebut. Kini, seorang astrofisikawan kondang Neil deGrasse Tyson menjawab pertanyaan seputar sains dan juga penjelajahan waktu yang dilakukan di Endgame di episode terbaru Star Talk yang dia pandu.

Dalam episode sepanjang satu jam itu, Tyson menjawab pertanyaan dari para penggemar terkait berbagai macam aspek sains di Endgame. Salah satu yang dipertanyakan di waktu paling awal adalah tentang elemen penjelajahan waktu. Pertanyaan yang muncul adalah gerakan penjelajahan waktu mana yang lebih menyentuh teori modern, apakah Back to the Future atau Avengers: Endgame. Menurut Tyson, dengan semua kompleksitasnya, Endgame lebih pas dengan teori kontemporer—tapi itu tidak membuatnya tidak punya salah. (Baca Juga: Penjelasan Ilmiah Perjalanan ke Masa Lalu di Avengers: Endgame )

“Back to the Future berusaha untuk tetap sekonsisten mungkin di tiap belokannya. Saya membahas Back to the Future 1, bukan dua atau tiga. Jadi, Endgame, kalau saya akan membuatnya konsisten secara internal, memerlukan set lini masa yang lebih kompleks yang bercabang satu dengan yang lainnya dari yang terjadi di Back to the Future. Semua yang terjadi din Back to the Future adalah dia menciptakan lini masa alternatif tunggal yang mirip lini masa yang kita inginkan ada di sana, jadi ini punya elemen yang sangat memuaskan,” papar Tyson seperti dikutip ComicBook.com.

“Di Endgame, pikirkan saja lini masa yang banyak. Lupakan fakta bahwa Captain America yang memutuskan bertahan dengan pacarnya dan tidak melakukan penyelamatan yang dia lakukan di film lain sebagai Captain America saat ini. Masih ada elemen saat ini dari semuanya yang sekarang hilang ke sejumlah lini masa yang tidak ada di lini masa yang ditinggalkan kepada kita. Dia duduk di bangku sebagai seorang tua dan kita bahagia untuknya karena dia kembali ke cinta sejati dalam hidupnya. Kalian tidak bisa membencinya. Tapi, bagaimana dengan kejahatan yang dia hentikan di masa lalu? Bagaimana itu? Yah, itu adalah semesta lain yang membuka pada poin ini karena kalian tidak mengubah lini masa, kalian mencabangkan lini masa. Itulah konsep modern atas apa yang terjadi ketika kalian mengubah waktu,” tutur Tyson.

Hanya karena ide mencabangkan lini masa ini benar setidaknya dalam kerangka teori ilmiah kontemporer tidak berarti Endgame benar. Tyson menyebut interaksi pahlawan dengan diri mereka di masa lalu—terutama pertarungan Captain America masa kini dengan dirinya pada 2012—sangatlah berbahaya dan problematik dalam kerangka menjaga lini masa “utama” yang berusaha mereka selamatkan.

“Kalian tidak bisa berinteraksi dengan diri kalian karena kalian tidak tahu pengaruh apa yang akan kalian berikan pada dunia yang akan terjadi yang coba kalian hentikan. Itu sangat berbahaya,” ujar Tyson.

Penjelajahan waktu adalah salah satu elemen yang paling didebatkan dan sementara ini sangat terkait dengan apa yang terjadi ketika Captain America memilih kembali ke masa lalu bersama Peggy Carter, ide bahwa meskipun interaksi paling dasar dalam penjelajahan waktu itu bisa menciptakan masalah adalahn satu yang jarang terjadi. Namun, mungkin berusaha mengaplikasikan sains di semua hal itu sulit ketika penulis dan sutradara Endgame malah saling bertolak belakang terkait penjelajahan waktu. Pada akhirnya, lebih mudahn menerima ide bahwa semesta alternatif adalah sesuatu dan MCU diubah dengan cara yang unik.

“Penjelajahan waktu di film ini menciptakan realitas alternatif. Dia hidup di kehidupan yang sangat berbeda di dunia itu. Kita tidak tahu jelas bagaimana hidupnya, tapi saya ingin percaya kalau dia masih membantu yang lainnya ketika mereka diubutuhkan di dunia itu,” ujar sutradara Endgame, Joe Russo.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3608 seconds (0.1#10.140)