Review Film Stuber

Kamis, 25 Juli 2019 - 12:49 WIB
Review Film Stuber
Review Film Stuber
A A A
Film Stuber sebenarnya sudah tayang di Amerika Serikat sejak pertengahan Juli lalu. Namun, di Indonesia, film ini baru mulai tayang pada 24 Juli atau kemarin. Meski lebih lambat tayang selama sekitar 2 pekan, tapi film ini memberikan sesuatu yang berbeda.

Dibintangi Dave Bautista, Kumail Nanjiani dan Iko Uwais, film yang disutradarai Michael Dowse ini mengisahkan tentang petualangan seorang sopir Uber, Stu (Kumail), setelah bertemu seorang polisi, Victor (Dave). Hari-harinya yang monoton dan membosankan berubah menjadi keseruan dan ketegangan tersendiri baginya. Dan, semua itu dia lakukan demi mendapatkan bintang 5 di aplikasi taksi online tersebut.

Victor adalah seorang polisi yang terpaksa harus menjalani hari-harinya di belakang meja setelah seorang partner-nya tewas ketika mereka mengejar gembong narkoba bernama Tedjo (Iko). Meski bertugas di belakang meja, tapi kasus Tedjo selalu membayangi Victor dan diam-diam dia melakukan penyelidikan sendiri. Di sisi lain, karena usianya yang terus menua, dia mengalami masalah penglihatan. Matanya yang minus parah susah melihat dengan jelas. Dia kemudian menjalani operasi lasik atas permintaan sang putri. Putrinya itu juga menyarankan agar Victor mengunduh aplikasi Uber untuk membantunya bepergian selama dia tidak bisa menyetir.

Ketika sedang memulihkan diri dari operasi tersebut, Victor menerima kabar tentang keberadaan Tedjo. Dia pun bergegas membuka aplikasi Uber dan mendapatkan Stu sebagai sopirnya. Hari itu, Stu sedang mengalami hal berat karena di-bully bosnya di toko alat-alat olahraga. Di sisi lain, dia sulit mendapatkan bintang 5 karena penumpangnya yang aneh-aneh di hari itu. Stu tidak pernah tahu ketika dia menjawab pesanan Victor, dia akan menghadapi hal yang lebih berat dari yang telah dia alami sebelumnya. Bersama Victor, Stu pun harus bertaruh nyawa dan menghadapi serangan penjahat.

Stuber menyoroti bagaimana seorang sopir Uber menjalani hari-harinya. Interaksinya dengan penumpang dan seperti apa para penumpangnya. Namun, di tengah kejengahan dia terhadap para penumpangnya, dia kemudian bertemu dengan seorang polisi yang sangat membutuhkan bantuannya. Stu yang seorang pria biasa dipaksa menggunakan insting dan caranya bertahan hidup setelah bertemu Victor.

Aksi kejar-kejaran dan baku hantam seru mewarnai film ini. Victor yang penglihatannya tidak terlalu jelas harus mengandalkan insting dan bantuan Stu untuk melawan para penjahat.

Perpaduan polisi dan seorang sopir biasa ini memunculkan tontonan yang seru. Meskipun banyak bolong sana sini, tapi film ini cukup menghibur karena tingkah polah Kumail Nanjiani yang konyol.

Sementara, pertarungan satu lawan satu antara Victor dan Tedjo pun tak kalah seru. Iko Uwais yang berbadan kecil harus menghadapi Dave Bautista yang lebih besar dan lebih tinggi darinya. Tapi, itu tidak berarti Tedjo kalah kelihaian dari Victor.

Di film ini, Iko tidak tampil di banyak adegan. Tercatat, dia tampil di awal dan klimaks film. Memang, bukan Iko yang menjadi pusat film ini, tapi kisah bonding antara Victor dan Stu.

Stuber adalah film yang cukup menghibur. Nonton film ini pun tak perlu banyak mikir jika Anda memang mencari hiburan seru yang tidak hanya menampilkan adegan aksi tapi juga humor.

Stuber sudah bisa Anda saksikan di bioskop kesayangan Anda. Selamat menyaksikan!

(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1063 seconds (0.1#10.140)