Apa Saja Faktor Pendukung Obesitas?
A
A
A
MENURUT dr Witri Ardini MGizi SpGK, dosen spesialis gizi Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, setidaknya ada 5 faktor pendukung obesitas dan dampaknya.
1. Pola makan yang tinggi lemak, kalori, dan gula, serta minim serat. Malas gerak alias tidak seimbangnya energi yang masuk ke dalam tubuh. Jika energi dari makanan yang masuk ke dalam tubuh (energi yang dihasilkan dari makanan/minuman yang kita makan/minum) lebih banyak daripada energi yang kita keluarkan untuk beraktivitas sehari-hari, maka energi tersebut akan "disimpan" sebagai cadangan dalam tubuh kita, terutama dalam jaringan lemak.
2. Faktor genetik turut memengaruhi. Jika salah satu orang tua terkena obesitas, maka ada peluang hingga 50% bagi seorang anak untuk terkena obesitas jika dia tak berhati-hati dalam menjaga pola makan.
3. Kebiasaan serta gaya hidup yang tidak sehat dalam keluarga akan memengaruhi kebiasaan individu dalam keluarga tersebut. Orang tua yang malas olahraga atau berjalan kaki dan senang makan makanan manis, akan sangat mudah memengaruhi anaknya untuk memiliki kebiasaan yang sama.
4. Kelainan serta gangguan pada genetik dan mengonsumsi obat-obatan juga bisa membuat kita terkena obesitas.
5. Jenis kelamin bisa memengaruhi obesitas. Kaum perempuan lebih berpotensi terkena obesitas karena mempunyai proporsi lemak yang lebih tinggi.
Dampak Obesitas Yang Perlu Diwaspadai
1. Dalam jangka panjang, dampak obesitas akan menyebabkan penyakit seperti jantung, stroke, diabetes militus, hipertensi dan dislipidemia (kolestrol).
2. Obesitas juga menyebabkan gangguan pernapasan, nyeri sendi serta gangguan psikologis seperti kurang pede.
3. Orang-orang yang terkena obesitas rentan untuk menjadi sasaran objek perundungan oleh orang-orang di sekitarnya.
RIZQI FADHIILA
GEN SINDO-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Pola makan yang tinggi lemak, kalori, dan gula, serta minim serat. Malas gerak alias tidak seimbangnya energi yang masuk ke dalam tubuh. Jika energi dari makanan yang masuk ke dalam tubuh (energi yang dihasilkan dari makanan/minuman yang kita makan/minum) lebih banyak daripada energi yang kita keluarkan untuk beraktivitas sehari-hari, maka energi tersebut akan "disimpan" sebagai cadangan dalam tubuh kita, terutama dalam jaringan lemak.
2. Faktor genetik turut memengaruhi. Jika salah satu orang tua terkena obesitas, maka ada peluang hingga 50% bagi seorang anak untuk terkena obesitas jika dia tak berhati-hati dalam menjaga pola makan.
3. Kebiasaan serta gaya hidup yang tidak sehat dalam keluarga akan memengaruhi kebiasaan individu dalam keluarga tersebut. Orang tua yang malas olahraga atau berjalan kaki dan senang makan makanan manis, akan sangat mudah memengaruhi anaknya untuk memiliki kebiasaan yang sama.
4. Kelainan serta gangguan pada genetik dan mengonsumsi obat-obatan juga bisa membuat kita terkena obesitas.
5. Jenis kelamin bisa memengaruhi obesitas. Kaum perempuan lebih berpotensi terkena obesitas karena mempunyai proporsi lemak yang lebih tinggi.
Dampak Obesitas Yang Perlu Diwaspadai
1. Dalam jangka panjang, dampak obesitas akan menyebabkan penyakit seperti jantung, stroke, diabetes militus, hipertensi dan dislipidemia (kolestrol).
2. Obesitas juga menyebabkan gangguan pernapasan, nyeri sendi serta gangguan psikologis seperti kurang pede.
3. Orang-orang yang terkena obesitas rentan untuk menjadi sasaran objek perundungan oleh orang-orang di sekitarnya.
RIZQI FADHIILA
GEN SINDO-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(nfl)