Pada Lansia, Gangguan Pendengaran Terkait dengan Tiga Penyakit Ini

Sabtu, 03 Agustus 2019 - 06:06 WIB
Pada Lansia, Gangguan...
Pada Lansia, Gangguan Pendengaran Terkait dengan Tiga Penyakit Ini
A A A
JAKARTA - Penelitian terbaru menemukan bahwa kehilangan pendengaran dapat dikaitkan dengan penyakit mental, fisik, dan sosial pada orang tua. Kehilangan pendengaran merupakan penyebab keempat terbesar di dunia selama bertahun-tahun hidup dengan disabilitas.

Menurut penelitian, kondisi ini dapat memperburuk karena serangkaian komplikasi mental, fisik, dan sosial. Karena lebih dari 90 persen gangguan pendengaran terkait usia, bebannya meningkat di tengah populasi yang menua.

Kemampuan mendengar secara integral terkait dengan komunikasi, dan gangguan pendengaran menyebabkan hambatan komunikasi. Penyakit ini pada gilirannya, meningkatkan stres dan membatasi kemampuan untuk menjelajah di luar ruangan serta dapat dikaitkan dengan penurunan kognitif dan demensia.

Sebuah tim peneliti Jepang yang berpusat di Universitas Tsukuba menjelaskan lebih lanjut tentang hubungan gangguan pendengaran dan penyakit lain di antara orang tua.

Mereka memeriksa tiga bidang utama dan menemukan gangguan pendengaran memiliki hubungan yang jelas dengan ketiganya, terutama kehilangan ingatan. Para peneliti melaporkan temuan mereka dalam jurnal Geriatrics and Gerontology International.

Tim peneliti menggunakan data dari Survei Komprehensif Kondisi Kehidupan Jepang skala besar 2016, kuesioner cross-sectional berbasis populasi secara nasional yang terdiri atas lebih dari 220.000 rumah tangga. Mereka menargetkan 137.723 responden survei berusia 65 atau lebih dan tanpa demensia.

"Jepang adalah negara yang paling cepat menua di dunia, dan ini adalah kumpulan data yang besar dan meyakinkan dari warga negaranya. Itu adalah dasar yang kuat untuk memeriksa korelasi antara gangguan pendengaran dan tiga masalah utama: keterbatasan aktivitas di luar ruangan, tekanan psikologis, dan kehilangan memori," kata Masao Iwagami, penulis utama penelitian seperti dilansir Times Now News.

Sekitar 9 persen dari 137.723 responden yang diperiksa telah melaporkan gangguan pendengaran. Laporan mereka juga menunjukkan kondisi meningkat seiring bertambahnya usia. Para peneliti selanjutnya menyesuaikan dan memperbaiki analisis mereka untuk memperhitungkan faktor-faktor seperti merokok, asupan alkohol, dan pendapatan. Perbedaan antara mereka dengan dan tanpa gangguan pendengaran cukup jelas.

Dari mereka yang melaporkan keterbatasan dalam kegiatan di luar ruangan seperti berbelanja atau bepergian, 28,9 persen dari mereka yang mengalami gangguan pendengaran terkena vs hanya 9,5 persen dari mereka yang tidak memiliki gangguan pendengaran. Untuk tekanan psikologis, itu 39,7 persen vs 19,3 persen. Untuk kehilangan ingatan, kesenjangan adalah yang paling mendalam, 37,7 persen vs 5,2 persen. Pola-pola ini serupa terlepas dari usia atau jenis kelamin.

Menurut tim peneliti, gangguan pendengaran sangat merugikan orang tua dalam banyak hal, secara fisik dan mental, sambil membatasi aktivitas kehidupan sehari-hari. Kesadaran yang lebih besar akan beban gangguan pendengaran akan membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.

Peneliti menyarankan bahwa langkah-langkah seperti alat bantu dengar dan dukungan sosial oleh sukarelawan di masyarakat juga dapat membantu para penderita.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6993 seconds (0.1#10.140)