Review Film Once Upon a Time in Hollywood

Rabu, 28 Agustus 2019 - 05:30 WIB
Review Film Once Upon...
Review Film Once Upon a Time in Hollywood
A A A
Peristiwa pembunuhan aktris Sharon Tate pada 1969 tidak hanya mengguncang Hollywood, tapi seluruh dunia. Sharon, bersama 4 orang lain di rumahnya, tewas dibunuh para pengikut Charles Manson. Tragisnya, Sharon sedang mengandung buah cintanya dengan Roman Polanski. Sharon dijadwalkan melahirkan dua pekan sebelum tewas dibunuh.

Insiden ini adalah salah satu insiden paling tragis dalam sejarah Hollywood. Dari peristiwa ini juga mengemukakan adanya gerakan Manson Family yang memiliki manifesto untuk memicu perang. Setidaknya, tiga anggota sekte ini ditangkap atas pembunuhan Sharon. Charles juga ditangkap dan dijatuhi hukuman mati yang diubah menjadi hukuman seumur hidup. Charles mengembuskan napas terakhir di penjara pada 2017 silam.

Memperingati 20 tahun peristiwa tragis di Hollywood tersebut, sutradara Quentin Tarantino meluncurkan karya teranyarnya, Once Upon a Time in... Hollywood. Film ini mengambil latar belakang dari kisah nyata peristiwa penyerangan terhadap rumah yang ditinggali Sharon ketika dia tewas, tapi memiliki cerita yang berbeda. Film ini adalah sebuah tribute yang dipersembahkan Tarantino dengan dibintangi sederet aktor ternama Hollywood dari Leonardo DiCaprio, Brad Pitt, Margo Robbie, Al Pacino, Kurt Russell, Dakota Fanning, Luke Perry dan lain-lain. Sebagai catatan, ini adalah film layar lebar terakhir yang dibintangi Luke sebelum dia meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Once Upon a Time in... Hollywood mengisahkan tentang Rick Dalton (Leonardo), seorang bintang film dan televisi. Dia berteman dekat dengan pemeran penggantinya, Cliff Booth (Brad). Rick sedang dalam masa galau. Dia adalah bintang televisi yang tenar di era 1950an lewat serial Bounty Law. Dia juga sempat membintangi sejumlah film laris. Namun, masa populer Rick menurun dan dia pun sulit mendapatkan peran yang bagus lagi. Tawaran yang datang kepadanya adalah memerankan peran kecil atau antagonis. Di tengah kegalauan itu, dia bertemu produser Marvin Schwarz (Al Pacino) yang menawarinya untuk membintagi film koboi Italia. Namun, Rick enggan menerima tawaran itu.

Rick tinggal di sebuah rumah di kawasan elit Hollywood. Secara kebetulan, rumah di sebelahnya dibeli Roman Polanski (Rafał Zawierucha). Roman tinggal di rumah itu bersama istrinya, Sharon Tate (Margot Robbie) dan mantan pacar Sharon, Jay Sebring (Emile Hirsch). Rick yang menyadari hal itu kepikiran untuk bisa berteman dengan Roman dan mendapatkan pekerjaan darinya.

Sementara, Cliff tinggal di sebuah trailer tua bersama anjing pit bull-nya, Brandy. Cliff yang juga menjadi sopir Rick pernah berurusan dengan polisi karena diduga membunuh istrinya. Namun, Cliff yang merupakan seorang veteran perang itu tidak pernah dipenjara. Sebagai pemeran pengganti, Cliff bukanlah sosok yang disukai produser karena perangainya yang agak kasar. Dia pernah berkelahi dengan Bruce Lee (Mike Moh) dan dia pun dipecat dari pekerjaannya itu. Sejak saat itu, Cliff tidak pernah lagi mendapatkan pekerjaan di bidang perfilman.

Suatu hari, Cliff memberikan tumpangan kepada seorang gadis hippie, Pussycat (Margaret Qualley). Dia meminta Cliff mengantarkannya ke Spahn Ranch. Di tempat itu, Pussycat memperkenalkan Cliff kepada para hippie yang tinggal di tempat tersebut. Melihat pemandangan di lokasi itu, Cliff sedikit curiga. Kebetulan, Spahn Ranch adalah tempatnya syuting bersama Rick untuk serial Bounty Law. Dia pun mengatakan kepada Pussycat kalau dia ingin bertemu pemilik tempat itu, George Spahn. Usai bertemu George yang setengah buta, Cliff mendapati salah satu ban mobilnya dikempesi seorang anggota komunitas hippie itu. Cliff menghajarnya dan memaksa pria itu untuk mengganti ban mobil tersebut.

Sementara, Rick akhirnya menerima tawaran untuk membintangi film koboi Italia. Dia kemudian membawa Cliff untuk menjadi stunt man-nya selama berada di negara itu. Setelah enam bulan, Rick dan Cliff pun kembali ke Amerika. Mereka tidak sendirian. Ada Francesca, aktris asal Italia, yang resmi dinikahi Rick.

Tiba di Los Angeles, Rick, Cliff dan Francesca hendak beristirahat di rumah Rick. Namun, Cliff kemudian mengajak Brandy jalan-jalan. Tak lama, ada segerombolan orang hippie parkir mobil di depan rumah Rick. Rick pun marah-marah dan mengusir mereka. Urusannya ternyata menjadi panjang.

Quentin menulis film Once Upon a Time in... Hollywood ini berdasarkan kisah nyata yang dicampur dengan cerita yang dia kembangkan sendiri. Hasilnya pun menarik. Rajutan Quentin terbilang cukup rapi dalam merangkai kisah nyata plus fiktif dalam film ini. Film ini seolah menjadi kisah “Andaikan” dengan akhir kisah yang sangat berbeda dengan cerita asli pembunuhan Sharon.

Quentin memang tidak memfokuskan film ini pada sosok Sharon, melainkan pada Rick dan Cliff. Rick adalah sosok fiktif yang terinspirasi dari sejumlah bintang tenar di era 50an—60an. Sedangkan Cliff merupakan hasil inspirasi dari sejumlah tokoh stunt man dan juga aktor di zaman itu. Sementara, hubungan dekat Rick dan Cliff diangkat dari hubungan dekat antara mendiang aktor kawakan Burt Reynolds dan pemeran penggantinya, Hal Needham.

Sedikit berbeda dari film yang biasa disutradarai Quentin, tidak banyak darah yang tercecer di film ini. Namun, ceritanya sangat menarik untuk diikuti. Quentin tidak banyak memberikan petunjuk tentang apa yang akan terjadi di film ini sampai menit-menit terakhir. Penonton harus menebak-nebak apa yang ingin dicapai dalam film ini. Apalagi, Quentin memasang tanggal dan waktu di sejumlah adegan di film tersebut.

Di sisi lain, Quentin juga mengungkapkan apa yang terjadi di ranah perfilman Hollywood saat itu. Tentang bagaimana perjuangan seorang aktor yang harus mempertahankan popularitasnya dan juga hubungannya dengan seorang pemeran pengganti. Potongan-potongan cerita itu dijahit dengan baik oleh Quentin sehingga menjadi sebuah cerita utuh yang enak untuk diikuti.

Once Upon a Time in... Hollywood adalah film yang bagus. Film ini adalah film yang memberikan cerita yang runtut melalui potongan-potongan yang membuat penasaran.

Once Upon a Time in... Hollywood sudah bisa disaksikan di bioskop kesayangan Anda. Film ini diberi rating Dewasa atau untuk 17 tahun ke atas. Selamat menyaksikan!

(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5084 seconds (0.1#10.140)