Studi: Penyebab Utama Obesitas Bukan Makan Berlebihan

Sabtu, 18 September 2021 - 16:53 WIB
loading...
Studi: Penyebab Utama Obesitas Bukan Makan Berlebihan
Studi terbaru menemukan bahwa penyebab utama obesitas bukan makan berlebihan. Kualitas makanan lebih mungkin menjadi penentu yang lebih kuat mengidap obesitas. Foto/CBC.
A A A
JAKARTA - Studi terbaru menemukan bahwa penyebab utama obesitas bukan makan berlebihan . Kualitas makanan lebih mungkin menjadi penentu yang lebih kuat seseorang mengidap obesitas.

Dilansir dari Express, Sabtu (18/9/2021) para peneliti mengklaim bahwa penyebab utama obesitas yang paling penting adalah konsumsi makanan olahan , bukan makan berlebihan.

Sebuah studi baru mengklaim bahwa makan berlebihan bukanlah akar penyebab obesitas . Namun, makanan olahan adalah penyebab obesitas yang lebih kuat.

Para peneliti berpendapat bahwa epidemi obesitas didorong oleh pola diet modern yang ditandai dengan konsumsi berlebihan makanan dengan beban glikemik tinggi. Makanan olahan khususnya, dianggap sebagai faktor berpengaruh yang paling menonjol.

Penulis utama Doctor David Ludwig, ahli endokrinologi di rumah sakit Boston Children dan profesor di Harvard Medical School, mengatakan bahwa model keseimbangan energi tidak menjelaskan penyebab biologis kenaikan berat badan.


"Selama percepatan pertumbuhan, misalnya, remaja dapat meningkatkan asupan makanan sebesar 1.000 kalori per hari. Pola diet modern ditandai dengan konsumsi berlebihan makanan dengan beban glikemik tinggi khususnya, karbohidrat olahan yang cepat dicerna," kata Ludwig.

"Makanan ini menyebabkan respons hormonal yang secara mendasar mengubah metabolisme kita, mendorong penyimpanan lemak, penambahan berat badan, dan obesitas," sambungnya.

Peneliti menjelaskan bahwa makanan olahan dapat memicu peningkatan sekresi insulin, yang pada gilirannya menekan sekresi glukagon.

Begitu kadar glukagon rendah, sel-sel lemak mulai menyimpan lebih banyak kalori, menghilangkan otot dan jaringan aktif lainnya dari kalori yang mereka butuhkan untuk bahan bakar.

Ini dapat meningkatkan rasa lapar, menyebabkan metabolisme terhenti dalam upaya menghemat energi. Para peneliti telah menunjukkan bahwa, sampai batas tertentu, semua makanan yang Anda makan diproses.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1703 seconds (0.1#10.140)