Dipoles Dana BUMDes, Pantai Rumbia pun Cantik Rupawan
A
A
A
MINAHASA - Jika berkunjung ke Manado, sempatkanlah berkunjung ke Minahasa. Selain daerahnya terkenal nyaman dan indah, saat ini ada Pantai Rumbia yang telah menjadi destinasi baru yang tengah diminati wisatawan.
Menariknya, objek wisata pantai ini dikembangkan masyarakat setempat atas inisiatif hukum tua (kepala desa) daerah tersebut. Bahkan dana pengembangan lokasi wisata berasal dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pariwisata, Dino Gobel, berkesempatan berkunjung ke Pantai Rumbia di Kecamatan Langowan Selatan, Kabupaten Minahasa. Kunjungan ke tempat ini atas ajakan sahabatnya, Faisal, yang juga GM Hotel Swiss Belhotel Maleosan Manado.
“Setelah sekitar 2,5 jam berkendaraan dari Manado melalui jalan aspal mulus melewati Kawangkoan dan Ratahan Bentenan, akhirnya saya tiba juga di Pantai Rumbia,” katanya, Selasa (3/7/2019).
Dino menjelaskan, pantai ini memang belum setenar sejumlah obyek wisata pantai tetangga dekatnya seperti Pantai Bentenan dan Pantai Lumintang. “Tapi, saat Anda berada di tempat ini, terlihat kesan luar biasa indah pantai yang memiliki hamparan pasir putih kecokelatan dan alam eksotik berupa dinding goa bukit yang berada di sisi kiri kawasan. Sementara hamparan Pulau Bentenan dengan gugusan pulau utus utus berada di depan pantai,” papar dia.
Di sisi lain, kata dia, saat tiba di areal Pantai Rumbia, terlihat adanya manajemen obyek wisata itu dengan baik. Sebab, sejak tiba dari gerbang depan, Anda akan disambut sejumlah fasilitas mulai dari kawasan pondok kuliner yang rapi dan bersih, dermaga mini hingga perahu banana boat yang ditarik sebuah perahu tradisional bermesin.
Tak itu saja. Kesan bersih dan higienis pun tampak dari disiapkannya fasilitas tong sampah plastik di sepanjang kawasan itu. Tapi, siapa sangka jika indahnya pantai Rumbia dengan kondisi yang ada ini karena diatur secara swadaya masyarakat Desa Rumbia. Manajemen yang baik sekali itu ternyata dilakukan warga desa atas ide dan motivasi Hukum Tua mereka bernama Sony Pendong.
“Uniknya lagi setelah kami bersua dengan Sonny Pendong terungkap pula bahwa alasan pemimpin desa Rumbia ini mencetuskan ide desa wisata justru setelah dirinya diundang Pemkab Minahasa mengikuti studi banding ke Bali,” kata Dino.
Menurut Sonny, dirinya melihat banyak potensi di daerahnya yang mirip di Bali. "Saya melihat banyak desa wisata di Bali mirip di Rumbia dan berhasil dikelola masyatakat. Nah saya balik ke kampung dan saya mulai terapkan ide ini bersama masyarakat," ucap Sonny yang disampaikan kepada Dino.
Sistem pengelolaan pun dilakukan Sonny dan warganya dalam bentuk BUMDes. Hasilnya? Wah lumayan! Sudah banyak tamu yang ke tempat ini. "Saat sudah ada tamu, pendapatan pun mengalir buat rakyat di sini," kata Sonny lagi.
Menariknya Hukum Tua Desa Rumbia punya trik tersendiri sehingga membuat pantai Rumbia tercintanya bisa viral dan dikenal di medsos, yang kemudian membuat kian banyaknya wisatawan domestik berkunjung. Sonny memanfaatkan salah satu anaknya yang masih bersekolah di SMA dan salah satu mahasiswa KKN Unima di desanya.
“Keduanya ditugaskan Pak Sonny membuat promosi di Facebook dan Instagram. Hasilnya terbukti. Mulai banyak turis domestik ke pantai ini. Nah, bagi Anda yang ingin mencari variasi wisata pantai yang lebih virgin dan nature, ayo, berwisata ke Rumbia! Banyak atraksi wisata tersedia di sini. Penasaran? Ayo berwisata ke Pantai Rumbia,” ajak Dino.
