Asam Amino Glutamat dalam Bumbu Umami Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia

Minggu, 05 Juni 2022 - 03:59 WIB
loading...
Asam Amino Glutamat dalam Bumbu Umami Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia
Asam amino glutamat yang terkandung dalam bumbu umami seperti monosodium glutamat (MSG) memiliki banyak manfaat yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan selera makan lansia. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Asam amino glutamat yang terkandung dalam bumbu umami seperti monosodium glutamat (MSG) memiliki banyak manfaat yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan selera makan lansia. Peningkatan selera makan ini membantu dalam pemenuhan asupan gizi yang baik, yang berujung pada perbaikan kondisi fisik dan kualitas hidup lansia, yang di antaranya terukur dari hasil analisa darah dan anthropometri pada sebuah study bertajuk Elderly Project.

PT Ajinomoto Indonesia bekerja sama dengan tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian Elderly Project yang dikepalai Dr. Toto Sudargo, M.Kes, dosen di Departemen Gizi FK-KMK UGM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian program makanan dengan kandungan tinggi protein, energi, vitamin, dan mineral tetapi rendah garam, gula, dan lemak, dapat meningkatkan status gizi pada lansia yang berujung pada peningkatan kualitas hidup mereka.

Penilitian ini dilakukan pada periode Oktober 2021-Januari 2022 dengan metode purposive sampling. Lokasi penelitian yaitu di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Unit Abiyoso dan BPSTW Budi Luhur, Yogyakarta.

Menurut Dr. Toto, karena faktor usia, hormon-hormon pengatur selera makan pada lansia cenderung sudah menurun, sehingga berpotensi menyebabkan mereka mengalami malnutrisi. Malnutrisi menunjukkan efek buruk yang dapat dialami pada sebagian besar lansia, yaitu kelemahan dan gangguan pada otot.

“Study Elderly Project yang kami lakukan bersama Ajinomoto ini menunjukkan bahwa setelah diberikan program pemberian makan pada lansia, terjadi penurunan yang signifikan pada kadar gula darah," kata Dr. Toto melalui siaran tertulis, belum lama ini.

"Hal itu ditunjukkan dari persentase pria lansia yang memiliki nilai HbA1C pada kelompok diabetik, yakni sebesar 52.9% turun menjadi 23.5% serta peningkatan pada kelompok normal dengan persentase yaitu 14.7% naik menjadi 47.1%. Pendidikan gizi tentang pentingnya menjaga pola makan seperti mengurangi makanan manis mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan. Signifikansi kenaikan asupan protein terjadi pada kedua kelompok lansia pria dan wanita,” papar Dr. Toto, melanjutkan.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa menu rendah garam dalam program pemberian makan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu SBP (Systolic Blood Pressure) dan DPB (Dyastolic Blood Pressure).

"Sebelumnya, petugas dapur pada BPSTW Unit Abiyoso dan Budi Luhur telah diberikan edukasi tentang pentingnya diet garam terutama pada menu makanan lansia. Penurunan penggunaan garam yang dapat mengurangi kadar sodium, kemudian digantikan dengan produk Ajinimoto. Pemakaian garam dapur pada BPSTW Unit Abiyoso dan Budi Luhur yang telah diturunkan tidak membuat nafsu makan para lansia menurun. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa rasa makanan terbukti tetap enak walaupun tidak mengandung takaran garam sebanyak sebelumnya,” terang Dr. Toto.

Menurut Dr. Toto, selera makan lansia sebenarnya cenderung rendah karena berbagai faktor fisiologis dan psikologis. Namun, itu sebenarnya dapat diatasi dengan meningkatkan daya terima reseptor rasa melalui pengaturan keseimbangan rasa dasar (manis, asam, pahit, asin, dan umami).

“Melalui study Elderly Project yang dilakukan bersama UGM ini kami ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat luas bahwa pada usia lanjut pun masyarakat sangat bisa tetap meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup sehat dengan cara menjaga asupan makanan bergizi seimbang serta mengurangi asupan gula, garam, dan lemak,” kata Grant Senjaya, Head of Public Relations Department – PT Ajinomoto Indonesia.

Ajinomoto sendiri memiliki kampanye Bijak Garam. Melalui kampanye tersebut, mereka ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi.

"Kampanye ini juga merupakan bukti komitmen kami untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi," pungkas Grant.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2309 seconds (0.1#10.140)