Peran Gizi dalam Pencegahan Hipertensi dan Peningkatan Kualitas Hidup Lansia

Rabu, 10 Agustus 2022 - 10:01 WIB
loading...
Peran Gizi dalam Pencegahan...
Peningkatan selera makan pada lansia membantu pemenuhan asupan gizi yang baik, yang berujung pada perbaikan kondisi fisik serta kualitas hidup mereka. Foto Ilustrasi/iStock
A A A
JAKARTA - Peningkatan selera makan pada lansia membantu pemenuhan asupan gizi yang baik, yang berujung pada perbaikan kondisi fisik serta kualitas hidup mereka.

“Data Badan Pusat Statistik mencatat di tahun 2020, jumlah lansia di Indonesia meningkat sebesar 9,92% atau sebanyak 26,82 juta orang. Menjadi tua adalah pasti, tetapi sehat di usia tua adalah pilihan. Gizi menjadi bagian dari proses kesehatan dari Lansia,” kata Dr. Toto Sudargo, M.Kes, Dosen Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gajah Mada dalam webinar bertema Peran Gizi dan Umami dalam Pencegahan Hipertensi dan Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia belum lama ini.

Kepala Dinas Sosial DIY Endang Patmintarsih yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, seiring penambahan usia, lansia memiliki kemunduran, terutama dari sisi kesehatannya. Namun berapa pun usia seseorang, gizi yang baik diperlukan untuk tumbuh sehat.

"Orang yang lanjut usia cenderung mengalami penurunan pada kepekaan indra perasa, sehingga kerap kehilanggan selera makan. Buruknya, karena kurangnya kepekaan indra perasa, garam cenderung ditambahkan pada makanan. Padahal garam adalah komponen yang perlu dibatasi terutama untuk mereka yang berusia lanjut," terangnya.

Selain pola makan yang tidak sehat, kurang serat, dan tinggi lemak, garam menjadi salah satu pemicu hipertensi. Seperti yang dicatat dalam Riskesdas 2018, risiko menderita penyakit degeneratif (kanker, stroke, penyakit ginjal, diabetes mellitus, jantung, dan hipertensi) di tahun 2018 menunjukkan tren peningkatan dibandingkan tahun 2013.

Salah satu faktor penyebab hipertensi yang tak bisa dikendalikan adalah bertambahnya usia. Faktor usia memang bisa jadi penyebab hipertensi pada lansia. Namun, bukan berarti masalah kesehatan ini tidak bisa dicegah. Mengganti dan memperbaiki asupan makanan dengan makanan yang bergizi seimbang menjadi salah satu caranya.

Turunnya nafsu makan pada lansia menjadi tantangan tersendiri, karena seiring bertambahnya usia lansia mengalami penurunan nafsu makan (pengurangan jumlah asupan makan dan jenis makanan tertentu). Selain itu, konsumsi makanan yang tidak sehat dengan mengonsumsi gula, natrium, dan lemak berlebih menjadi masalah gizi lain dari lansia.

Webinar ini merupakan kelanjutan dari penelitian Elderly Project yang dilakukan oleh PT Ajinomoto Indonesia bersama tim peneliti dari Universitas Gajah Mada yang dikepalai oleh Dr. Toto Sudargo, M.Kes.

Elderly Project dilakukan pada Oktober 2021-Januari 2022 dengan metode purposive sampling, yang lokasi penelitiannya dilakukan di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Unit Abiyoso dan BPSTW Budi Luhur – Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian program makanan dengan kandungan tinggi protein, energi, vitamin, dan mineral tetapi rendah garam, gula, dan lemak, serta Pendidikan gizi dapat meningkatkan status gizi lansia yang berujung pada peningkatan kualitas hidup mereka.

“Study Elderly Project ini menunjukkan bahwa setelah diberikan program pemberian makan pada lansia dan pendidikan gizi, terjadi penurunan yang signifikan pada kadar gula darah. Hal itu ditunjukkan dari persentase pria lansia yang memiliki nilai HbA1C pada kelompok diabetik, yakni sebesar 52.9% turun menjadi 23.5% serta peningkatan pada kelompok normal dengan persentase yaitu 14.7% naik menjadi 47.1%," ungkap Dr. Toto.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1895 seconds (0.1#10.140)