Menariknya, objek wisata pantai ini dikembangkan masyarakat setempat atas inisiatif hukum tua (kepala desa) daerah tersebut. Bahkan dana pengembangan lokasi wisata berasal dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pariwisata, Dino Gobel, berkesempatan berkunjung ke Pantai Rumbia di Kecamatan Langowan Selatan, Kabupaten Minahasa. Kunjungan ke tempat ini atas ajakan sahabatnya, Faisal, yang juga GM Hotel Swiss Belhotel Maleosan Manado.
“Setelah sekitar 2,5 jam berkendaraan dari Manado melalui jalan aspal mulus melewati Kawangkoan dan Ratahan Bentenan, akhirnya saya tiba juga di Pantai Rumbia,” katanya, Selasa (3/7/2019).
Dino menjelaskan, pantai ini memang belum setenar sejumlah obyek wisata pantai tetangga dekatnya seperti Pantai Bentenan dan Pantai Lumintang. “Tapi, saat Anda berada di tempat ini, terlihat kesan luar biasa indah pantai yang memiliki hamparan pasir putih kecokelatan dan alam eksotik berupa dinding goa bukit yang berada di sisi kiri kawasan. Sementara hamparan Pulau Bentenan dengan gugusan pulau utus utus berada di depan pantai,” papar dia.
Di sisi lain, kata dia, saat tiba di areal Pantai Rumbia, terlihat adanya manajemen obyek wisata itu dengan baik. Sebab, sejak tiba dari gerbang depan, Anda akan disambut sejumlah fasilitas mulai dari kawasan pondok kuliner yang rapi dan bersih, dermaga mini hingga perahu banana boat yang ditarik sebuah perahu tradisional bermesin.
Tak itu saja. Kesan bersih dan higienis pun tampak dari disiapkannya fasilitas tong sampah plastik di sepanjang kawasan itu. Tapi, siapa sangka jika indahnya pantai Rumbia dengan kondisi yang ada ini karena diatur secara swadaya masyarakat Desa Rumbia. Manajemen yang baik sekali itu ternyata dilakukan warga desa atas ide dan motivasi Hukum Tua mereka bernama Sony Pendong.
“Uniknya lagi setelah kami bersua dengan Sonny Pendong terungkap pula bahwa alasan pemimpin desa Rumbia ini mencetuskan ide desa wisata justru setelah dirinya diundang Pemkab Minahasa mengikuti studi banding ke Bali,” kata Dino.
Menurut Sonny, dirinya melihat banyak potensi di daerahnya yang mirip di Bali. "Saya melihat banyak desa wisata di Bali mirip di Rumbia dan berhasil dikelola masyatakat. Nah saya balik ke kampung dan saya mulai terapkan ide ini bersama masyarakat," ucap Sonny yang disampaikan kepada Dino.
Sistem pengelolaan pun dilakukan Sonny dan warganya dalam bentuk BUMDes. Hasilnya? Wah lumayan! Sudah banyak tamu yang ke tempat ini. "Saat sudah ada tamu, pendapatan pun mengalir buat rakyat di sini," kata Sonny lagi.
Menariknya Hukum Tua Desa Rumbia punya trik tersendiri sehingga membuat pantai Rumbia tercintanya bisa viral dan dikenal di medsos, yang kemudian membuat kian banyaknya wisatawan domestik berkunjung. Sonny memanfaatkan salah satu anaknya yang masih bersekolah di SMA dan salah satu mahasiswa KKN Unima di desanya.
“Keduanya ditugaskan Pak Sonny membuat promosi di Facebook dan Instagram. Hasilnya terbukti. Mulai banyak turis domestik ke pantai ini. Nah, bagi Anda yang ingin mencari variasi wisata pantai yang lebih virgin dan nature, ayo, berwisata ke Rumbia! Banyak atraksi wisata tersedia di sini. Penasaran? Ayo berwisata ke Pantai Rumbia,” ajak Dino.
(alv)